ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Tak Hanya Paru, 4 Organ Ini Juga Ikut Terdampak Virus Corona

Dipublish tanggal: Apr 27, 2020 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tak Hanya Paru, 4 Organ Ini Juga Ikut Terdampak Virus Corona

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Gejala virus corona biasanya muncul 2-14 hari sejak awal pajanan, berupa demam, batuk, hingga kesulitan bernapas.
  • Pada kasus yang serius, sebagian besar pasien juga mengalami disfungsi pada sistem organ lain, selain paru-paru.
  • Protein ACE2 yang terdapat pada sel kelenjar epitel lambung, usus 12 jari, hingga anus diketahui menjadi reseptor sel untuk SARS-CoV-2. 
  • SARS-CoV-2 diketahui dapat merusak jantung dan menyebabkan sejumlah gangguan, mulai dari miokarditis hingga detak jantung tidak teratur.
  • Ketika paru-paru meradang, jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh tentu akan berkurang. Hal inilah yang memicu rusaknya ginjal atau hati.
  • Pasien virus corona berisiko mengalami gangguan pada otak dan saraf akibat respon peradangan yang berlebihan, atau disebut "badai sitokin:

Virus corona COVID-19 merupakan penyakit pernapasan dan utamanya menyerang paru-paru. Gejala awal biasanya muncul 2-14 hari sejak pertama kali terpapar, ditandai dengan demam, batuk, hingga kesulitan bernapas. Namun, seiring dengan banyaknya kasus yang bermunculan, para ahli menemukan bahwa dampak virus corona tidak hanya terjadi pada paru, tapi juga ke organ-organ tubuh lainnya.

Dampak virus corona pada organ tubuh lainnya

Paru-paru adalah organ utama yang menjadi sasaran infeksi SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Pada kasus yang serius, sebagian besar pasien juga mengalami disfungsi pada sistem organ lain.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Kerusakan pada organ tubuh lainnya tidak selalu disebabkan oleh infeksi virus secara langsung. Akan tetapi, hal ini lebih diakibatkan oleh pengaruh respon tubuh terhadap infeksi corona.

Berikut ini dampak virus corona pada organ tubuh selain paru-paru, antara lain:

1. Sistem pencernaan

Beberapa pasien corona melaporkan keluhan gangguan pencernaan seperti mual atau diare. Meski begitu, gejala ini cenderung lebih jarang terjadi.

Coronavirus penyebab COVID-19 mudah masuk ke dalam tubuh lewat saluran pernapasan sampai bisa ke paru-paru. Tak hanya itu, saluran pencernaan ternyata juga menjadi lingkungan yang ramah untuk virus corona.

Protein ACE2 yang terdapat pada sel kelenjar epitel lambung, usus 12 jari (duodenum), hingga anus (rektum) diketahui menjadi reseptor sel untuk SARS-CoV-2. Hal inilah yang memudahkan virus corona masuk ke dalam sel inang.

Namun, para ahli masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui cara masuk virus corona ke dalam saluran pencernaan, seberapa banyak virus yang bisa masuk ke tinja, dan berapa lama virus bertahan di feses. Belum diketahui juga apakah virus corona bisa menular lewat feses atau tidak.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca Juga: Benarkah Penderita Asma Memiliki Risiko Lebih Tinggi Terinfeksi Virus Corona?

2. Jantung dan pembuluh darah

Tak hanya mencapai paru, dampak virus corona bisa menjalar hingga ke jantung dan pembuluh darah. Hal ini disampaikan oleh Dr. Laura E. Evans, selaku profesor di bidang paru, perawatan kritis, dan obat tidur di University of Washington Medical Center di Seattle.

SARS-CoV-2 diketahui dapat merusak jantung dan menyebabkan sejumlah gangguan. Mulai dari miokarditis hingga detak jantung tidak teratur yang bisa menyebabkan henti jantung.

Tidak jelas apakah miokarditis dan gangguan jantung lainnya disebabkan oleh virus corona secara langsung pada jantung. Kondisi ini mungkin juga terjadi akibat respon imun yang terlalu aktif terhadap virus, sehingga masih perlu diteliti lebih lanjut.

3. Hati dan ginjal

Sebuah riset yang dimuat dalam jurnal The Lancet di awal April 2020 menemukan adanya gejala kerusakan hati pada pasien COVID-19. Dokter masih belum tahu penyebabnya, apakah ini disebabkan oleh virus atau obat-obatan yang digunakan dalam perawatan. 

Ketika sel-sel hati meradang atau rusak, kadar enzim dalam hati akan meningkat dan masuk ke pembuluh darah. Hal inilah yang terlihat dalam hasil tes darah pada penderita coronavirus jenis SARS atau MERS.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Selain itu, beberapa pasien juga mengalami gagal ginjal akut bahkan ada yang sampai membutuhkan transplantasi ginjal. Hal tersebut terjadi pada kasus SARS atau MERS.

Para ahli menduga, kerusakan ginjal pada pasien COVID-19 disebabkan oleh perubahan yang terjadi selama terinfeksi corona. Ketika paru-paru meradang, maka jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh tentu akan berkurang. Nah, hal inilah yang menjadi pemicu rusaknya ginjal.

4. Otak

Pasien virus corona berisiko mengalami gangguan pada otak dan saraf. Hal ini berkaitan dengan "badai sitokin", yaitu bentuk respon peradangan yang terjadi secara berlebihan.

Baca Juga: Fungsi Sistem Imun Tubuh dalam Melawan Virus Corona (COVID-19)

Sel-sel kekebalan tubuh memproduksi sitokin untuk melawan infeksi. Namun jika terlalu banyak, hal ini justru dapat memicu masalah baru dalam tubuh. Khusus pada otak, dampak virus corona menyebabkan penurunan kemampuan fungsi otak hingga kesadaran pasien.

Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.

Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The Lancet. Pathological findings of COVID-19 associated with acute respiratory distress syndrome. (https://www.thelancet.com/journals/lanres/article/PIIS2213-2600(20)30076-X/fulltext). 1 April 2020.
Harvard Health Publishing. How does cardiovascular disease increase the risk of severe illness and death from COVID-19. (https://www.health.harvard.edu/blog/how-does-cardiovascular-disease-increase-the-risk-of-severe-illness-and-death-from-covid-19-2020040219401). 2 April 2020.
Medpage Today. Study: COVID-19 Is Also Spread by Fecal-Oral Route. (https://www.medpagetoday.com/infectiousdisease/covid19/85315). 9 Maret 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app