Kolesterol Baik, Bisa Sebabkan Kematian Dini?

Dipublish tanggal: Jul 19, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kolesterol Baik, Bisa Sebabkan Kematian Dini?

Umumnya kolesterol dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu kolesterol Jahat low-density lipoprotein (LDL), kolesterol baik high-density lipoprotein (HDL), dan juga trigliserida.

Tahukah Anda? Kolesterol merupakan zat lemak yang terdapat di semua bagian tubuh dan bisa menyempitkan dan menyumbat pembuluh darah. Akibatnya hal ini dapat meyebabkan penyakit kardiovaskuler.

Selama bertahun-tahun, kolesterol baik telah diketahui membantu mengurangi risiko penyakit jantung, sementara kolesterol jahat diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung.

Keduanya memang memiliki peran yang sangat berbeda, tapi siapa sangka ternyata kolestrol baik juga dapat memberikan efek negative bagi kesehatan, bahkan menyebabkan kematian dinni.

Selain itu, hal ini juga berdasarkan studi-studi terbaru yang telah menunjukkan bahwa terlalu banyak kolesterol “baik” artinya bukan berarti dapat memberikan efek yang baik juga. Apapun yang berlebihan, bukankah memang tidak baik?

Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebelum mengetahui lebih dalam, ada baiknnya jika Anda mengenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan kolestrol baik dan kolestrol jahat secara detail.

 Apa itu kolesterol baik?

Kolesterol baik, atau yang sering disebut juga high-density lipoprotein (HDL) kolesterol dengan kolesterol kepadatan lipoprotein tinggi , dapat menyingkirkan kolesterol jahat atau yang sering kita sebut sebagai low-density lipoprotein (LDL),HDL menyerap kelebihan kolesterol, dan mengangkutnya kembali ke hati yang akan mengeliminasinya dari tubuh.

 Kadar kolesterol HDL di atas 40-60 mg/dL termasuk baik. NHS menganjurkan bahwa kadar kolesterol HDL harus lebih dari 1 mmol/L tetapi tidak boleh lebih dari 1,5 mmol/L.

Pengaruh kadar kolesterol tinggi untuk kesehatan

Pada kolesterol HDL memang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung karena dapat memiliki kemampuan untuk menyingkirkan kelebihan kolesterol jahat low-density lipoprotein (LDL) dari tubuh, sedangkan kadar kolesterol HDL yang rendah juga tidak baik karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

 Namun, kadar HDL yang tinggi juga tentu saja tidak memberikan manfaat bahkan bisa menyebabkan kematian dini.

 Menurut sebuah studi yang sudah melakukan penelitian pada 225 wanita sehat di usia 40-an, menyimpulkan bahwa peningkatan kadar kolesterol HDL bisa menyebabkan plak yang lebih buruk, yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke atau serangan jantung pada para wanita tersebut.

 Menurut sebuah penelitian lainnya yang lebih besar, telah dipelajari hubungan antara fungsi ginjal dengan kadar kolesterol HDL pada lebih dari 1,7 juta pria dari Oktober 2003 sampai September 2013.

 Hasilnya, menunjukkan bahwa pada pria kadar kolesterol HDL yang tinggi, sama halnya dengan kadar kolesterol HDL yang rendah, artinya hal ini juga berkaitan dengan peningkatkan risiko kematian dini di antara para partisipan.

 Pastikan kadar kolestrol anda normal

Kolesterol HDL yang sering dikenal sebagai kolesterol “baik,” dan dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Akan tetapi bila kadar kolesterol HDL Anda lebih tinggi dari batas normal, Anda sebaiknya harus mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter.

 Anda juga tentunya harus mulai menghindari faktor risiko penyakit jantung lainnya, salah satunya seperti merokok, karena terlalu banyak HDL dapat mengakibatkan kematian dini. 

 Namun, untuk saat ini akan lebih baik jika kadar kolesterol HDL Anda lebih tinggi dari pada kadar kolesterol LDL Anda. 

Anda harus ingat pula bahwa segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik untuk banyak hal, sehingga pastikan kadar kolesterol Anda, yang baik (HDL) dan yang buruk (LDL), keduanya berada di batas kadar yang normal.

 

 


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP) expert panel on detection, evaluation, and treatment of high blood cholesterol in adults (adult treatment panel III). (2001). (http://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/atp3xsum.pdf)
Sofi F, et al. (2010). Accruing evidence on benefits of adherence to the Mediterranean diet on health: An updated systematic review and meta-analysis. DOI: (https://academic.oup.com/ajcn/article/92/5/1189/4597540)
Riccioni G, et al. (2015). Resveratrol and anto-atherogenic effects. DOI: (http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.3109/09637486.2015.1077796?journalCode=iijf20)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app