Dosis Obat Omeprazole untuk Penyakit Akibat Asam Lambung

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Feb 15, 2022 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 7 menit
Dosis Obat Omeprazole untuk Penyakit Akibat Asam Lambung

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Omeprazole adalah obat maag yang bekerja dengan cara menekan produksi asam lambung dan memperbaiki sel-sel pencernaan yang rusak;
  • Fungsi Omeprazole untuk mengobati sejumlah penyakit lambung pada orang dewasa, seperti refluks asam lambung, dispepsia (maag), hingga tukak lambung;
  • Omeprazole membutuhkan resep dari dokter, sebab dosisnya berbeda-beda tergantung penyebab maag pasien;
  • Omeprazole kapsul harus ditelan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan;
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat setelah minum obat ini karena menyebabkan efek kantuk;
  • Klik untuk membeli omeprazole atau obat lambung dan saluran pencernaan lainnya dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD.

Omeprazole merupakan salah satu obat maag yang dapat membantu mengatasi berbagai penyakit lambung yang diakibatkan tukak lambung atau asam lambung yang tinggi. Obat omeprazole digunakan untuk meringankan gejala sakit maag dan heartburn serta membantu mengobati kerusakan pada jaringan lambung dan kerongkongan.

Agar khasiatnya optimal maka harus diminum dengan dosis yang tepat. Dosis omeprazole harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter dan disesuaikan dengan kondisi pasien. Omeprazole sendiri tergolong obat keras sehingga memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya. Oleh sebab itu, selalu ikuti petunjuk dokter, jangan mengonsumsi dengan dosis berlebih ataupun melebihi waktu pemakaian yang telah diresepkan dokter. 

Omeprazole sendiri terbagi menjadi beberapa sediaan, yaitu suntikan, kapsul 10 mg, 20 mg, dan 40 mg, serta cairan 2,5 mg dan 10 mg. Pemberian dosis omeprazole juga perlu disesuaikan dengan jenis penyakit yang akan diobati, usia, serta kondisi kesehatan pasien.

Dosis omeprazole untuk mengobati penyakit lambung pada orang dewasa

1. Dosis omeprazole untuk mengobati ulkus duodenum

Ulkus duodenum adalah penyakit pada usus dua belas jari (duodenum) berupa luka atau tukak akibat asam lambung yang tinggi. Pengobatan dengan omeprazole bertujuan untuk mengurangi produksi asam di lambung sehingga sel-sel pada duodenum yang rusak bisa diperbaiki. 

Dosis omeprazole yang direkomendasikan untuk mengobati ulkus duodenum adalah 20 mg per oral 1 kali sehari (sebelum makan) selama 4 minggu. Jika pasien tidak sembuh total setelah 4 minggu, pengobatan dapat berlanjut selama 4 minggu lagi (konsultasikan dulu dengan dokter).

2. Dosis omeprazole untuk mengobati infeksi Helicobacter pylori

Helicobacter pylori adalah jenis bakteri yang paling sering menyebabkan tukak lambung atau ulkus duodenum. Jika sudah terbentuk tukak pada lambung, maka omeprazole berfungsi menekan produksi asam lambung agar dapat memperbaiki sel-sel lambung yang rusak. Sedangkan bakterinya diatasi dengan mengonsumsi antibiotik.

Oleh sebab itu, untuk mengatasi infeksi Helicobacter pylori diperlukan salah satu dari dosis kombinasi omeprazole sebagai berikut:

  • Terapi ganda: Omeprazole 40 mg per oral 1 kali sehari, diikuti bersamaan dengan klaritromisin selama 14 hari
  • Terapi tripel: Omeprazole 20 mg per oral 2 kali sehari, diikuti bersamaan dengan amoksisilin dan klaritromisin selama 10 hari

Keterangan:

  • Omeprazole digunakan untuk pemberantasan Helicobacter pylori guna mengurangi risiko kekambuhan ulkus duodenum
  • Terapi tripel digunakan untuk pengobatan pasien dengan infeksi H pylori dan penyakit ulkus duodenum aktif atau riwayat (dalam 1 tahun)
  • Terapi ganda digunakan untuk pengobatan pasien dengan infeksi H pylori dan penyakit ulkus duodenum
  • Pada pasien yang sudah memiliki ulkus pada saat pengobatan, maka harus melanjutkan penggunaan omeprazole dengan dosis 20 mg secara oral sekali sehari selama 14 hari (terapi ganda) atau 18 hari (terapi tripel)
  • Pemilihan antibiotik harus ditentukan berdasarkan tes resistensi bakteri, lama pengobatan, dan penggunaan obat yang tepat 

3. Dosis omeprazole untuk mengobati tukak lambung (ulkus gaster)

Digunakan sebagai pengobatan jangka pendek dalam mengatasi tukak lambung aktif (ulkus gaster). Dosis yang dianjurkan adalah 20-40 mg per oral sekali sehari selama 4-8 minggu.

4. Dosis omeprazole untuk mengobati Esofagitis Erosif (EE)

Dosis terapi yang dianjurkan yaitu 20 mg per oral sekali sehari selama 4-8 minggu, kemudian dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 20 mg per oral sekali sehari. Pasien yang tidak merespon atau menunjukkan perbaikan setelah 8 minggu pengobatan dapat melanjutkan dosis selama 4 minggu. Jika ada kekambuhan gejala esofagitis erosif (EE) atau gejala gastroesophageal reflux disease (GERD), pengobatan tambahan selama 4-8 minggu harus dipertimbangkan.

5. Dosis omeprazole untuk mengobati hipersekresi patologis

Sebagai pengobatan jangka panjang untuk mengatasi kondisi asam lambung yang terlalu banyak (hipersekresi patologis), misalnya pada sindrom Zollinger-Ellison, adenoma multipel endokrin, dan mastositosis sistemik. Dosis awal yang bisa digunakan adalah 60 mg per oral sekali sehari dengan dosis maksimum sebanyak 360 mg per hari (120 mg per oral 3 kali sehari).

Dosis omeprazole yang lebih tinggi dari 80 mg harus diberikan dalam dosis terbagi dan durasi pengobatan juga hanya diperbolehkan jika masih diperlukan secara klinis serta sesuai anjuran dokter.

6. Dosis omeprazole untuk mengobati penyakit refluks gastroesofagus (GERD)

GERD (Gastroesophageal reflux disease) adalah penyakit saluran pencernaan akibat asam lambung yang naik ke esofagus (refluks). Hal ini akan membuat penderita GERD mudah merasa mual bahkan muntah dan juga dada terasa panas seperti terbakar (heartburn). Dosis omeprazole untuk mengobati GERD yaitu 20-40 mg per oral sekali sehari dengan durasi pemakaian hingga 4 minggu.

Baca juga: Selain Mual, Kenali Ciri Ciri Gejala Asam Lambung Naik (GERD)

7. Dosis omeprazole untuk mengobati dispepsia

Dispepsia adalah sekumpulan gejala berupa nyeri serta perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap atau berulang. Gejala dispepsia juga umumnya disertai dengan gejala lain seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan dada terasa panas.

Jika keluhan ini terjadi 2 hari atau lebih dalam seminggu, maka diperlukan penggunaan dengan obat omeprazole. Dosis omeprazole yang disarankan yaitu 20 mg per oral sekali sehari di pagi hari dengan durasi terapi selama 14 hari. Pengobatan selama 14 hari dapat diulang setiap 4 bulan sekali. Obat omeprazole harus diminum dengan segelas air sebelum makan.

Dosis omeprazole untuk mengobati penyakit lambung pada anak

Untuk anak-anak, dosis omeprazole disesuaikan berdasarkan penyakit, umur, dan berat badan, dengan rincian sebagai berikut:

1. Dosis untuk penyakit GERD pada anak

Usia anak 1-16 tahun:

  • Berat badan 5-10 kg: 5 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan 11-20 kg: 10 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan > 20 kg: 20 mg per oral sekali sehari

Usia anak 16-18 tahun:

Dosis: 20 mg per oral sekali sehari dengan durasi pengobatan yang diperlukan selama 4 minggu.

2. Dosis untuk Esofagitis Erosif pada anak

Dosis terapi dengan omeprazole

Anak usia 1-12 bulan dengan lama terapi hingga 6 minggu, yaitu:

  • Berat badan 3 -5 kg: 2,5 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan 5-10 kg: 5 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan > 10 kg: 10 mg per oral sekali sehari

Anak usia 1-16 tahun dengan lama terapi  hingga 4-8 minggu, yaitu:

  • Berat badan 5-10 kg: 5 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan 10-20 kg: 10 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan > 20 kg: 20 mg per oral sekali sehari

Sementara itu, dosis terapi untuk anak usia 16-18 tahun yaitu 20 mg per oral sekali sehari selama 4-8 minggu

Dosis pemeliharaan dengan omeprazole

Dosis untuk anak 1-16 tahun:

  • Berat badan 5-10 kg: 5 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan 10-20 kg: 10 mg per oral sekali sehari
  • Berat badan > 20 kg: 20 mg per oral sekali sehari

Dosis untuk anak 16-18 tahun: 20 mg per oral sekali sehari

Keterangan:

  • Pasien yang tidak merespon setelah 8 minggu pengobatan dapat melanjutkan terapi selama 4 minggu
  • Jika ada kekambuhan gejala EE atau GERD, pengobatan tambahan 4-8 minggu harus dipertimbangkan (dengan rekomendasi dokter)
  • Studi terkontrol untuk terapi pemeliharaan umumnya tidak akan berlangsung selama 8 minggu

Petunjuk aman untuk mengonsumsi omeprazole

  • Formulasi tablet dan kapsul harus ditelan utuh tanpa dihancurkan atau dikunyah;
  • Kapsul lepas lambat dapat dibuka dan ditaburi ke satu sendok makan saus apel dan segera ditelan. Jangan mengunyah atau menghancurkan butiran;
  • Suspensi oral lepas lambat dapat ditambahkan ke dalam sedikit air, dibiarkan menebal (sekitar 2-3 menit) dan ditelan dalam waktu 30 menit. Bahan yang tersisa harus dicampur dengan lebih banyak air dan segera ditelan;
  • Suspensi dapat dicampur dengan air dan diberikan melalui selang makan (nasogastric tube);
  • Formulasi obat injeksi (IV) harus digunakan saat formulasi oral tidak memungkinkan; Penggunaan injeksi harus dihentikan segera setelah pengobatan dengan formulasi oral dimungkinkan. Dosis tunggal 10 mg dalam bentuk injeksi terbukti setara dengan dosis tablet oral 20 mg tunggal;
  • Antasid dapat digunakan bersamaan selama perawatan.

Perhatian dan peringatan dalam mengonsumsi omeprazole

  • Penggunaan obat omeprazole tidak dimaksudkan sebagai pertolongan segera karena efeknya mungkin baru akan terasa setelah 4 hari sejak dikonsumsi;
  • Segera mencari pertolongan medis jika terjadi tanda atau gejala hipersensitivitas, Clostridium difficile, atau lupus erythematosus cutaneus;
  • Obat omeprazole dapat menyebabkan kantuk, pusing, dan atau gangguan penglihatan. Oleh sebab itu hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin sampai efek penuh dari obat ini terlihat;
  • Konsultasikan dengan dokter jika merasakan reaksi alergi atau overdosis setelah pemakaian omeprazole ;
  • Obat omeprazole dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal dengan gejala jarang buang air kecil atau adanya darah pada urine.

Interaksi obat lain dengan omeprazole

Dalam mengonsumsi omeprazole, ada beberapa obat lain yang tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini memungkinkan dokter untuk mengganti dosis atau menyesuaikan dosis agar tidak menimbulkan pengaruh efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Salah satu obat yang dilarang untuk dikonsumsi bersama omeprazole adalah obat dengan kandungan rilpivirine

Beberapa kombinasi obat omeprazole dengan obat lain seperti armodafinil, cranberry, digoxin, ginkgo biloba, st john's wort, triazolam, dan warfarin juga mungkin dapat meningkatkan risiko efek samping namun jika memang diperlukan mungkin dokter akan mengubah dosis atau menyesuaikannya dengan kondisi pasien.

Risiko efek samping pada penggunaan omeprazole jangka panjang

  • Kadar magnesium berkurang (hipomagnesemia) terutama pada pasien yang menggunakan obat lain atau terapi jangka panjang;
  • Gangguan pencernaan seperti diare yang disertai dengan adanya darah pada tinja;
  • Kadar vitamin B12 berkurang sehingga menimbulkan rasa lemas, sariawan, kesemutan, bahkan mati rasa;
  • Fraktur tulang, terutama pada pasien berisiko tinggi terkena osteoporosis;
  • Reaksi alergi seperti munculnya ruam kemerahan, pusing, hingga sesak napas;
  • Menurunnya kadar kalium dalam darah dan menimbulkan kram otot atau detak jantung yang tidak beraturan.

Baca juga: Gejala dan Cara Pengobatan Anemia Defisiensi Vitamin B12 dan Folat


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Massoomi, Firouzan & Savage, John & Destache, Christopher. (1993). Omeprazole: A Comprehensive Review. Pharmacotherapy. 13. 46-59. 10.1002/j.1875-9114.1993.tb02689.x.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/14761277_Omeprazole_A_Comprehensive_Review)
Prilosec (omeprazole) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/prilosec-omeprazole-341997)
Omeprazole (Oral Route) Description and Brand Names. Mayo Clinic. (https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/omeprazole-oral-route/description/drg-20066836)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app