Ketika Kaki Keseleo, Bagaimana Penanganan Awal Yang Tepat?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Ketika Kaki Keseleo, Bagaimana Penanganan Awal Yang Tepat?

Dalam dunia medis, penanganan kaki keseleo dilakukan dengan menerapkan prinsip RICE (rest, ice, compression and elevation). Tidak dianjurkan untuk melakukan pemijatan, karena hanya akan memperberat kondisi trauma dan proses peradangan yang terjadi.

Keseleo merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan cedera pada ligamen, otot ataupun tendon. Kurangnya pemanasan saat berolahraga, selip ketika menaiki tangga, berlari atau ketika sedang memakai sepatu ber-hak tinggi seringkali menyebabkan kaki keseleo.

Dalam dunia medis, sebenarnya ada dua istilah yang relevan dengan keseleo ini, yakni sprain dan strain,  ternyata keduanya memiliki arti yang berbeda. Sprain adalah cedera yang terjadi pada ligamen, yaitu jaringan ikat yang menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain pada sendi. Sedangkan strain merupakan cedera yang terjadi pada otot atau tendon (jaringan ikat yang berfungsi melekatkan otot ke tulang).

Keseleo paling sering terjadi pada ankle atau pergelangan kaki, meski tak jarang dapat juga terjadi pada pergelangan tangan dan ruas jari. Gejala keseleo biasanya berupa nyeri, bengkak dan kemerahan di sekitar area yang cedera.

Jika keparahan keseleo masih dalam tingkat ringan atau sedang, cukup ditangani dengan melakukan beberapa penanganan sederhana di rumah. Namun, jika sudah terjadi kerusakan otot atau robekan total pada ligamen hingga sendi menjadi tidak stabil, maka dibutuhkan penanganan melalui pembedahan.

Bagaimana Penanganan Awal Kaki Keseleo?

Ketika keseleo banyak orang yang seketika berpikir untuk menggunakan jasa urut guna dilakukan pemijatan. Berharap keseleo yang dialami dapat sembuh dengan cepat.

Sebenarnya, dalam tata cara medis hal ini tidak dianjurkan. Mengapa? karena dengan melakukan pengurutan atau pemijatan pada saat terjadi trauma pada ligamen, otot maupun tendon justru hanya akan memperberat kondisi trauma dan proses peradangan yang terjadi.

Lantas, penanganan awal seperti apa yang harus dilakukan ketika kaki keseleo? Dalam dunia medis, penanganan kaki keseleo dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, yakni dengan menerapkan prinsip RICE (rest, ice, compression and elevation).

Berikut urutan cara mengatasi kaki keseleo dengan prinsip RICE :

1. Rest (Istirahatkan)

Langkah pertama penanganan kaki keseleo yakni dengan segera mengistirahatkan pergelangan kaki selama 48 jam. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya cedera lebih lanjut. Jadi, jangan memaksanya untuk tetap bergerak.

Meski begitu, bukan berarti aktivitas kita berhenti sama sekali. Kita masih dapat melakukan aktivitas seperti berjalan santai di sekitar rumah dengan menggunakan bantuan kruk atau tongkat. Kecuali kalau kedua kaki mengalami keseleo, maka beristirahatlah total.

Jika memiliki sepeda statis di rumah, kita dapat mempergunakannya untuk melatih tangan dan pergelangan kaki lain yang tidak keseleo agar tetap aktif. Dengan tetap membiarkan otot-otot lain tetap aktif, dapat meminimalisir timbulnya suatu kondisi yang disebut dengan deconditioning. Yaitu suatu kondisi yang memengaruhi perubahan pada sistem muskuloskeletal dan kardiovaskular.

Ingat, lakukan semua aktivitas atau latihan gerak otot tersebut dengan perlahan dan hati-hati. Penting untuk tidak memaksa pergelangan kaki untuk terus bergerak atau berjalan dalam jangka waktu lama.

2. Ice (Kompres dengan Es)

Untuk membatasi pembengkakan agar tidak meluas dan mengurangi rasa sakit akibat kaki yang keseleo, kita dapat meletakkan es yang telah dibalut dengan plastik atau handuk pada area yang cedera.

Bagaimana caranya? Pertama, tempelkan es yang telah dibungkus dengan plastik atau handuk pada kaki yang keseleo selama 15 sampai 20 menit. Beri jeda minimal 30 menit untuk setiap pengompresan. Ulangi sebanyak 4 sampai 8 kali sehari, selama 2 hari pertama atau sampai bengkak mengempis.

Jika kaki atau pergelangan kaki sudah nampak putih, hentikan pengompresan guna menghindari cedera atau kerusakan jaringan akibat pengompresan es yang terlalu lama.

3. Compression (Pembalutan)

Penanganan kaki keseleo selanjutnya dilakukan dengan membalut pergelangan kaki yang keseleo dengan perban atau neoprene (karet sintetis), kurang lebih selama 2 hari. Tujuannya untuk membatasi pembengkakan sekaligus membantu sendi yang cedera untuk beristirahat.

Caranya yakni dengan melilitkan perban mulai dari telapak kaki hingga ke pertengahan betis. Jangan melilitkan perban terlalu kencang, karena akan membatasi aliran darah ke kaki. Apabila jari-jari kaki membiru, terasa dingin, kesemutan, atau mulai terasa mati rasa segera kendurkan atau buka perban yang terbalut.

4. Elevation (Mengangkat Pergelangan Kaki)

Untuk membantu mengurangi atau membatasi pembengkakan, angkat pergelangan kaki yang keseleo hingga setinggi jantung. Lakukan dengan cara berbaring di tempat tidur, lalu tempatkan kaki di atas tumpukan bantal yang telah tersusun hingga setinggi jantung. Biarkan kaki yang keseleo untuk tetap di posisi ini selama 2 atau 3 jam sehari.

Cara lain yang lebih sederhana yakni cukup dengan mengangkat kaki hingga setinggi pinggul ketika duduk di kursi. Hindari pemakaian perban ketika melakukan terapi elevation ini, karena dapat membatasi aliran darah ke kaki.

Jika memang diperlukan, untuk membantu meringankan rasa nyeri atau sakit selama proses pemulihan, minumlah obat pereda sakit atau nyeri yang dijual bebas. Diantaranya seperti, paracetamol dan obat-obat golongan NSAID seperti aspirin, asam mefenamat dan ibuprofen. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker sebelum memutuskan menggunakan obat-obatan tersebut.

Apabila kaki yang keseleo tidak sembuh dalam dua atau tiga hari, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan lebih lanjut. Terutama apabila sendi sama sekali tidak dapat menahan beban, muncul tanda-tanda infeksi seperti area kemerahan yang melebar, nyeri atau bengkak semakin menjadi atau pernah mengalami keseleo atau cedera berulang di area yang sama.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ankle Sprain: Causes, Symptoms, and Diagnosis. Healthline. (https://www.healthline.com/health/ankle-sprain)
How to heal a sprained ankle: Tips for a fast recovery. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/327169.php)
What's the difference between a sprain and a strain?. WebMD. (https://www.webmd.com/fitness-exercise/qa/whats-the-difference-between-a-sprain-and-a-strain)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app