Nicotine Addiction - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 2, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Bahaya Kecanduan Nikotin

Merokok tidak diragukan lagi adalah suatu aktivitas yang tidak ada untungnya sama sekali. Sayangnya hampir 50% penduduk dunia adalah perokok. Banyak perokok yang mencoba untuk berhenti, namun 80% diantaranya gagal pada hari pertama dan hanya 3% yang benar-benar bisa berhenti merokok. 

Mudah bagi kita (bukan perokok) untuk mengatakan “berhenti merokok” tetapi pada kenyataanya, berhenti merokok adalah perihal yang sangat sulit. Karena bagi orang yang sudah kecanduan, merokok bukanlah suatu keinginan, tetapi sudah merupakan kebutuhan. 

Kandungan nikotin dalam rokok yang membuat seakan-akan seseorang tidak bisa hidup tanpa merokok. Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa itu Nikotin?

Nikotin adalah zat adiktif yang ditemukan di semua produk tembakau. Selain dapat menyebabkan kecanduan, nikotin bersifat beracun. Nikotin adalah zat yang menyebabkan kecanduan terbanyak ketiga setelah heroin dan kokain. Penggunaan tembakau membunuh hampir setengah juta orang Amerika setiap tahunnya, Satu dari setiap enam orang AS meninggal akibat merokok.

Selain nikotin, asap rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya lainnya, termasuk tar, karbon monoksida, acetaldehyde, nitrosamine, dan banyak lagi. Nikotin dosis rendah dapat bertindak sebagai stimulan sistem saraf pusat.Nikotin dalam darah dimetabolisme oleh hati dan dikeluarkan dari ginjal. Nikotin dapat tetap berada di dalam darah pada tingkat yang signifikan selama enam hingga delapan jam setelah berhenti merokok. 

Penggunaan rutin produk yang mengandung nikotin akan menghasilkan gejala withdrawal atau dalam bahasa awam dikenal dengan sebutan “sakau” menyerupai gejala pada kecanduan amfetamin dan ketergantungan kokain.

Apa tanda-tanda jika Anda mengalami ketergantungan Nikotin?

Kecanduan ditandai dengan pola tertentu. Pola pertama disebut toleransi. Toleransi adalah ketika individu perlu menggunakan jumlah obat yang lebih besar untuk mendapatkan efek yang sama. Perhatikan bahwa kebanyakan perokok memulai dengan "beberapa batang" setiap hari dan akhirnya merokok di atas satu pak sehari.

Karakteristik kecanduan berikutnya adalah withdrawal atau “sakau”. Withdrawal adalah serangkaian gejala fisik yang terjadi ketika orang tersebut berhenti menggunakan suatu zat, dalam hal ini nikotin. Siapa pun yang mencoba berhenti merokok merasakan bahwa tubuhnya akan menghasilkan reaksi buruk terhadap ketiadaan tembakau. 

Beberapa gejala withdrawal umumnya meliputi: mengidam tembakau, kecemasan, mengantuk, mudah tersinggung, mual, gelisah, sakit kepala, perasaan depresi, penurunan denyut jantung, peningkatan nafsu makan atau penambahan berat badan, dan kesulitan berkonsentrasi.

Ciri ketiga kecanduan adalah munculnya perilaku ketergantungan. Salah satu contoh umum adalah penggunaan tembakau secara terus-menerus terlepas dari pengetahuan bahwa penggunaan semacam itu berbahaya bagi diri Anda sendiri atau orang yang Anda sayangi. 

Contoh lain termasuk seorang individu yang menolak untuk menerima pekerjaan yang mereka butuhkan karena pekerjaan mereka akan terjadi di lingkungan yang bebas asap rokok atau orang tua yang terus merokok di sekitar anak walaupun dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan anak. Perilaku seperti merokok sembunyi-sembunyi atau memilih teman, kegiatan rekreasi, dan gaya hidup dimana dapat merokok dengan bebas.

Gangguan kesehatan apa yang dapat ditimbulkan oleh kecanduan Nikotin?

Pepatah mengatakan, nikotin membuat kecanduan dan TAR yang menyebabkan kematian. Beberapa penelitian mengatakan nikotin dapat menyebabkan kanker paru-paru, tetapi hal ini belum terbukti secara klinis. Kecanduan nikotin itu sendiri tidak terlalu menimbulkan efek pada kesehatan, yang perlu diingat adalah nikotin ditemukan pada rokok.

Rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia. Setiap hisapan rokok dapat menyebabkan kerusakan fisik yang mengarah ke emfisema, kanker paru-paru, dan penyakit jantung. Penggunaan nikotin meningkatkan tekanan darah, denyut nadi, dan menyebabkangt;pembuluh darah di tubuh Anda menyempit. Karbon monoksida dalam asap rokok mengurangi jumlah oksigen dalam darah. Dosis nikotin yang lebih besar akan menyebabkan pengguna merasa gugup, cemas, dan goyah.

Jika seorang merokok 2 bungkus sehari, maka orang tersebut akan menghirup asap rokok lebih dari tiga juta kali dalam sepuluh tahun. Tidak penting bagaimana Anda berhenti, Yang penting Anda berhenti untuk selamanya. Beberapa orang berhenti rokok mereka dan berkata, "Saya berhenti" dan tidak pernah merokok lagi. Tetapi orang-orang ini sangat sedikit dan jarang. Ada berbagai program yang tersedia untuk membantu seseorang berhenti. Program yang berfokus pada sifat adiktif nikotin akan sangat membantu bagi kebanyakan orang.

Pengobatan apa yang dapat diberikan

Niat dan support dari orang tua dan kerabat terdekat rasanya tidak cukup bagi kebanyakan orang untuk berhenti merokok. Oleh karena itu pengobatan dengan edukasi, hipnoterapi atau obat-obatan yang diberikan sebagai pengganti nikotin biasanya diberikan untuk mengurangi keinginan untuk merokok. Obat-obatan yang biasa diberikan yaitu :

  • Bupropian adalah produk pengganti nikotin, namun hanya bisa digunakan sesusai resep dokter. Bupropian adalah obat untuk depresi tapi juga dapat digunakan untuk menghambat gejala kecanduan yang berhubangan dengan keinginan merokok. Lamanya pengobatan dengan produk ini sekitar 7-9 minggu
  • Varenicline yang hanya tersedia sesuai resep dokter juga dapat digunakan untuk berhenti merokok. Produk ini bekerja mengikat beberapa “tempat” di otak anda yang biasanya di isi oleh nikotin. Varenicline mengurangi keinginan anda dan kesenangan anda untuk merokok. Biasanya, pengobatan berlangsung selama 12 minggu. Varecline sedikit lebih manjur dibanding bupropion

Mempertahankan untuk tidak kembali merokok merupakan fase yang tidak mudah bagi para pecandu. Untuk mencapai itu, selain adanya motivasi dari yang bersangkutan juga diperlukan peran tim medis juga keluarga. 


28 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Dok, waktu MCU tekanan darah saya 132. kira² msih bisa lulus gk ya?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app