Gejala Depresi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Agu 7, 2019 Waktu baca: 5 menit

Depresi adalah suatu keadaan yang cukup serius bagi sebagian orang dan mempengaruhi kualitas hidup si penderita maupun kehidupan orang-orang yang ada di sekitarnya. Depresi sangat umum terjadi khususnya di negara-negara maju.

Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia sedikitnya terdapat sekitar 35 juta orang yang menderita gangguan depresi.

Ada banyak perubahan gaya hidup dan teknik manajemen stress yang bisa Anda gunakan untuk mencegah atau menghindari depresi. Ada beberapa pemicu yang bisa menyebabkan kita mengalami episode depresi.

Penanganan Gejala Depresi 

Pemicu yang menyebabkan depresi mungkin berbeda untuk masing-masing orang. 

Di bawah ini akan dibahas 10 tips yang dapat Anda gunakan untuk mencegah atau menghindari episode depresi kambuh atau gangguan depresi yang baru:

1. Berolahraga secara teratur
Berolahraga secara teratur adalah salah satu cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan mental Anda. Dengan berolahraga dapat membantu Anda dalam pengobatan dan pencegahan depresi dengan beberapa mekanisme seperti:

  • Meningkatkan suhu tubuh Anda, yang dapat memiliki efek menenangkan pada sistem saraf pusat
  • Melepaskan zat kimia seperti endorfin, yang bisa meningkatkan mood

Selain hal-hal di atas berolahraga secara teratur jika diimbangi dengan makan makanan yang sehat dapat membuat Anda tampil lebih fit dan meningkatkan mood serta kepercayaan diri Anda.  

2. Perhatikan Diet Anda
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan tinggi lemak secara teratur dapat memiliki efek yang sama dengan stres kronis dalam hal menyebabkan depresi.

Selain itu, diet yang tidak sehat juga bisa menghilangkan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh Anda untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Untuk mencegah depresi dengan diet Anda, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya :

  • Makan makanan seimbang dengan protein tanpa lemak, dan banyak konsumsi buah dan sayuran.
  • Kurangi makanan yang mengandung gula tinggi dan makanan tinggi lemak.
  • Hindari makan makanan olahan dan makanan cepat saji.
  • Konsumsi lebih banyak omega-3 ke dalam makanan Anda, seperti salmon atau kacang-kacangan.

Seperti halnya berolahraga secara teratur, makan makanan bergizi dan seimbang dapat menurunkan berat badan dan lingkar perut Anda, sehingga Anda tampil lebih percaya diri dan mengurangi resiko Anda untuk depresi.

3. Istirahat yang Cukup
Mendapatkan banyak tidur yang berkualitas tinggi diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik. Menurut National Sleep Foundation, orang dengan insomnia memiliki risiko sepuluh kali lipat terkena depresi dibandingkan mereka yang tidur nyenyak setiap harinya.

Agar tidur lebih nyenyak, Anda bisa:

  • Tidak main handphone atau gadget 2 jam sebelum tidur
  • Bermeditasi sebelum tidur
  • Punya kasur yang nyaman
  • Hindari kafein setelah siang hari 

4. Kurangi Menggunakan Media Sosial Untuk Mengisi Waktu Kosong
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan media sosial dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap depresi. Media sosial bisa menjadi adiktif, Sebenarnya media sosial memiliki peranan yang penting untuk tetap terhubung dengan keluarga, teman, dan bahkan rekan kerja.

Namun, menggunakan sosial media secara berlebihan dapat meningkatkan tingkat depresi Anda karena selain bisa meningkatkan kecemburuan sosial, media sosial juga bisa membuat anda di”bully” oleh warganet jika anda menulis sesuatu atau mengunggah sesuatu hal yang kurang tepat untuk disebarluaskan, sehingga dengan tidak sadar Anda menurunkan harga diri Anda sendiri dan anda akan merasa buruk tentang diri Anda sendiri, hal ini yang dapat memicu timbulnya depresi.  

5. Berobatlah Secara Teratur Jika Anda Pernah Menderita Depresi Sebelumnya
Jika Anda perna mengalami satu episode depresi, besar kemungkinannya Anda akan mengalami depresi di kemudian hari. Itu sebabnya berobat secara teratur sangat penting. Yang dimaksud dengan berobat secara teratur adalah:

  • Mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter sebagaimana arahan yang dokter berikan. Jangan pernah menghentikan pengobatan secara tiba-tiba
  • Melakukan kontrol  dengan terapis Anda secara berkala

Jika pengobatan  Anda terkontrol, sangat kecil kemungkinannya untuk depresi bisa kambuh kembali.

6. Jauhi Orang yang Memberikan Dampak Negatif.
Kita semua pasti pernah bertemu dengan orang yang membuat kita merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Terkadang mereka secara terang-terangan adalah orang-orang yang menjengkelkan, namun terkadang mereka secara halus membuat kita merasa lebih baik.

Bisa juga orang yang membawa dampak negatif adalah seseorang yang hanya memanfaatkan dengan mengambil keuntungan dari kita. Terlepas dari situasi spesifik, orang-orang seperti ini harus dihindari dengan segala cara. Mereka hanya membawa dan menambah masalah dalam hidup kita yang pada dasarnya sudah banyak masalah.

Penelitian dari tahun 2012 menemukan bahwa interaksi sosial negatif dikaitkan dengan peningkatan kadar protein yang dikenal sebagai sitokin. Protein ini terkait dengan peradangan dan juga depresi.

7. Melakukan Perawatan Terhadap Kondisi Kronis
Orang dengan kondisi kronis lainnya memiliki risiko lebih tinggi terkena depresi. Kondisi kronis bukanlah sesuatu yang bisa dihindari, namun dalam banyak kasus, bisa dikelola. Anda harus:

  • Konsultasikan dengan dokter Anda jika kondisi atau gejala Anda memburuk
  • Melakukan pengobatan sesuai petunjuk dokter Anda
  • Meminum obat Anda dan membuat perubahan gaya hidup sesuai anjuran tenaga kesehatan 

8. Baca Efek Samping Obat dengan Seksama
sejumlah obat-obatan yang berbeda dapat menyebabkan depresi sebagai efek samping. Baca label dan aturan pemakaian obat dengan seksama sebelum meminum.

Anda dapat mengkonsultasikan hal ini dengan dokter Anda dan melihat apakah pengobatan atau perawatan lain dapat mengatasi kondisi Anda tanpa depresi sebagai efek samping. Beberapa obat yang dapat menyebabkan depresi meliputi:

  • Obat hormonal, seperti pil KB
  • Beta-blocker
  • Kortikosteroid
  • Antikonvulsan  

9. Kurangi Penggunaan Alkohol, Obat-obatan,dan Penggunaan Nikotin
Penggunaan alkohol yang berlebihan dan penggunaan narkoba berkaitan erat dengan risiko depresi yang lebih tinggi. Batasi asupan alkohol, dan hindari penyalahgunaan narkoba . Merokok dan depresi juga saling berkaitan erat, karena efek nikotin dalam rokok dapat bertindak sebagai pemicu langsung timbulnya depresi.  

10. Latihan Meditasi
Studi klinis telah membuktikan bahwa meditasi bisa membantu menyembuhkan depresi. Meditasi kesadaran adalah teknik meditasi yang berpengaruh besar dalam meredakan gejala depresi, misalnya berpikir negatif, menyesali keadaan, dan kesulitan berfokus. 

Walaupun meditasi bisa menyembuhkan depresi secara efektif, termasuk depresi yang resistan terhadap terapi, ingatlah bahwa cara ini hanyalah salah satu dari berbagai teknik penyembuhan depresi. Meditasi harus digabungkan dengan terapi dan metode tradisional lainnya agar bisa menyembuhkan depresi secara menyeluruh.  

Jangan buat diri Anda kewalahan dengan mencoba semua langkah tersebut pada waktu yang sama. Jika Anda tidak terbiasa dengan beberapa aktivitas, lakukan secara bertahap. Kemungkinan sukses akan lebih besar apabila Anda melangkah dalam kecepatan yang sesuai bagi Anda.


57 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Depression (for Teens). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/teens/depression.html)
Coping With Depression: A Guide to Good Treatment. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/depression/guide/)
Depression: Symptoms, Diagnosis, Treatment. American Academy of Family Physicians. (https://familydoctor.org/condition/depression/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app