HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Nyeri Perut - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 1, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Nyeri Perut atau Nyeri Abdomen menjadi masalah yang menganggu aktivitas kita sehari-hari. Kondisi ini dapat muncul bila ada keterkaitan dengan suatu penyakit yang serius atau hanya sebagai gangguan dari sistem pencernaan.

Nyeri pada perut bukan hanya sebatas masalah dari organ lambung. Terdapat banyak organ di sekitar perut yang dapat menimbulkan rasa nyeri bila timbul kelainan. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pemeriksaan mulai dari gejala fisik hingga pemeriksaan diagnostik untuk memastikan penyakit yang sedang diderita.


Rongga perut tidak hanya terisi oleh organ pencernaan. Organ penting lainnya seperti ginjal, pankreas, dan kantung empedu juga terletak di rongga perut.

Adanya gejala nyeri perut ini disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang didasari yaitu karena adanya infeksi, inflamasi, obstruksi, menstruasi dan gangguan pencernaan.

Infeksi

Faktor yang didasari infeksi akan menimbulkan gejala nyeri perut yang didampingi oleh diare atau konstipasi. Kondisi ini disebabkan oleh makanan yang tidak bersih atau telah terkontaminasi oleh bakteri atau virus dan menganggu sistem pencernaan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi anatara lain:

  • Gastroenteritis Viral
    Gastroenteritis merupakan infeksi virus yang menyebabkan inflamasi pada lambung dangt;usus. Pada Gastroenteritis timbul gejala diare berdarah, mual muntah, nyeri perut, demam, nafsu makan menurun, dan penurunan berat badan. 
  • Cara mengatasi Gastroenteritis adalah dengan metode rehidrasi untuk mencegah kekurangan cairan. Antibiotik tidak memberikan efek pada infeksi virus.
  • Crohn’s Disease
    Penyakit Crohn merupakan peradangan lapisan dinding usus dalam yang menimbulkan gejala seperti rasa lelah, nyeri perut, kram perut setelah makan, demam,  tinja berlendir, nafsu makan menurun, dan mual muntah.
  • Penyakit ini dapat hilang timbul dilihat dari kondisi kesehatan dan faktor resiko yang menimbulkan penyakit Crohn dapat muncul. Untuk penyakit ini perlu dilakukan pemeriksaan darah,  tinja, dan kolonskopi untuk melihat sampai mana peradangan itu terjadi.

    Untuk mengobati penyakit crohn maka perlu pantauan dokter untuk mengonsumsi obat antiinflamasi seperti Kortikosteroid dan Imunosupresan seperti Infliximab dan Azatriopin untuk mengatasi peradangan dan penghambat perkembangan infeksi.
  • Apendisitis
  • Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks yang menimbulkan nyeri mulai dari tengah perut hingga menuju kanan bawah. Apendisitis membutuh tindakan operasi karena memiliki resiko infeksi pada organ lain. Gejala yang timbul antara lain nyeri perut kanan bawah, mual muntah, hilang nafsu makan.

Obstruksi 

Organ pada rongga perut yang terjadi penyumbatan dapat menimbulkan rasa nyeri perut hingga kram perut. Beberapa kasus yang sering ditemukan dan menyebabkan nyeri perut antara lain:

  • Batu Empedu
    Kantung empedu berada di bawah organ hati pada sisi kanan atas Abdomen. Munculnya batu disebabkan timbunan kolesterol dan garam kalsium pada saluran bilier yang menuju ke kantung empedu.
  • Gejala yang muncul antara lain mual muntah, nyeri perut, diare, kesulitan makan. Batu empedu dapat bersifat asimtomatik atau tanpa gejala yang secara perlahan menjadi sumbatan total sehingga dibutuhkan operasi.
  • Irritable Bowel
    Syndrome Penyakit IBS merupakan penyakit saluran pencernaan yang menganggu usus besar akibat kontraksi yang berlebihan pada usus besar. Kontraksi otot yang tidak teratur menimbulkan gejala seperti diare dan konstipasi.
  • Gejala utama yang sering terjadi adalah nyeri dan kram perut yang membaik setelah membuang air besar. Kondisi ini datang dan pergi bergantung dari faktor resiko dan penyebab IBS dapat muncl kembali.

    Faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain stres, penggunaan obat antibioitik, riwayat keluarga, dan perubahan hormon menstruasi.

Menstruasi

Nyeri kram pada Menstruasi atau Dismenore sangat menganggu wanita yang sedang manjalani siklus haid. Nyeri tersebut sangat menganggu aktivitas dan sulit tertahankan Penyebab nyeri dan kram perut itu diakibatkan oleh kontraksi otot-otot rahim yang menekan pembuluh darah disekitarnya sehingga mengeluarkan darah saat masa menstruasi.

Kondisi lain terjadi pada adanya peningkatan hormon Prostaglandin.  Nyeri haid juga dapat terjadi apabila adanya gangguan pada organ reproduksi yang dapat membuat terganggunya siklus haid, Penyakit lain seperti endometriosis, radang panggul, dan penggunaan alat kontrasepsi memicu kram perut saat menstruasi berlangsung.  


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app