Tennis elbow merupakan rasa nyeri disertai dengan peradangan pada sendi di bagian luar siku. Keadaan ini terjadi karena akibat berlebihnya tekanan pada otot dan juga jaringan ikat yang menghubungkan antara otot dengan tulang (tendon) di bagian lengan bawah area siku.
Seseorang yang mengalami tennis elbow akan merasa nyeri ketika meluruskan lengan. Ini juga bisa menyebar dari siku sampai ke lengan bawah.
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health
Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).
Di dunia medis, tennis elbow dikenal dengan istilah lateral epicondylitis. Secara normal sendi pada siku dikelilingi oleh otot untuk bisa bergerak. Jika otot dan tendon menegang maka peradangan serta robekan dapat terjadi di bagian luar siku.
Kenali gejala Tennis Elbow
Umumnya penderita tennis elbow akan merasakan nyeri pada sisi luar siku sampai ke bagian lengan bawah serta pergelangan tangan.
Gejala tersebut dapat terjadi selama 6 bulan sampai 2 tahun. walaupun demikian, pada dasarnya penderita bisa sembuh dalam satu tahun. Nyeri bisa terjadi ketika sedang melakukan aktivitas berikut:
- Mengangkat, melipat, atau meluruskan lengan.
- Menulis, bersalaman tangan atau menggenggam benda kecil.
- Memutar pergelangan tangan, contohnya ketika hendak memutar gagang pintu.
Gejala tennis elbow umumnya jarang mengakibatkan gangguan medis yang serius. Namun jika dibiarkan tanpa pengobatan akan mengganggu aktivitas anda.
Cepat periksa ke dokter bila gejala tidak membaik walau sudah diberi balsem, atau jika lengan terasa lemah atau kaku.
Sebab dan Faktor Risiko
Berikut adalah sebab terjadinya Tennis Elbow.
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
- Melakukan olahraga berat contoh bulutangkis, renang, atau golf.
- Kegiatan yang berulang seperti mengecat, memotong, atau mengetik terlalu lama.
Tennis elbow memiliki resiko lebih besar pada orang berusia 30 sampai 50 tahun. Selain itu pekerjaan yang memerlukan gerakan tangan secara berulang juga bisa menjadi penyebab.
Diagnosa pada Tennis Elbow
Dokter akan menanyakan gejala yang muncul serta jenis aktivitas yang dikerjakan penderita sebelumnya. Lalu dokter akan memeriksa fisik dengan menekan bagian yang menghubungkan otot tendon dan tulang siku.
Setelah itu meminta pasien untuk menggerakkan siku ke sejumlah arah. Jika dokter merasa nyeri justru ditimbulkan oleh kondisi lain, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lebih detail guna memastikan diagnosa, seperti foto Rontgen atau MRI.
Penanganan pada Tennis Elbow
Pada sejumlah besar kasus, tennis elbow dapat sembuh tanpa perlu melakukan operasi. Penderita dianjurkan untuk mengistirahatkan otot serta tendon pada siku. Setelah itu dikompres dengan kantong es untuk meredakan nyeri dan peradangan.
Jika memang perlu obat, maka obat yang akan diberikan dokter berupa diclofenac atau ibuprofen.
Jika cara tersebut tidak berhasil, dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan fisioterapi. Dengan fisioterapi, pasien akan dilatih dengan melakukan gerakan variatif.
Booking Klinik Fisioterapi via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket fisioterapi hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Tujuannya adalah untuk meregangkan otot serta menguatkan otot lengan dengan perlahan.
Terapi lain adalah dengan ultrasound atau shock wave therapy. Dua terapi ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi yang tinggi pada bagian yang nyeri, guna mengurangi peradangan serta mempercepat penyembuhan.
Bisa juga dengan suntikan platelet rich plasma (PRP), yaitu semacam serum dari darah pasien sendiri yang telah melalui proses khusus.
Bila semua metode tersebut tetap tidak mempan, maka dokter akan menyarankan dilakukan operasi.
Yang perlu anda diketahui adalah walaupun tingkat keberhasilan operasi tennis elbow bisa mencapai 80 sampai 90 persen, biasanya pasien berisiko untuk mengalami penurunan kekuatan pada otot lengan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
