Mengenal Kopi Decaf, Kopi Tanpa Kafein

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Kopi Decaf, Kopi Tanpa Kafein

Siapa di antara kalian yang belum pernah mencoba kopi susu kekinian? Saat ini kopi adalah salah satu minuman favorit banyak orang. Bayangkan ada banyak sekali coffee shop baru yang bermunculan belakangan ini. Tetapi mari simak jenis kopi yang mungkin belum banyak orang yang tahu, yakni kopi decaf.

Jika selama ini Anda selalu berpikir kopi identik dengan kandungan kafein di dalamnya, tetapi ternyata ada juga lho kopi tanpa kafein, atau yang biasa dikenal dengan kopi decaf (decaf coffee). Kopi decaf ini dianggap lebih baik untuk kesehatan karena hanya memiliki sedikit kandungan kafein sehingga aman untuk Anda yang tidak terbiasa minum kopi.

Apa itu kopi decaf (decaf coffee)? 

Kopi decaf berasal dari kata decaffeinated coffee yang berarti kopi tanpa kafein. Kopi jenis ini dapat menjadi pilihan buat Anda yang ingin minum kopi tetapi ingin membatasi asupan kafein dalam tubuh. 

Kopi decaf mungkin tidak sepenuhnya bebas kafein, tetapi jumlah kafein dalam kopi biasanya sangat kecil. Hampir 97 persen kandungan kafein di dalam biji kopi telah hilang akibat proses pencucian biji kopi dengan menggunakan campuran pelarut berupa air, pelarut organik, dan karbon dioksida.

Proses penghilangan kafein dilakukan sebelum biji kopi mengalami proses pemanggangan (roasting) ataupun ditumbuk. Tetapi nilai gizi kopi decaf hampir sama dengan kopi biasa, terlepas dari kandungan kafein di dalamnya. Rasa dan wangi kopi decaf pun mungkin mengalami sedikit perubahan, tetapi kopi decaf cenderung memiliki aroma dan rasa yang lebih ringan dan menyenangkan dibandingkan kopi biasa.

Jika dalam kopi biasa, jumlah kafein dalam secangkir kopi bisa mencapai 70-140 mg, tetapi pada kopi decaf, kandungan kafein mungkin hanya sekitar 0-7 mg per cangkir. Hal ini yang membuat kopi decaf disebut kopi tanpa kafein.

Manfaat kandungan nutrisi dalam kopi decaf (decaf coffee)

Kopi pada umumnya menjadi sumber antioksidan terbesar dalam proses diet atau penurunan berat badan, tetapi kandungan antioksidan pada kopi decaf cenderung sedikit lebih rendah. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh hilangnya antioksidan selama proses dekafeinasi.

Antioksidan utama yang terdapat pada kopi biasa dan kopi decaf adalah asam hidrokinamatik dan polifenol. Antioksidan ini berfungsi untuk menetralkan senyawa reaktif dalam menangkal radikal bebas. Selain itu, antioksidan juga dapat mengurangi kerusakan oksidatif dan membantu mencegah penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, ataupun diabetes tipe 2.

Kopi decaf juga mengandung beberapa nutrisi seperti magnesium, kalium, niasin, serta vitamin B3 yang baik bagi kesehatan. Beberapa penelitian mengungkapkan dengan mengonsumsi kopi dapat meningkatkan fungsi kerja hati (liver), mengurangi risiko kematian dini akibat stroke atau penyakit jantung serta mencegah risiko penyakit alzheimer, parkinson, dan demensia. Tak hanya itu, kopi tanpa kafein dapat mengurangi efek samping setelah minum kopi seperti rasa mulas dan kenaikan asam lambung. 

Baca juga: Manfaat Kopi Decaf Bagi Kesehatan

Manfaat yang tidak ditemukan pada kopi decaf (decaf coffee)

Ada beberapa manfaat kopi yang tidak bisa ditemukan dalam kopi decaf karena hanya ada pada kopi biasa yang umumnya mengandung kafein, di antaranya:

  • Peningkatan suasana hati dan kesehatan mental
  • Peningkatan laju metabolisme tubuh dan pembakaran lemak
  • Peningkatan performa aktivitas fisik
  • Penurunan risiko depresi ringan dan keinginan bunuh diri
  • Penurunan risiko sirosis hati

Kopi biasa yang mengandung kafein memberikan banyak manfaat bagi kesehatan yang mungkin tidak bisa ditemukan pada kopi decaf, tetapi secara keseluruhan dengan mengonsumsi kopi tanpa kafein dapat membantu mengurangi asupan kafein pada tubuh Anda.

Kopi decaf juga dianggap aman dan dapat menjadi alternatif bagi mereka yang sensitif terhadap efek samping kafein, seperti penderita gangguan jantung, ibu hamil, ataupun orang lanjut usia. Tetapi untuk memastikan keamanan kondisi kesehatan Anda, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi kopi decaf. 

Baca juga: Bahaya Kopi Decaf Bagi Kesehatan


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shlonsky, Ai & Klatsky, Arthur & Armstrong, Mary. (2003). Traits of Persons Who Drink Decaffeinated Coffee. Annals of epidemiology. 13. 273-9. 10.1016/S1047-2797(02)00414-3.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/10815174_Traits_of_Persons_Who_Drink_Decaffeinated_Coffee)
Mazzafera, Paulo. (2012). Which is the by-product: Caffeine or decaf coffee?. Food and Energy Security. 1. 10.1002/fes3.4.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/264329018_Which_is_the_by-product_Caffeine_or_decaf_coffee)
Huxley, Rachel & Lee, Crystal & Barzi, Federica & Timmermeister, Leif & Czernichow, Sebastien & Perkovic, Vlado & Grobbee, Diederick & Batty, David & Woodward, Mark. (2009). Coffee, Decaffeinated Coffee, and Tea Consumption in Relation to Incident Type 2 Diabetes Mellitus A Systematic Review With Meta-analysis. Archives of internal medicine. 169. 2053-63. 10.1001/archinternmed.2009.439.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/40686411_Coffee_Decaffeinated_Coffee_and_Tea_Consumption_in_Relation_to_Incident_Type_2_Diabetes_Mellitus_A_Systematic_Review_With_Meta-analysis)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app