ADHD - Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Dipublish tanggal: Sep 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Apa itu ADHD dan apa perbedaannya dengan autisme?

Sebuah penelitian mengatakan ada 10% anak pada usia sekolah menderita ADHD. Namun, sampai sekarang masih banyak orang yang belum terlalu paham dengan ADHD bahkan tidak jarang ADHD adalah autisme, padahal ADHD dan autisme adalah dua hal yang berbeda.

Anak-anak yang memiliki gangguan ADHD akan mengalami kesulitan supaya bisa selalu fokus. Dia tidak suka duduk dan belajar untuk waktu yang lama. Namun, itu bukan karena mereka tidak mengerti apa yang mereka pelajari.

Anak-anak dengan ADHD akan menjadi hiperaktif. Mereka sangat aktif dan terus bergerak, dan dalam beberapa kondisi hingga mengganggu siapapun yang ada di dekatnya dan seringkali bertindak impulsif. 

Dengan kata lain, mereka suka mengambil tindakan mendadak tanpa memikirkannya sebelumnya, mereka tidak suka apa yang menjadi keinginan mereka tertunda, itu adalah hal yang paling tidak menyenangkan bagi anak dengan ADHD.

ADHD dan autisme memiliki masalah yang sama yaitu perhatian dan memiliki perilaku yang seringkali berubah ubah secara tiba tiba atau impulsif. 

Keduanya sama sama sulit untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Kesamaan inilah yang membuat banyak orang menyamakan ADHD dengan autisme.

Perbedaannya adalah bahwa ADHD lebih berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak. 

Sementara itu, autisme adalah gangguan pertumbuhan yang secara langsung memberikan pengaruh kepada ketrampilan dalam berbahasa, perilaku mereka sehari hari, interaksi dengan sesama dan kemampuan belajar.

Gejala ADHD pada anak-anak

Gejala ADHD yang paling utama adalah sulit untuk bisa fokus dalam waktu yang lama, impulsif dan mempunyai perilaku hiperaktif. 

Sulit untuk berkonsentrasi pada anak sebenarnya adalah hal yang normal karena anak berada dalam masa pertumbuhan termasuk juga impulsif, tapi pada anak anak dengan ADHD, perilaku ini akan lebih sering muncul dan lebih parah dari anak anak normal seusia mereka yang kemudian mempengaruhi interaksi mereka dengan anak anak yang lain.

Kebanyakan orang dengan ADHD memiliki kedua gejala ini, meskipun kadang-kadang hanya satu gejala yang dominan dan terlihat. Misalnya, pada anak-anak yang belum bersekolah, gejala hiperaktif akan lebih dominan. 

Gejala ADHD pada anak yang wajib diperhatikan :

Sulit berkonsentrasi

Tidak hanya sulit berkonsentrasi, tapi anak dengan ADHD akan kesulitan untuk memperhatikan penjelasan dari orang lain seperti guru, contoh lainnya seperti :

  • Ceroboh
  • Sangat sulit untuk fokus untuk melakukan sesuatu.
  • Tidak suka dengan hal hal detail.
  • Perhatian sangat mudah terganggu.
  • Jika diperhatikan anak dengan ADHD terlihat tidak mendengarkan bahkan saat diajak berbicara langsung.
  • Sering kehilangan barang sehari hari
  • Sulit mengelola tugas dan kegiatan yang akan dilakukan.
  • Sulit mengikuti petunjuk untuk melakukan sesuatu.
  • Tidak suka dengan hal hal yang harus membuat fokus dan perhatian seperti mengerjakan soal ujian atau PR

Jika tidak ada perilaku hiperaktif yang muncul saat gejala ini muncul maka artinya anak tersebut memiliki jenis ADHD yang tidak aktif.

Impulsif dan hiperaktif

Berikut adalah beberapa contoh perilakunya :

  • Sulit untuk tetap diam di dalam kelas.
  • Mempunyai kebiasaan sering menggerakkan bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki.
  • Tidak bisa melakukan suatu aktivitas dengan tenang.
  • Sering memotong dan mengganggu pembicaraan orang lain.
  • Sangat banyak bicara.
  • Sangat aktif hingga sering membuat aktifitas orang di sekitarnya terganggu.
  • Berlari atau memanjat sesuatu dalam waktu yang tidak tepat.

Gejala ADHD pada orang dewasa

ADHD tidak hanya dialami pada masa anak anak saja, tapi hingga orang dewasa. Orang dewasa dengan ADHD biasanya sudah mengalami ADHD sejak masih anak anak, tapi karena tidak pernah melakukan pemeriksaan gejalanya sama sekali tidak disadari saat masih anak anak.

Gejala hiperaktif pada anak ADHD pada umumnya perlahan akan berekurang seiring dengan bertambahnya usia. Namun sebaliknya, kesulitan berkonsentrasi akan semakin memburuk seiring bertambahnya usia.

Penderita ADHD akan mengalami masalah pendidikan dan pekerjaan, terutama karena sulitnya memprioritaskan dan berkonsentrasi. 

Selain itu, orang dewasa dengan ADHD juga mengalami kesulitan memiliki teman atau pasangan yang dikarenakan mereka cenderung rewel atau mudah emosional.

Kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan ke dokter?

Saat anak Anda mengalami gejala sulit untuk berkonsentrasi, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif maka sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis.

Gejala-gejala ADHD seringkali sulit dibedakan dari perilaku normal anak-anak. Maka dari itu, orang tua harus melakukan konsultasi dengan dokter jika mereka merasa anak tersebut berperilaku dengan cara yang tidak biasa.

Anak-anak dengan ADHD juga harus diperiksa secara teratur oleh dokter untuk dapat memantau kondisi, gejala dan respons terhadap pengobatan.


63 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD): Causes, Symptoms, Treatments. PSYCOM.NET. (https://www.psycom.net/adhd)
The Marketing of Stimulants for Children With A.D.H.D. The New York Times. (https://www.nytimes.com/2020/02/10/well/family/the-marketing-of-stimulants-for-children-with-adhd.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app