HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Spasma Kelopak Mata - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 4, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 11, 2019 Waktu baca: 4 menit

Spasma pada kelopak mata atau kedutan pada kelopak mata (myokymia) merupakan gerakan involunter (tidak sadar) pada kelopak mata yang sifatnya spontan dan berulang. Kedutan biasanya terjadi pada kelopak bagian atas, namun dapat juga terjadi pada bagian atas maupun bawah kelopak mata. 

Pada hampir semua orang, spasma ini sangat ringan dan terasa seperti sentakan lembut pada kelopak mata. Sebagian yang lain mungkin mengalami spasma yang cukup kencang untuk memaksa kedua kelopak mata untuk benar-benar menutup. Hal ini merupakan kondisi yang berbeda dan disebut blepharospasm.

Spasma biasanya terjadi setiap beberapa detik selama satu atau dua menit. Episode kedutan pada kelopak mata tidak dapat diprediksi. Kedutan mungkin terjadi dan berhenti selama beberapa hari. 

Kemudian, Anda mungkin tidak mengalami kedutan selama seminggu atau bahkan sebulan.  Kedutan ini tidak menyebabkan rasa sakit dan berbahaya namun hal ini mungkin akan mengganggu Anda. 

Hampir semua spasma akan berenti dengan sendirinya tanpa adanya penanganan. Pada beberapa kasus, spasma kelopak mata mungkin pertanda dari gangguan pergerakan kronis, khususnya jika spasma disertai dengan kedutan di bagian wajah lain atau gerakan yang tidak dapat dikendalikan.

Mengenai Spasma Kelopak Mata

Penyebab Spasma Kelopak Mata

Spasma kelopak mata mungkin terjadi tanpa penyebab yang dapat diidentifikasikan. Karena hal ini jarang menjadi pertanda dari masalah yang serius, penyebabnya tidak selalu dicari. Namun, kedutan mungkin disebabkan atau memburuk oleh hal-hal berikut:

  1. Iritasi mata
  2. Ketegangan kelopak mata
  3. Kelelahan
  4. Kurang tidur
  5. Eksersi fisik
  6. Efek samping obat-obatan
  7. Stress
  8. Penggunaan alkohol, kafein atau merokok
  9. Gangguan saraf

Jika spasma menjadi kronis, Anda mungkin menderita yang disebut dengan blepharospasm jinak esensial. Hal ini merupakan kondisi ketika kedipan terjadi secara tidak terkontrol dan kronis. 

Blepharospasm jinak esensial biasanya mempengaruhi kedua sisi mata. Penyebab pasti dari kondisi ini tidak diketahui namun hal-hal berikut mungkin membuat spasma memburuk:

  1. Blepharitis, atau peradangan pada kelopak mata
  2. Konjungtivitis atau mata merah
  3. Mata kering
  4. Iritasi dari lingkungan sekitar seperti dari angina, sinar matahari, atau polusi udara
  5. Kelelahan
  6. Sensitif terhadap cahaya
  7. Stress
  8. Terlalu banyak alkohol atau kafein
  9. Merokok

Blepharospasm jinak esensial lebih umum terjadi pada wanita daripada pada pria. Menurut Genetic Home Reference, hal ini mempengaruhi setidaknya 50,000 penduduk Amerika dan biasanya muncul pada usia dewasa hingga tua. 

Kondisi ini mungkin memburuk seiring dengan waktu dan mungkin menyebabkan hal berikut pada akhirnya

  1. Penglihatan kabur
  2. Peningkatan sensitifitas pada cahaya
  3. Spasma wajah

Komplikasi Spasma Kelopak Mata

Sangat jarang spasma kelopak mata merupakan gejala dari masalah otak yang lebih serius atau gangguan saraf. Ketika kedutan merupakan akibat dari kondisi serius berikut, hal ini hampir selalu disertai oleh gejala lain. Gangguan otak dan saraf yang mungkin menyebabkan kedutan kelopak mata yaitu:

  1. Bell’s palsy (kelumpuhan pada wajah), kondisi yang menyebabkan salah satu sisi wajah menurun ke bawah.
  2. Dystonia, menyebabkan spasma otot yang tidak diharapkan dan mempengaruhi daerah tubuh untuk memutar atau meutar balik.
  3. Dystonia servikal (spasmodic torticollis), menyebabkan leher mengalami spasma secara random dan kepala memutar ke posisi yang kurang nyaman.
  4. Multiple sclerosis, penyakit sistem saraf pusat yang menyebabkan masalah kognitif dan pergerakan seperti kelelahan.
  5. Penyakit Parkinson, menyebabkan anggota tubuh gemetaran, otot kaku, masalah keseimbangan dan kesulitan berbicara.
  6. Sindrom Tourette, dibagi menjadi gerakan tidak teratur dan verbal tics
  7. Sindrom Isaac, dicurigai karena gangguan kanal kalium.

Goresan kornea yang tidak terdiagnosis juga dapat menyebabkan kedutan kelopak mata. Jika Anda berpikir mengalami cedera mata, periksakan diri pada optometris atau ophthalmologist segera. Goresan pada kornea dapat menyebabkan kerusakan pada mata.

Kapan harus periksa ke dokter?

Kedtan kelopak mata benar-benar cukup jarang membutuhkan penanganan darurat mdis. Namun, spasma kelopak mata kronis mungkin menjadi gejala dari gangguan otak yang lebih serius atau sistem saraf. 

Anda mungkin membutuhkan pemeriksaan dokter jika mengalami spasma kelopak mata kronis disertai dengan gejala berikut:

  1. Mata merah, bengkan atau mengeluarkan kotoran yang tidak wajar.
  2. Kelopak mata bagian atas menurun
  3. Kelopak mata menutup seluruhnyasetiap kedutan
  4. Kedutan berlangsung selama beberapa minggu
  5. Kedutan mulai mempengaruhi bagian lain dari wajah.

Pengobatan Spasma Kelopak Mata

Hampir setiap spasma kelopak mata berhenti tanpa penanganan dalam beberapa hari atau minggu. Jika hal ini tidak berhenti, Anda dapat mencoba menghilangkan atau mengurangi penyebab potensialnya. 

Penyebab paling umum dari kedutan adalah stress, kelelahan dan kafein. Untuk merinngankan, Anda dapat mencoba melakukan hal-hal berikut:

  1. Minum lebih sedikit kafein
  2. Tidur cukup
  3. Menjaga permukaan mata tetap lembab dengan air mata buatan atau obat tetes mata.
  4. Menggunakan kompres hangat pada mata ketika spasma terjadi.
  5. Suntikan botulinum toxin (botox) jarang digunakan untuk menangani blepharospasma ringan esensial. Botox mungkin meringankan spasma berat untuk beberapa bulan. Namun ketika efek dari suntikan berkurang, Anda mungkin membutuhkan suntikan lebih lanjut.

Operasi untuk menghilangkan beberapa otot dan saraf pada kelopak mata (myectomy) dapat juga menangani kasus yang lebih parah dari blepharospasm ringan esensial. 

Pencegahan Spasma Kelopak Mata

Jika spasma kelopak mata terjadi lebih sering, buat jurnal dan catat kapan hal ini terjadi. Catat penggunaan kafein, tabako dan alcohol, samas eperti stress dan seberapa lama waktu tidur Anda pada waktu sebelum spasma terjadi ata selama kedutan. 

Jika Anda menyadari memiliki spasma lebih sering ketika Anda cukup tidur, coba untuk tidur selama 30 menit hingga satu jam lebih cepat untuk meringankan ketegangan pada kelopak mata dan mengurangi spasma.

Kedutan memiliki beberapa penyebab. Penanganan yang behasil dan harapan beragam tergantung pada penderitanya. Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui jika ada hubungan genetic, namun hal ini tidak nampak terjadi dalam keluarga. 

Kedutan berkaitan dengan stress, kekurangan tidur dan faktor gaya hidup lain memiliki harapan terbaik. Jika kondisi kesehatan yang mendasarinya merupakan penyebabnya, jadi penanganan kondisi yang mendasari merupakan cara terbaik untuk meringankan kedutan.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app