Ini Pendapat Dokter terhadap Kebiasaan Sikap Gigi dan Berkumur Perokok Aktif

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Ini Pendapat Dokter terhadap Kebiasaan Sikap Gigi dan Berkumur Perokok Aktif

Kebiasaan merokok sudah menjadi hal yang wajar dilakukan oleh sebagian besar orang, baik tua, muda, bahkan anak-anak. Meski demikian, diperlukan upaya untuk menghentikan kebiasaan tersebut lantaran bahaya dan dampak buruk terhadap kesehatan.

Selain itu, merokok juga meninggalkan aroma tak sedap sekaligus menyebabkan mulut menjadi kering. Tak hanya itu, merokok juga berpotensi menyebabkan penyakit gusi. 

Oleh karena itu, setidaknya perokok dianjurkan untuk memperhatikan kesehatan gusi, lidah, gigi, dan rongga mulut secara menyeluruh supaya tidak mengganggu penampilan. Lalu, haruskah perokok aktif menyikat gigi dan berkumur setiap hari secara intens? Berikut penjelasan dokter untuk Anda.

Akibat merokok terhadap gusi dan gigi

Sebelum mengulas lebih lanjut apakah perokok aktif harus menyikat gigi dan berkumur setiap hari atau tidak, pelajari dulu dampak rokok terhadap rongga mulut Anda. Menurut Sri Angky Soekanto, Ketua KDGI sekaligus dosen FKG UI, didalam rokok terdapat tartar, nikotin, dan zat beracun lainnya. 

Bahkan, asap rokok pun mampu menyebabkan mulut kering.

Tahukah Anda, kondisi mulut dapat diidentifikasi asam atau basa. Apabila kondisi mulut asam, maka mikrobioma pada tubuh akan terganggu. Lebih lanjut, kondisi mulut usai merokok akan menjadi kering sehingga mendukung suasana asam dalam mulut. Penyakit gusi pun rentan dialami oleh perokok aktif. 

Parahnya, minum air banyak pun belum cukup untuk mengatasi kondisi ini.

Fakta dampak merokok selanjutnya yaitu melemahkan sistem imun tubuh. Sehingga ketika seseorang terkena infeksi gusi, sistem imun belum kuat untuk melawan bakteri penyebab infeksi tersebut. Gigi keropos juga berpotensi dialami oleh perokok aktif. Sebab, ketika kondisi mulut asam, mineral gigi akan mudah lepas.

Haruskah perokok aktif lebih sering sikat gigi?

Setelah mengetahui akibat dari merokok terhadap kesehatan rongga mulut, kini saatnya Anda mulai membiasakan perawatan khusus terhadap gigi dan gusi. Hal tersebut penting guna kesehatan gigi dan mulut yang Anda miliki. 

Jika perlu, silakan konsultasi terhadap dokter gigi demi informasi perawatan gigi dan mulut lebih baik.

Namun, menurut Sri Angky Soekanto, kebiasaan merawat gigi dan mulut tersebut tetap tidak mampu mengejar atau memperbaiki kerusakan akibat kebiasaan merokok. Sebab, ketika Anda terus merokok, maka mulut Anda akan tetap kering dan asam. 

Ketika mulut dalam kondisi asam, maka saatnya bakteri jahat berpotensi menyebabkan kerusakan terhadap mulut dan gusi.

Meski demikian, untuk meminimalisir kerusakan tersebut, Anda dapat membiasakan sikat gigi dan berkumur lebih sering, terutama pada malam hari sebelum tidur. Menurut dokter gigi Sri Angky, kebiasaan tersebut wajib dilakukan jika tidak ingin mengalami masalah kesehatan rongga mulut.

Jika Anda merasa kebiasaan tersebut merepotkan, sebaiknya pertimbangkan untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Sebab, akan lebih mudah menjaga kesehatan rongga mulut ketika Anda tidak merokok karena kondisi mulut yang tidak kering dan asam. 

Anda pun tak perlu khawatir apakah sikat gigi dan berkumur sudah sering atau belum.

Pada intinya, berusahalah untuk berhenti merokok. Jika masih dalam tahap untuk berhenti, pastikan untuk rajin sikat gigi dua kali sehari atau tiga kali sehari (terakhir sebelum tidur) dan berkumur dua kali sehari menggunakan mouthwash. 

Apabila non perokok dianjurkan memeriksakan gigi satu kali per enam bulan, maka bagi perokok aktif pun sebaiknya wajib memeriksakan giginya lebih sering.

Nah, itulah jawaban dari pertanyaan apakah perokok harus lebih sering sikat gigi dan berkumur atau tidak. Pastikan untuk menerapkannya ya!


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Al-Shammari, Khalaf & Moussa, Mohamed & Al-Ansari, Jassem & Al-Duwairy, Yousif & Honkala, Eino. (2006). Dental patient awareness of smoking effects on oral health: Comparison of smokers and non-smokers. Journal of dentistry. 34. 173-8. 10.1016/j.jdent.2005.05.006. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/7673526_Dental_patient_awareness_of_smoking_effects_on_oral_health_Comparison_of_smokers_and_non-smokers)
Awan, Kamran. (2011). Effects of tobacco use on oral health - an overview. Annal Dent Univ Malaya.. 18. 18-23. 10.22452/adum.vol18no1.3. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/235623329_Effects_of_tobacco_use_on_oral_health_-_an_overview)
Sultan AS, et al. (2018). Electronic nicotine delivery systems: Oral health implications and oral cancer risk. DOI: (https://doi.org/10.1111/jop.12810)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app