Kista Baker - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 5, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 27, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pernahkah Anda mendengar tentang penyakit Kista Baker? Atau mungin Anda pernah mengalami bengkak, kaku dan lutut yang sulit digerakkan? Jika Anda pernah mengalami hal tersebut mungkin saja Anda sedang mengalami penyakit kista baker atau kista popliteal. 

Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak usia 4-7 tahun dan orang dewasa usia diatas 35 tahun. Namun, pada umumnya orang dewasa biasanya lebih rentan terserang penyakit ini dibanding anak-anak. Kista Baker dapat menyebabkan pembengkakan dan sering membuat rasa tidak nyaman. 

Dengan memberikan perawatan yang tepat pada kondisi yang menyebabkan kista tersebut biasanya dapat meredakan gejalanya. Untuk itu pada artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai kista barker atau kista politeal. Selamat membaca.

Apa sih Kista Baker itu?

Kista Baker merupakan kista yang berisi cairan dari sendi lutut yang menyebabkan tonjolan dan rasa nyeri di belakang lutut. Rasa sakit dapat menjadi lebih buruk ketika lutut sering digerakkan, lutut sedang aktif terutama saat posisi berdiri. Kista Baker, juga disebut kista poplitea, biasanya merupakan hasil dari masalah dengan sendi lutut, seperti arthritis atau tulang rawan yang robek. Ketika cairan berlebihan cairan membentuk kantung berisi cairan dari kista baker. Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan lutut untuk menghasilkan terlalu banyak cairan, yang dapat menyebabkan kista Baker.

Apa sih yang menyebabkan terjadinya Kista Baker?

Kista Baker diakibatkan oleh penumpukan cairan sendi yang terjebak, yang menonjol dari kapsul sendi di belakang lutut sebagai kantong yang menonjol. Kista Barker biasanya disebabkan karena kondisi-kondisi seperti trauma, rheumatoid arthritis, synovitis dan pembedahan pada daerah lutut.

Insiden terjadinya kista ini meningkat dengan bertambahnya usia. Insiden tertinggi terjadi pada usia lebih dari 50 tahun. Pada anak-anak, kista baker sangat jarang terjadi. Namun biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak laki-laki dibanding anak perempuan. Dan biasanya pada anak-anak, kista baker dapat hilang secara spontan dan tidak memerlukan tindakan operasi.

Apa saja tanda dan gejala-gejala pada Kista Baker?

Pada umumnya dikebanyakan kasus, kista Baker tidak menyebabkan tanda dan gejala-gejala yang khas, dan mungkin terjadinya kista ini sering tidak disadari oleh kebanyakan orang. Berikut gejala dan tanda-tanda yang dapat muncul pada kista Baker, antara lain:

  • Pembengkakan di belakang lutut, dan kadang-kadang di kaki
  • Nyeri lutut khususnya dalam posisi ekstensi atau saat sedang berdiri
  • Benjolan biasanya terlihat sat sedang berdiri
  • Benjolan akan terasa lunak dan lembut saat diraba
  • Kekakuan pada lutut dan sulit digerakkan
  • Munculnya pembengkakan dengan tekstur yang mirip dengan balon yang diisi air

Cairan kista baker yang menonjol dapat pecah dan cairan yang dilepaskan dari kista  tersebut dapat membuat jaringan sekitarnya menjadi meradang. Kista baker yang menonjol dan pecah dapat menyebabkan thrmbophlebitits di vena popliteal dengan menekan vena.

Diagnosa Kista Baker

Pada tahap awal, dokter biasanya akan melakukan tes fisik dan menanyakan mengenai riwayat kesehatan, kapan gejala dirasakan, tingkat keparahan gejala, rasa sakit yang dialami, dan pemicu terjadinya gejala.

Jika dicurigai adanya kecenderungan kista Baker, dokter mungkin akan menyarankan untuk dilakukannya serangkaian tes radiologi, seperti X-ray, MRI scan, dan ultrasonografi untuk melihat kondisi lutut lebih dalam dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis lainnya. 

Saat ini, ultrasonografi menjadi pilihan utama untuk mendiagnosa penyakit kista Baker.

Bagaimana cara mengobati penderita dengan Kista Baker?

Jika tidak menimbulkan gejala, biasanya kista baker tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun bila penderita mengeluhkan adanya gejala maka dapat dilakukan beberapa terapi pengobatan dirumah seperti:

  • Mengistirahatkan kaki
  • Hindari posisi berjongkok ,mengangkat beban berat, berlari dan aktivitas-aktivitas berat
  • Kompres benjolan dengan es atau bantalan hangat untuk mengurangi bengkak pada lutut
  • Elevasikan kaki

Selain terapi pengobatan dirumah, pemberian obat-obatan juga dapat diberikan seperti pemberian obat anti inflamasi (NSAID) agar dapat membantu meringankan proses peradangan pada lutut. Mengambil cairan dengan jarum suntik atau aspiraasi juga dapat menurangi ukuran dari kista. Tindakan bedah juga dapat dilakukan untuk mengatasi kista baker. Tujuan dilakukan pembedahan yaitu untuk membuang kista dan memperbaiki lubang di lapisan sendi tempat terjadinya kista. Indikasi dilakukannya pembedahan yaitu:

  • Adanya kista yang mengganggu pergerakan
  • Ukuran kista yang terlalu besar

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). What Is a Baker’s Cyst? (https://www.webmd.com/arthritis/what-is-bakers-cysts)
Shiel, W. MedicineNet (2017). Baker’s Cyst (Popliteal Cyst). (https://www.medicinenet.com/baker_cyst/article.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app