Flunarizin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Flunarizin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi serangan migrain dan vertigo. Flunarizin digunakan untuk memperkecil frekuensi serangan migrain dan tingkat keparahannya. Namun, flunarizin tidak dapat digunakan untuk mengatasi serangan migrain yang akut. 

Flunarizin masuk dalam kelompok obat dalam ketegori obat non selektif yang disebut antagonis kalsium atau “calcium channel blocker”. Sibelium merupakan nama dagang yang paling umum untuk flunarizin.

Mengenai Flunarizin

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet

Kandungan:

Preparat antimigrain

Jenis-jenis Flunarizin

Flunarizin tersedia dalam bentuk dua bentuk:

  • Tablet 5 mg
  • Tablet 10 mg

Indikasi penggunaan Flunarizin

  • Mencegah serangan migrain: obat ini digunakan untuk mencegah rasa sakit kepala akibat migrain baik dengan atau tanpa aura. Flunarizin tidak digunakan untuk mengobati sakit kepala yang sudah akut.
  • Mencegah vertigo. Flunarizin digunakan untuk mencegah vertigo dan kondisi kesehatan lain pada telinga bagian dalam dan otak (kelainan vestibular)

Cara kerja obat Flunarizin

  • Flunarizin adalah “calcium channel antagonist” selektif yang mencegah kasium masuk ke chanel kalsium dan mencegah muatan berlebih kalsium selular.
  • Flunarizin juga memiliki kandungan anti-histamin (anti-alergi)

Cara menggunakan obat

  • Flunarizin dapat diserap tubuh dengan baik meskipun sudah atau belum makan atau sesuai saran dari dokter. Pasien dengan masalah lambung, sebaiknya meminumnya setelah makan.
  • Tablet hanya boleh ditelan secara utuh tanpa digerus, dikunyah atau dipatahkan dengan menggunakan banyak cairan.
  • Jika membeli flunarizin yang dijual bebas, cek label obat untuk mendapatkan petunjuk penggunaan.
  • Dosis dan durasi flunarizin diambil berdasarkan umur, kondisi fisik, dan respon dari terapi Anda dan sesuai dengan saran dari dokter.
  • Penggunaan flunarizin tidak boleh berhenti tanpa persetujuan dokter atau sebelum terapi yang diwajibkan untuk diambil telah terselesaikan.
  • Untuk hasil yang ideal, flunarizin harus diminum pada waktu yang pasti misalnya sebelum tidur.

Efek samping penggunaan Flunarizin

Penggunaan sesuai arahan dokter tidak menjauhkan dari efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang sering terjadi:

  • Mual
  • Muntah
  • Penambahan berat badan
  • Nafsu makan bertambah
  • Rasa cemas
  • Depresi
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Kepala berputar
  • Sedasi
  • Datang bulan tidak lancar
  • Nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Kebas atau mati rasa pada tangan dan kaki
  • Gangguan tidur baik itu kurang atau lebih
  • Kedutan pada otot
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Keringat berlebih
  • Perubahan libido
  • Enzim hati yang meningkat.

Selain itu, mungkin terjadi efek alergi atau efek lain yang tidak diinginkan. Segera hubungi gawat darurat.

Interaksi dengan obat lain

Interaksi obat adalah efek obat satu sama lain dan pada tubuh manusia setelah penggunaan. Beberapa obat menunjukkan adanya interaksi dengan flunarizin. Selalu informasikan kepada dokter mengenai obat yang sedang diambil selain flunarizin. Berikut adalah obat yang berinteraksi dengan flunarizin:

  • Alkohil
  • Phenytoin
  • Carbamazepine
  • Diazepam
  • Amiodarone
  • Obat konstrasepsi minum

Penggunaan obat di atas bersama flunarizin dapat menyebabkan efek terapeutik dan dapat menungkatkan risiko efek samping. Flunarizin maupun obat yang berinteraksi dengan flunarizin harus diganti.

Peringatan penggunaan Flunarizin

Peringatan terutama untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Flunarizin tidak disarankan untuk digunakan pada ibu hamil dan ibu menyusui kecuali memang sangat diperlukan. Konsultasikan pada dokter dan diskusikan manfaat dan risiko yang berhubungan dengan penggunaan obat ini. Penggunaan obat ini pada penderita depresi dapat menyebabkan penderita kehilangan minat, suasana hati yang tidak enak, gangguan tidur pada beberapa pasien. 

Flunarizin harus digunakan dengan berhati-hati pada pasien yang sedang atau pernah mengalami depresi. Flunarizin dapat menyebabkan kantuk dan pusing pada beberapa pasien, dan sangat disarankan agar pengguna flunarizin tidak bekerja pada ranah kerja yang memerlukan perhatian mental. Flunarizin juga harus digunakan secara waspada pada penderita penyakit liver dan glaukoma. 

Flunarizin tidak boleh digunakan oleh penderita penyakit liver yang parah atau pasien yang sedang menjalani hemodialisis. Untuk penderita glaukoma, laporkan gangguan pengelihatan, rasa nyeri atau kering pada mata segera. Flunarizin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang sedang mengalami penyakit jantung dan / atau penyakit pembuluh darah. 

Flunarizin tidak direkomendasikan untuk anak-anak dibawah 18 tahun, dan harus digunakan secara berhati-hati pada orang-orang lanjut usia karena memberikan dampak yang sangat merugikan dan pengobatan dengan flunarizin harus dimulai dengan dosis yang paling rendah.


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Abu-Arafeh, Ishaq. (2011). Flunarizine for the prevention of migraine - a new look at an old drug. Developmental medicine and child neurology. 54. 204-5. 10.1111/j.1469-8749.2011.04152.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/51853497_Flunarizine_for_the_prevention_of_migraine_-_a_new_look_at_an_old_drug)
de Souza, Raphael & Speciali, José & Martins, Jaqueline & Al-Muharraqi, Mohammed. (2009). Flunarizine for the prevention of migraine. Cochrane Database of Systematic Reviews. 10.1002/14651858.CD004600.pub2.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/287407304_Flunarizine_for_the_prevention_of_migraine)
Soerensen, Per & M.D, B.H. & M.D, M.J.K. & M.D, E. & Iversen, Helle & M.D, T. & M.D, P. & M.D, K.K. & M.D, P. & M.D, Ph.D. & M.D, Ph.D.. (2005). Flunarizine Versus Metoprolol in Migraine Prophylaxis: A Double‐Blind, Randomized Parallel Group Study of Efficacy and Tolerability. Headache: The Journal of Head and Face Pain. 31. 650 - 657. 10.1111/j.1526-4610.1991.hed3110650.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/229646960_Flunarizine_Versus_Metoprolol_in_Migraine_Prophylaxis_A_Double-Blind_Randomized_Parallel_Group_Study_of_Efficacy_and_Tolerability)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app