Cara Menurunkan Hormon Kortisol

Dipublish tanggal: Agu 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
Cara Menurunkan Hormon Kortisol

Hormon kortisol atau dikenal dengan hormon stress merupakan hormon yang diproduksi lebih banyak ketika Anda sedang mengalami tekanan, baik tekanan fisik maupun emosional. Hormon kortisol dihasilkan oleh organ tubuh yang disebut kelenjar adrenalin. 

Fungsi hormon kortisol sendiri adalah untuk mengatur tekanan darah dan juga berfungsi dalam mengatur sistem kekebalan tubuh terutama ketika tubuh sedang berada dalam kondisi tidak baik, entah karena kondisi fisik maupun emosional.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Hormon via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket hormon hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Meski hormon kortisol memiliki berbagai manfaat bagi kinerja tubuh, namun keberadaan hormon kortisol yang terlalu banyak justru dapat menimbulkan berbagai gangguan seperti gangguan tidur hingga menekan sistem kekebalan tubuh. Oleh sebab itu, kadar kortisol seharusnya berada di batasan yang normal.

Fakta hormon kortisol

1. Hormon kortisol bermanfaat mengendalikan stress dan menyediakan energi bagi tubuh

Hormon kortisol berfungsi dalam mengendalikan tingkat stress pada seseorang yang dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik stress fisik maupun stres kejiwaan. Selain baik untuk mengendalikan tingkat stress, hormon kortisol juga bermanfaat dalam mengatur penggunaan glukosa dan lemak dalam darah untuk metabolisme tubuh. Hormon kortisol juga bermanfaat mengendalikan kadar gula darah karena dapat merangsang pelepasan insulin sekaligus mencegah penyakit diabetes mellitus.

2. Hormon kortisol paling banyak di pagi hari

Kadar hormon kortisol paling banyak terdapat di pagi hari dan paling tinggi berada pada pukul 8 pagi yang kemudian secara perlahan menurun. Sementara kadar hormon kortisol paling rendah akan terjadi ketika seseorang akan berangkat tidur di malam hari. Hanya saja tingkat hormon kortisol ini dapat berbeda pada seseorang yang justru bekerja di malam hari dan tidur di pagi hari.

3. Hormon kortisol memicu kenaikan berat badan

Ketika tubuh mengalami gangguan terhadap pengeluaran hormon kortisol, maka hal ini dapat memicu gangguan terhadap berat badan dan juga mempengaruhi tempat penyimpanan lemak tubuh. Lemak dalam tubuh yang tidak tersimpan dengan baik akan menumpuk di bagian perut sehingga tampak membuncit serta meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

4. Hormon kortisol mempengaruhi kesehatan reproduksi

Ketika tubuh stres, hipotalamus pada otak akan mengirimkan sinyal ke kelenjar hipofisis. Tak hanya mempengaruhi hormon stres, tetapi produksi hormon kortisol oleh kelenjar adrenal juga akan mempengaruhi hormon seks. Hipotalamus pada otak yang berfungsi untuk melepaskan hormon gonadotropin dan merangsang pelepasan hormon FSH dan hormon LH seharusnya menyebabkan terjadinya pelepasan sel telur dan sperma, tetapi karena stres hal tersebut maka hal tersebut akan terganggu.

5. Hormon kortisol mengganggu sistem kekebalan tubuh

Hormon kortisol memang berperan untuk mengurangi reaksi peradangan pada tubuh. Tetapi hormon kortisol merupakan hormon steroid yang jika kadarnya tinggi dalam tubuh akan menurunkan kewaspadaan sistem daya tahan tubuh dalam membaca adanya infeksi pada tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kekebalan tubuh dapat menurun.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Hormon via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket hormon hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Baca juga: 6 Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

6. Kadar hormon kortisol dapat diketahui melalui tes darah

Anda dapat mengetahui kadar hormon kortisol dalam tubuh melalui tes darah. Menjalani tes kadar hormon kortisol penting apabila Anda mengalami gangguan pada kelenjar penghasil hormon kortisol, yaitu kelenjar adrenal. Tingkat hormon kortisol yang tinggi juga bisa menjadi pertanda adanya masalah pada kelenjar pituitary.

Hormon kortisol memang dibutuhkan oleh tubuh dalam batas yang wajar. Namun ketika hormon kortisol berada dalam jumlah tidak normal karena adanya gangguan seperti stress, maka hormon ini justru bisa memicu keinginan untuk terus makan makanan tinggi kalori. Hal ini tentunya dapat meningkatkan berat badan atau menyebabkan obesitas.

Cara menurunkan hormon kortisol

1. Meditasi

Ketika stres, Anda perlu mempelajari cara untuk menenangkan diri atau meditasi. Karena meditasi telah dibuktikan secara ilmiah di Thailand efektif menurunkan kadar hormon kortisol hingga 20 persen. Hasil ini dapat diraih apabila Anda bermeditasi selama empat bulan dan dilakukan rutin setiap hari. Selain itu, Anda juga harus mengetahui apa yang menjadi pemicu stres pada diri Anda secara objektif.

2. Tidur siang atau tidur lebih awal

Durasi tidur yang cukup yakni sekitar 8 jam per hari sangat direkomendasikan agar tubuh dapat mengembalikan kondisi fisik maupun pulih akibat stress yang dialami seharian. Apabila tidak mendapatkan waktu tidur di malam hari yang cukup, Anda disarankan untuk menggantinya dengan tidur pada siang hari. Menurut penelitian di Pennsylvania State University, tidur siang dapat mengurangi kadar kortisol akibat kurang tidur pada malam harinya karena dengan tidur yang cukup dapat mengurangi kadar kortisol hingga 50 persen.

3. Mendengarkan musik

Untuk menurunkan kadar stres, Anda dapat melakukan berbagai cara yang meningkatkan mood atau suasana hati. Salah satunya dengan mendengarkan musik. Menurut penelitian di Jepang, mendengarkan musik dapat membantu menurunkan hormon kortisol hingga 66 persen. Selain itu, Anda dapat melakukan hobi untuk menghilangkan penat, seperti bertemu teman lama, nonton film atau konser, bermain dengan hewan peliharaan, 

4. Mengonsumsi makanan sehat

Kondisi stres biasanya memicu seseorang untuk mengonsumsi makanan secara berlebih, tetapi parahnya makanan yang dikonsumsi bukan merupakan makanan sehat, seperti contohnya makanan manis yang tinggi kalori. Padahal asupan gula yang tinggi dapat meningkatkan hormon kortisol dan menimbulkan risiko obesitas. Ada baiknya untuk mengonsumsi makanan sehat untuk menurunkan kadar kortisol seperti dark chocolate, teh hijau (greentea), maupun buah-buahan.

5. Olahraga

Dengan melakukan olahraga secara teratur, produksi hormon kortisol akan menurun sehingga stress akan berkurang. Selain itu, olahraga juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga tekanan darah, mengurangi risiko gangguan pencernaan, serat mengurangi risiko penyakit kognitif termasuk depresi. Cukup dengan berolahraga seperti berjalan sanai, berlari, bersepeda, berenang, ataupun yoga dapat membantu menurunkan stres.

Baca selengkapnya: Manfaat Olahraga Rutin Bagi Tubuh

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cortisol — Its Role in Stress, Inflammation, and Indications for Diet Therapy (http://www.todaysdietitian.com/newarchives/111609p38.shtml)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app