Cara Mengobati Distrofi Otot untuk Mencegah Komplikasi

Dipublish tanggal: Okt 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 7, 2019 Waktu baca: 3 menit
Cara Mengobati Distrofi Otot untuk Mencegah Komplikasi

Tubuh manusia terdiri dari beberapa otot yang berfungsi untuk memudahkan tubuh bergerak dan memungkinkan manusia untuk beraktivitas. Apabila ada satu otot saja yang terganggu atau memiliki kelainan, maka kinerja tubuh bisa tidak seimbang. Ada salah satu jenis kelainan otot yang disebut dengan distrofi otot. Mungkinkah mengobati distrofi otot?

Jenis-jenis distrofi otot yang paling umum

Distrofi otot adalah salah satu kelainan otot yang bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor genetik dan hasil mutasi. Seorang ibu dan ayah bisa menurunkan penyakit distrofi otot pada anaknya, meskipun keduanya tidak mengalami gejala apapun.

Gejala distrofi otot biasanya muncul sejak usia kanak-kanak, terutama pada anak laki-laki. Beberapa gejala distrofi otot meliputi otot menjadi lemah dan hilangnya jaringan secara berangsur-angsur. Bahkan di beberapa kasus bisa menyebabkan penderita sulit untuk berjalan maupun menelan makanan. 

Pada dasarnya, ada sembilan jenis distrofi otot yang bisa terjadi, tapi berikut ini jenis distrofi otot yang paling sering terjadi, antara lain:

1. Distrofi otot Duchenne 

Distrofi otot Duchenne adalah sebuah kelainan yang sering muncul pada anak laki-laki usia 2 sampai 6 tahun. Gejala distrofi otot Duchenne adalah otot yang melemah dan bisa membesar atau menyusut. 

Akibat jenis distrofi otot ini,  semakin lama tulang belakang, kaki, dan lengannya akan kehilangan fungsi hingga mengalami kelumpuhan. Hal ini membuat penderitanya harus menggunakan kursi roda.

2. Miotonik 

Miotonik atau yang biasa disebut dengan Steinert adalah penyakit yang paling banyak diderita oleh orang dewasa, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa anak-anak juga bisa terkena penyakit ini. Gejalanya berupa otot akan kaku dan kejang setelah melakukan aktivitas tertentu, sehingga harapan hidup dari penderitanya akan berkurang.

Jika tidak dilakukan tindakan yang tepat, maka penyakit miotonik ini bisa mengganggu kinerja jantung dan sistem saraf

3. Limb Girdle

Tahap awal dari penyakit limb girdle adalah mulai melemahnya otot dari pinggul ke bawah. Dalam jangka panjang atau kurang lebih 20 tahun, penderitanya tidak akan bisa berjalan karena tidak mampu menopang tubuhnya sendiri.

4. Distrofi otot Becker 

Jenis distrofi otot Becker ini memiliki gejala yang kurang lebih sama dengan distrofi otot Duchenne. Namun, tingkat keparahannya jauh lebih ringan dibandingan dengan Duchenne, sehingga penderitanya memiliki waktu harapan hidup yang lebih lama. 

5. Facioscapulohumeral

Facioscapulohumeral adalah jenis otot yang menggerakkan bagian lengan atas, wajah dan juga tulang belikat. Gejala penyakit ini bisa muncul di usia remaja. Pada tahap akhir, kelainan otot facioscapulohumeral bisa menyebabkan penderitanya sulit untuk menelan dan berbicara. 

Baca Selengkapnya: 7 Jenis Distrofi Otot yang Perlu Anda Tahu dan Waspadai

Pengobatan yang bisa dilakukan untuk distrofi otot

Sampai saat ini, masih belum ada langkah pengobatan khusus yang bisa dilakukan oleh penderita distrofi otot. Akan tetapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi komplikasi ke bagian-bagian tubuh yang lain. 

Pengobatan distrofi otot juga dilakukan agar para penderita bisa melakukan aktivitas sebagaimana orang normal lainnya, yaitu dengan cara:

1. Pemberian obat kortikosteroid

Obat kortikosteroid berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot. Dalam beberapa jenis distrofi, obat-obatan ini juga berfungsi untuk memperlambat perkembangan kelainan otot.

2. Terapi

Selain pemberian obat, penderita distrofi otot juga disarankan melakukan terapi untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Mulai dengan terapi berjalan, berenang, fisioterapi, dan terapi bicara.

Apabila dibutuhkan, penderita kadang juga membutuhkan alat-alat penunjang lainnya seperti kursi roda atau mesin ventilator untuk bernapas. 

3. Konsumsi makanan bernutrisi

Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak nutrisi juga bisa membantu untuk memperlambat perkembangan distrofi otot. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, terutama memperbanyak asupan sayur dan buah.

Jika semua tindakan pencegahan ini dilakukan, maka penderita distrofi otot bisa hidup dengan usia rata-rata seperti orang sehat lainnya, dari yang biasanya hanya bisa bertahan sampai usia 20 tahunan. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui cara mengobati distrofi otot yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

Baca Juga: Gejala Distrofi Otot yang Mengganggu Keseimbangan dan Gerak Tubuh Anak


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bonow RO, et al., eds. Neurological disorders and cardiovascular disease. In: Braunwald's Heart Disease: A Textbook of Cardiovascular Medicine. 11th ed. Saunders Elsevier; 2019. https://www.clinicalkey.com.
Duchenne muscular dystrophy (DMD). Muscular Dystrophy Association. https://www.mda.org/disease/duchenne-muscular-dystrophy.
Darras BT. Limb-girdle muscular dystrophy. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app