Gejala Ketika IUD Bergeser dari Rahim dan Cara Pencegahannya

Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Gejala Ketika IUD Bergeser dari Rahim dan Cara Pencegahannya

Kontrasepsi spiral atau IUD dapat mengalami pergerakan keluar Rahim dan mencapai area perut. Kondisi ini disebut Dr. Hodon Mohamed sebagai kondisi komplikasi perforasi uterus. Meski begitu, tidak semua wanita bisa merasakan tanda ketika kontrasepsi spiralnya berpindah dari uterus.

Meski begitu, untuk lebih memahami apa saja tanda ketika alat kontrasepsi spiral bergerak, berikut ini adalah tanda-tandanya.

Sakit saat berhubungan seksual

Ketika alat kontrasepsi seksual bergeser misalnya ke leher Rahim, maka anda dapat merasakan rasa tidak nyaman maupun sakit ketika berhubungan seksual. Anda tentunya dapat mengenali rasa sedikit sakit ketika berhubungan badan yang biasanya anda rasakan dengan sakit yang baru anda rasakan akibat pergeseran IUD.

Dirasakan oleh pasangan saat berhubungan seksual

Harus dipahami bahwa pasangan anda tentu tidak akan dapat merasakan keberadaan IUD atau alat kontrasepsi spiral ketika berhubungan badan. Hal ini tidak dipengaruhi oleh panjang tidaknya ukuran kejantanannya. 

Sehingga, jika suami anda merasakan keberadaan IUD yang tersentuh oleh alat kelaminnya saat penetrasi, maka mungkin saat IUD telah berpindah ke leher Rahim.

Rasa kram hebat

Setelah pemasangan IUD, anda bisa saja mengalami kram hebat pada perut anda ketika sedang datang bulan. Ada dua jenis IUD yang biasa dipasang dan efeknya berbeda pada wanita ketika sedang datang bulan. 

Wanita yang menggunakan IUD tembaga umumnya akan merasakan kram yang lebih parah ketika datang bulan ketimbang ketika tidak memakainya. Sementara jika anda menggunakan IUD hormonal, umumnya rasa sakit akibat menstruasi justru menjadi lebih ringan. 

Sehingga, jika anda merasakan rasa sakit berlebihan ketika sedang menstruasi setelah pemasangan IUD sebaiknya segera hubungi dokter karena bisa saja IUD bergeser.

Menstruasi menjadi tidak normal

Umumnya kondisi menstruasi yang berbeda akan dirasakan oleh wanita setelah memasang IUD. Pada IUD hormonal, maka umumnya aliran darah haid menjadi lebih sedikit. 

Sementara jika menggunakan IUD tembaga maka aliran darah menstruasi justru menjadi lebih deras. Jika anda menemukan ada ketidakwajaran pada aliran darah menstruasi anda, maka sebaiknya anda segera memeriksakan diri ke dokter.

Keputihan menjadi tidak normal

Keputihan sebenarnya normal dialami oleh semua wanita. Karena keputihan sendiri sebenarnya merupakan tanda siklus ovulasi maupun siklus reproduksi lainnya yang sedang berlangsung dalam organ reproduksi. Hanya saja keputihan yang normal adalah keputihan yang tidak berbau dengan warna yang putih hingga bening. 

Sehingga jika anda menemukan adanya keputihan berwarna kehijauan, coklat hingga kuning maka sebaiknya anda segera periksa ke dokter. Karena dikhawatirkan terjadi pergeseran pada IUD.

Dapat dirasakan oleh jari

Ini merupakan tanda yang jelas dan tak terbantahkan jika IUD anda bergeser. Ketika anda tengah berjalan, buang air maupun duduk-duduk dan anda merasakan keberadaan IUD bergeser, maka sudah pasti IUD bergeser. Sebaiknya anda segera menghubungi dokter.

Cara untuk mencegah IUD Bergeser

IUD (Intra Uterine Device) yang dipasang di rahim bisa mengalami pergeseran. Meski begitu anda tidak perlu khawatir. Berikut ini tips untuk mencegah IUD bergeser.

  1. Pastikan sebelum pemasangan bahwa syarat pemasangan sudah terpenuhi, seperti tidak terdapat infeksi dan keputihan yang terus menerus. Anda juga harus menjalani pemeriksaan fisik sebelumnya.
  2. Kontrol rutin setelah pemasangan. Anda disarankan untuk kontrol ke dokter kandungan minimal 6 bulan sekali meskipun masa pakai IUD anda termasuk lama.
  3. Anda mematuhi masa pakai IUD dan tidak boleh melebihinya. Misal jika masa pakai 5 tahun maka harus segera dilepas ketika sudah lima tahun.

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Johnson BA. (2005). Insertion and removal of intrauterine devices. (http://www.aafp.org/afp/2005/0101/p95.html)
Intra uterine Device (IUD). (n.d.). (https://www.uhs.umich.edu/contraception-iud)
Intrauterine device (IUD). NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/contraception/iud-coil/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app