Kedutan, Ini Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kedutan, Ini Cara Mengatasinya

Pernah mengalami kedutan? Setiap orang, pastinya pernah mengalami kedutan atau kejang  wajah. Biasanya orang lantas mengaitkan kedutan dengan sesuatu yang berkaitan dengan mitos, misalnya kedutan adalah tanda bahwa ada seseorang yang kangen atau membicarakan kita di tempat lain. Padahal kondisi ini dalam bahasa medisnya dikenal dengan sebutan tic atau twitches. Kedutan atau kejang wajah biasanya terjadi pada kelopak mata seseorang atau pada otot wajahnya.

Biasanya, kedutan hanya berlangsung sementara waktu dan tidak berbahaya. Hanya pada beberapa kasus saja kondisi ini berlangsung cukup serius yang dinamakan tic disorder. Meski begitu, Anda tidak perlu cemas karena kedutan dapat diatasi dengan perawatan rutin dan penyesuaian gaya hidup.

Perbedaan Kedutan Jenis Tics dan Twitch

1. Tics

Tics terbagi menjadi kedutan motor dan kedutan secara vokal. Tics biasanya terjadi selama beberapa saat dan menimbulkan gerakan berulang yang hadir tiba-tiba, baik itu dalam bentuk gerakan motorik atau suara yang tiba-tiba muncul atau tic vokal. Biasanya, orang yang mengalami tics akan sering mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali atau mengerutkan hidungnya berulang kali.

Bentuk lainnya dari tic motor adalah adanya hentakan kepala atau bahu yang naik turun. Orang dengan kondisi ini biasanya dapat menekan dorongan untuk area tertentu berkedut selama beberapa waktu, namun akan menimbulkan rasa tidak nyaman yang tidak kunjung hilang selain dengan menggerakkan area yang terasa tidak nyaman selama beberapa kali.

Tics dapat terjadi akibat Anda sedang mengalami stres atau kondisi kurang tidur yang berperan pada level keseriusan terjadinya tics ini. Obat-obatan yang diberikan biasanya dapat juga berupa obat yang digunakan untuk mengatasi kondisi attention deficit hyperactivity.

2. Twitches

Twitches berbeda dari tics karena kebanyakan otot yang mengalami jenis kedutan ini terjadi dalam kondisi terisolir dan tidak berulang seperti tics. Kondisi ini terjadi tanpa bisa dikontrol dan tidak bisa ditahan seperti tics.

Salah satu jenis kondisi twitches ini dapat terjadi secara ringan dalam bentuk blepharospasm, yang terjadi di kedua kelopak mata tanpa bisa dikontrol. Biasanya, kondisi ini terjadi berulang kali dalam tempo beberapa lama.

Pada kasus blepharospasm yang lebih serius, alis, mulut bahkan leher juga dapat ikut mengalami kejang. Blepharospasm sendiri dapat terjadi karena adanya sel-sel tertentu dalam otak yang meleset sehingga hal ini terjadi tanpa bisa dikontrol atau karena mata kering yang diperparah adanya stres, kondisi kurang tidur, kelebihan kafein dan cahaya yang terlalu terang.

Kondisi tics maupun twitches ini akan melalui pengobatan yang sesuai dengan keseriusan kondisinya. Jika kejang atau kedutan tidak kunjung berakhir, maka dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani terapi behavioral, pengobatan dan kombinasi keduanya untuk mengurangi frekuensi kedutan dan memperbaiki kualitas kehidupan sehari-hari. 


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Riggin EA. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. July 17, 2017.
Chaudhry N, et al. Hemifacial spasm: The past, present and future. Journal of the Neurological Sciences. 2015;356:27.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app