Gejala Buta Warna

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Gejala Buta Warna

Kondisi mata yang mengalami buta warna ditandai dengan adanya kesulitan melihat warna merah, hijau atau biru, maupun warna yang tercipta dari campuran kedua warna tersebut. Jarang sekali ada orang yang memiliki kondisi tak bisa melihat warna apapun. Tantangan dari kondisi ini adalah si penderita akan mengalami kesulitan dalam belajar dan membaca, serta terpaksa tidak bisa memilih karir tertentu yang erat hubungannya dengan warna. Namun, kondisi ini bisa diatasi dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Penyebab Buta Warna

Buta warna bermula dari adanya tiga jenis sel kerucut dalam mata. Setiap sel ini mampu mendeteksi warna merah, hijau atau biru muda. Mata Anda menangkap dan menginterpretasi warna ketika sel kerucut ini mendeteksi adanya jumlah berbeda-beda dari tiga warna dasar ini. Konsentrasi tertinggi dari sel-sel kerucut ini dapat ditemui di bagian mata yang disebut macula, yang merupakan bagian penting dari retina mata

Kondisi buta warna bawaan terjadi ketika mata kehilangan salah satu dari tiga tipe sel-sel kerucut ini atau ketika sel tersebut ada yang tidak bekerja dengan normal. Pada kondisi buta warna yang bukan bawaan, penyebabnya bisa terjadi karena  pertambahan usia, masalah pada mata seperti adanya glaucoma, macular degeneration, katarak atau kondisi retinopathy akibat diabetes. Cidera pada mata, serta efek samping dari konsumsi obat tertentu  juga dapat mengakibatkan  buta warna.

Gejala Buta Warna

Berikut ini gejala-gejala dari kondisi buta warna:

1. Hanya bisa melihat beberapa warna saja

Anda mungkin hanya bisa melihat beberapa spektrum warna saja, tidak seperti orang lain yang sanggup melihat ribuan macam warna. Mungkin Anda tidak bisa membedakan warna merah dan hijau, namun bisa melihat warna biru dan kuning dengan mudah.

2. Warna yang dilihat tidak sama dengan warna yang dilihat orang lain

Anda dapat melihat banyak warna sehingga tidak tahu bahwa sebenarnya warna yang tampak dalam mata Anda tidak sama dengan warna yang dilihat mata orang lain. 

3. Hanya bisa melihat warna hitam, putih, dan abu-abu saja

Dalam kasus tertentu, beberapa orang hanya dapat melihat warna hitam, putih dan abu-abu saja.

Pengobatan Buta Warna

Kondisi buta warna sejak lahir adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan. Hal ini juga tidak memerlukan penanganan khusus karena secara umum penglihatan dapat berfungsi dengan normal. Bahkan terkadang Anda mungkin tidak menyadari bahwa Anda tidak dapat melihat semua warna seperti yang dapat dilihat orang lain.

Kondisi buta warna yang dapat diobati hanyalah kondisi buta warna yang terjadi akibat adanya gangguan mata lainnya, seperti katarak yang dapat berdampak pada penglihatan terhadap warna. Operasi pengangkatan katarak dapat membuat penglihatan terhadap warna kembali normal. 

Untuk membantu melihat warna dalam kehidupan sehari-hari, pemilik kondisi buta warna haruslah melatih dirinya untuk mencari kecerahan dan melihat letak, bukan menjadikan warna sebagai patokan. Seperti contohnya saat harus menghadapi lampu lalu lintas, pemilik kondisi buta warna harus hapal urutan lampu dan melihat mana lampu yang tampak nyala untuk tahu rambu apa yang sedang berlaku. 


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Colour vision deficiency (colour blindness). National Health Service. https://www.nhs.uk/conditions/colour-vision-deficiency/.
Hassall MM, et al. Gene therapy for color blindness. Yale Journal of Biology and Medicine. 2017;90:543.
Yanoff M, et al., eds. Molecular genetics of selected ocular disorders. In: Ophthalmology. 5th ed. Elsevier; 2019. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app