Mengobati Telinga Berdengung Tanpa Obat

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Mengobati Telinga Berdengung Tanpa Obat

Siapa saja yang mengalami telinga berdengung pasti merasakan ketidaknyamanan, namun kita tidak perlu sibuk mencari obat telinga berdengung karena sesungguhnya ada upaya-upaya sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan keluhan ini.

Terlepas dari banyaknya mitos mengenai makna dibalik telinga berdenging, kali ini akan kita bahas cara penanganannya dari segi ilmiah. Dalam dunia kedokteran kita gunakan istilah Tinnitus, yaitu setiap bunyi-bunyian yang bersumber dari dalam telinga dan hanya penderita yang dapat mendengarkannya.

Bunyinya bisa berupa berdenging, berdengung, siulan atau berdesis. Hingga saat ini belum ada obat yang benar-benar bisa menghilangkan telinga berdengung.

10 Cara Alami Mengobati Telinga Berdengung

1. Tentukan Faktor Pemicu: kenapa telinga berdengung?

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui kenapa telinga bisa berdengung dan penyebabnya. Beberapa orang melaporkan bahwa makanan tertentu, minuman, atau obat-obatan bisa menyebabkan kambuhnya kuping berdengung atau membuat gejala yang sudah ada menjadi lebih buruk. Namun perlu dicatat, bahwa tidak semua orang terpengaruh dengan cara yang sama, jadi cobalah untuk mengidentifikasi diri Anda sendiri terhadap setiap pemicu, perhatikan satu per satu dan ingat-ingat hal apa saja yang menyebabkan telinga Anda berdenging.

Setelah Anda mengetahui, maka sebisa mungkin hindarilah pemicu tersebut. Beberapa pemicu telinga berdengung antara lain:

  • Minuman berkafein seperti cola, kopi, teh, dan minuman energi
  • Alkohol
  • Aspirin
  • Garam

2. Berhenti Merokok

Merokok dapat membuat tinnitus menjadi semakin buruk. Setidaknya ada dua alasan kenapa telinga berdengung diperberat oleh rokok; Pertama, asap rokok dapat menghambat aliran darah ke sel-sel saraf sensitif yang mengendalikan pendengaran. Kedua zat toksik dalam asap rokok dapat bertindak sebagai stimulan dalam tubuh dan memicu adanya suara dering di telinga.

3. Mendengarkan Suara

Telinga berdenging dapat lebih terasa mengganggu ketika lingkungan sekitar hening. Jadi cobalah tips ini untuk mengalihkan perhatian Anda dari dengingan telinga:

  • Mendengarkan musik
  • Mendengarkan radio
  • Menyalakan kipas angin

Anda juga dapat mencoba mendengarkan aplikasi yang menyajikan suara-suara gelombang laut, curah hujan, atau aliran sungai.

4. Menenangkan Diri

Pada saat pertama kali merasakan keluhan ini, banyak yang merasa cemas dan khawatir. Tapi sesungguhnya rasa cemas, stres dan khawatir malah akan membuat gejala menjadi lebih buruk. Oleh sebab itu berusahalah untuk tenang.

5. Relaksasi

Terkait dengan faktor stress di atas, maka untuk dapat mengatasi telinga berdengung Anda juga dianjurkan untuk relaksasi secukupnya, bahkan 15 menit relaksasi yang mendalam dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood.

Beberapa metode relaksasi yang dapat dicoba seperti:

  • Sholat atau ibadah dengan khusu' (bagi muslim)
  • Yoga
  • Tai Chi
  • Meditasi
  • Self-hypnosis

6. Tidur Cukup

Kelelahan sering membuat gejala lebih buruk, suara dengingan bisa menjadi lebih keras. Celakanya, jika tinnitus membuat Anda tidak bisa tidur dengan baik, maka ini bisa menjadi lingkaran setan.

Agar tidur bisa cukup dan berkualitas, ikuti beberapa tips berikut:

  • Membuat kamar tidur gelap dan sejuk.
  • Gunakan kipas angin atau suara menenangkan jika kamar tidur terlalu hening.
  • Sisihkan 7-9 jam untuk tidur di malam hari.
  • Pergi tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
  • Mandi air hangat sebelum tidur.
  • Pastikan alas tidur dan bantal nyaman digunakan.
  • Hindari olahraga, makan, dan minum alkohol 2 sampai 3 jam sebelum tidur.

7. Olah raga

Olahraga yang baik itu setidaknya tiga sampai lima kali seminggu. Olahraga akan mengatasi banyak masalah yang biasanya mengiringi tinnitus. Olahraga juga dapat meningkatkan mood (mood booster) bagi hampir semua orang sekaligus menjadi obat telinga berdengung dan beberapa manfaat lainnya, seperti:

  • Mengurangi stres
  • Membuat tidur menjadi nyenyak
  • Melawan depresi

Jika Anda baru saja mulai, tanyakan pada dokter atau ahli kebugaran untuk bimbingan dan mulai perlahan-lahan. Berjalan adalah cara yang bagus untuk memulai.

8. Melindungi pendengaran

Suara keras adalah penyebab umum telinga berdengung. Hal ini juga dapat membuat gejala lebih buruk untuk waktu yang singkat.

Berikut adalah beberapa cara untuk melindungi diri dari suara bising:

  • Ketika mendengarkan musik atur volume 60% dari volume maksimal atau lebih rendah saat menggunakan earphone. Jangan mendengarkan lebih dari 60 menit pada satu waktu.
  • Memakai penutup telinga saat menghadiri konser, pesta, atau even-even dengan sauara keras lainnya.
  • Gunakan penutup telinga saat memotong rumput, menyalakan genset atau menggunakan alat-alat elektronik yang berisik.
  • Selalu gunakan pelindung telinga di tempat kerja yang bising.

9. Mengobati masalah kesehatan lainnya

Tinnitus dapat menjadi efek samping dari beberapa penyakit. Tanyakan kepada dokter apakah kondisi-kondisi di bawah ini menjadi penyebab telinga berdenging yang Anda alami:

Konsultasikan juga tentang obat-obatan yang Anda gunakan karena ada beberapa obat dapat menyebabkan telinga berdengung sebagai efek samping.

10. Abaikan

Mungkin tampaknya ini sulit untuk dipercaya, tetapi belajar untuk mengabaikan tinnitus dapat membantu Anda mengatasinya. Ikuti saran berikut ini:

  • Cobalah untuk tidak terlalu mendegarkan dering atau berdengung.
  • Tetap lanjutkan aktifitas Anda sehari-hari, jangan pedulikan dengingan yang ada di telinga.

Secara tidak langsung cara ini akan men-sugesti diri sendiri bahwa tidak ada masalah dengan telinga Anda. Seiring waktu, Anda akan terbiasa dengan telinga berdengung, dan tentu saja hal itu tidak akan mengganggu hidup Anda.

Sekian beberapa tips mengobati telinga berdengung tanpa obat yang bisa kami rangkumkan untuk pembaca sekalian, semoga bermanfaat.


35 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app