HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Panduan Mendampingi Belajar dan Menangani Anak Hiperaktif

Dipublish tanggal: Agu 16, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 2, 2020 Waktu baca: 2 menit
Panduan Mendampingi Belajar dan Menangani Anak Hiperaktif

Anak kecil tentu memiliki energi yang lebih besar ketimbang orang dewasa. Energi ini akan mereka tuangkan dalam aktivitas keseharian seperti bermain dan sebagainya. Oleh karena itu sangat wajar jika Anda memiliki anak kecil yang cenderung tidak dapat duduk diam dan selalu bergerak aktif.

Namun, apa jadinya jika perilaku anak tersebut sampai kepada pola hiperaktif? Anak hiperaktif berbeda dengan anak normal yang aktif. Hal ini dikarenakan anak hiperaktif akan sulit untuk mengontrol tingkah lakunya dan reaksinya terhadap suatu hal. 

Bahkan, meskipun sudah berulang kali dinasehati dan dimarahi, anak dengan hiperaktif akan terus bertingkah laku yang mungkin cukup menjengkelkan. Jika Anda memiliki anak hiperaktif, penting untuk mengetahui cara penanganannya yang tepat. 

Berikut ini adalah panduan dalam menanganinya.

Mendampingi anak dengan kondisi hiperaktif

Anak hiperaktif dapat terkontrol dengan baik melalui pencegahan serta penanganan terapi yang tepat. Kuncinya adalah dengan memberikan pendidikan dan dukungan penuh dari keluarga serta lingkungan. 

Membesarkan anak hiperaktif pada lingkungan yang damai dan aman akan membuat hiperaktif sang anak lebih dapat dikontrol.

Selain dukungan dari keluarga dan lingkungan, terapi dan pemberian obat dari dokter juga dapat membantu mengontrol hiperaktif. Umumnya, anak hiperaktif adalah mereka yang mengidap ADHD. Sehingga terapi yang tepat dapat membantu mengurangi gejalanya.

Berikut ini adalah panduan dalam mendampingi anak yang memiliki gangguan hiperaktif:

  • Membuat anak memiliki waktu tidur yang rutin dan cukup setiap harinya

Anak dengan kondisi hiperaktif atau ADHD umumnya dapat mengalami gangguan pada tidurnya. Mereka umumnya dapat terbangun tiba-tiba di tengah malam sehingga pola tidurnya terganggu. Padahal, kurangnya waktu tidur dikhawatirkan dapat memicu hiperaktifnya semakin parah.

Oleh karena itu Anda sebagai orang tua biasakan agar anak memiliki waktu tidur yang teratur setiap hari. Salah satu caranya dengan menciptakan kebiasaan tidur teratur. Jangan biarkan anak terus menatap gadget maupun menonton TV sebelum tidur. 

Hal ini dapat menyebabkan tidur kurang berkualitas dan rentan terbangun tengah malam.

  • Menerapkan hidup disiplin yang positif

Ajari anak agar menjalani pola hidup yang disiplin. Ajarkan dari mulai hal-hal kecil seperti merapikan tempat tidur sendiri setelah bangun tidur. Ajarkan cara mencuci piringnya sendiri. 

Ketika sang anak telah berhasil melakukan ini, maka pujilah mereka. Beritahu anak bahwa mereka telah melakukan hal yang baik dengan mematuhi perintah orang tua.

  • Ajaklah anak untuk beraktivitas positif di waktu siang

Jangan biarkan anak hiperaktif terus menyendiri dengan Anda berikan mainan seperti gadget dan sebagainya. Patut diketahui mainan seperti gadget justru akan membuat hiperaktif si anak semakin parah. 

Gadget akan membuat mereka kecanduan hingga mereka tidak mau terlepas dari gadget barang sebentar.

Sebagai gantinya, ajaklah anak Anda untuk beraktivitas fisik rutin setiap hari. Ajak anak untuk melakukan olahraga yang menjadi hobinya. Beberapa olahraga yang bisa Anda pilih seperti berenang, bersepeda, berlari-lari setiap pagi dan sore, dan masih banyak lainnya. 

Olahraga akan membuat anak hiperaktif akan menemukan tempat pelarian yang tepat.

Panduan mengatasi masalah belajar pada anak

Anak hiperaktif yang menderita ADHD tentu akan mengalami kesulitan untuk belajar dan fokus ketika belajar. Oleh sebab itu, perlu penanganan khusus anak-anak hiperaktif ketika di sekolah.

Untuk mengatasi masalah belajar dapat dilakukan dengan mencari tahu kelebihan dan hobi si anak. Kembangkan hobi dan kelebihan tersebut. Misalnya jika anak senang berenang, ajaklah si kecil untuk berenang setiap pekan. 

Selain itu, akan lebih baik jika Anda menyekolahkan anak di sekolah berkebutuhan khusus.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
14 Signs of ADHD: Does Your Child Have ADHD?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/adhd/signs)
ADHD in toddlers: Early signs, symptoms, and treatment. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/315518.php)
Why Is My Child So Hyper? ADHD, Sugar, Food Additives, and More. WebMD. (https://www.webmd.com/parenting/why-child-hyper)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app