Mengenal Hipotiroid dan Pola Makan yang Dianjurkan

Dipublish tanggal: Nov 27, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengenal Hipotiroid dan Pola Makan yang Dianjurkan

Pola makan ternyata bisa mempengaruhi suatu kondisi penyakit pada tubuh, termasuk bila menderita hipotiroid. Gejala penyakit hipotiroid bisa dibantu untuk diatasi dengan menerapkan pola makan yang tepat.

Mengenal Penyakit Hipotiroid

Penyakit hipotiroid merupakan suatu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak cukup memproduksi hormon tiroid. Sementara, apabila kelenjar tiroid berlebihan dalam memproduksi hormon tiroid maka disebut dengan hipertiroid. 

Hormon tiroid merupakan hormon yang mengontrol kecepatan metabolisme tubuh. Semakin cepat metabolisme tubuh terjadi, maka akan semakin banyak pula kalori yang dapat dibakar dalam waktu singkat. Apabila mengalami hipotiroid, kemampuan metabolisme juga akan melambat sehingga kalori yang terbakar saat beraktivitas atau istirahat juga tidak banyak.

Apabila mengalami hipotiroid, maka berat badan juga mungkin akan sulit dikendalikan. Kadar lemak dalam tubuh juga akan cenderung meningkat karena energi yang berlebihan atau belum terbakar sehingga akan disimpan dalam bentuk lemak. Hal ini akan memicu penyakit kronis apabila dibiarkan.

Baca juga: Tips Mengurangi Konsumsi Lemak Trans Demi Kesehatan

Pola Makan yang Dianjurkan untuk Penderita Hipotiroid

Salah satu upaya mencegah penyakit hipotiroid menjadi lebih buruk adalah dengan menerapkan pola makan yang tepat. Hal ini dapat membantu penderita hipotiroid untuk mengontrol berat badannya atau membantu menjaga fungsi kelenjar tiroid supaya dapat kembali normal. 

Menurut jurnal Nutrition & Metabolism tahun 2014, penderita hipotiroid sebaiknya mengonsumsi protein lebih banyak karena dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi akan mempercepat metabolisme dalam tubuh. Selain protein, berikut ini beberapa zat gizi lain yang perlu menjadi perhatian oleh penderita hipotiroid:

Selenium

Selenium merupakan salah satu mineral yang dapat membantu mengaktifkan hormon tiroid dalam tubuh. Selenium juga memiliki sifat sebagai antioksidan sehingga dapat melindungi kelenjar tiroid dari radikal bebas dan mencegah tumbuhnya sel kanker. Selenium banyak terkandung dalam makanan seperti ikan tuna, ikan sarden, dan kacang-kacangan. Anda dapat mengonsumsi suplemen selenium hanya bila direkomendasikan oleh dokter. 

Yodium

Yodium adalah mineral untuk membuat hormon tiroid dalam tubuh. Apabila kekurangan yodium, maka resiko mengalami hipotiroidisme juga akan semakin tinggi. Apabila mengalami hipotiroidisme akibat kekurangan yodium, Anda dapat menambahkan garam beryodium ke dalam makanan atau dapat mengonsumsi makanan dengan kandungan yodium tinggi seperti telur, ikan, dan susu.

Zinc

Zink dapat bekerjasama dengan selenium untuk mengaktifkan hormon tiroid dalam tubuh. Suatu penelitian menunjukkan bahwa zinc dapat membantu mengontrol hormon TSH. Hormon TSH berfungsi untuk memerintahkan kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon tiroid. Kandungan zinc sendiri banyak terkandung dalam daging sapi, daging ayam, hati ayam, dan kerang.

Baca juga: Makanan Sumber Zat Besi Penambah Stamina

Penderita Hipotiroid Sebaiknya Menghindari Makanan Berikut

Apabila menderita hipotiroidisme, maka disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dengan kadar goitrogen tinggi. Goitrogen merupakan senyawa yang dapat mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan penyakit gondok. Bagi orang normal, konsumsi makanan dengan goitrogen tinggi tidak akan menimbulkan masalah. Namun bagi penderita hipotiroidisme, hal terserbut akan menjadi masalah besar.

Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Gondok

Apabila menderita hipotiroidisme, sebaiknya batasi konsumsi makanan-makanan seperti kubis, brokoli, kembang kol, ubi jalar, persik, stroberi, singkong, ataupun makanan mengandung kedelai, seperti tahu, tempe, dan sari kedelai asli yang memiliki zat goitrogen tinggi.

Dibandingkan mengonsumsi makanan mentah secara langsung, sebaiknya diolah terlebih dahulu hingga matang. Proses pemasakan dapat membantu menonaktifkan zat goitrogenik dalam suatu makanan. Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan tinggi lemak dan gula karena penderita hipotiroid akan sangat mudah mengalami peningkatan berat badan karena metabolisme tubuhnya lambat.

Sebagai saran, penderita hipotiroid tidak perlu terlalu takut mengenai pantangan makanan apa yang boleh dan tidak. Yang terpenting harus membatasi makanan tinggi goitrogen. Apabila tetap ingin memakannya, maka bahan makanan tersebut harus dimasak hingga matang sempurna terlebih dahulu. 


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Diet and Weight Loss Tips for Thyroid Patients. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/diet-and-weight-loss-tips-for-thyroid-patients-3233060)
Healthy eating for a healthy thyroid. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/healthy-eating-for-a-healty-thyroid)
Slideshow: Foods that Help or Hurt Your Thyroid. WebMD. (https://www.webmd.com/women/manage-hypothyroidism-17/balance/slideshow-foods-thyroid)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Hipotiroidisme: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Hipotiroidisme: Jenis, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Selain untuk mengatur metabolisme, enzim tiroid juga berfungsi untuk mengatur kecepatan pembakaran kalori dan detak jantung. Penderita hipotiroidisme biasanya akan mengalami masalah metabolisme, sehingga energi yang dihasilkan tubuh akan berkurang.

Buka di app