Cara Mengatasi Vagina Kering Pasca Melahirkan

Dipublish tanggal: Mei 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Mengatasi Vagina Kering Pasca Melahirkan

Kebahagiaan tentu saja terpancar dari setiap wanita yang baru saja melahirkan si Buah hati. Bahkan semua anggota keluarga turut merasakan kebahagiaan yang sama. Akan tetapi anda akan mengalami salah satu gejala yang berhubungan dengan vagina. Apa itu?

Tak jarang jika vagina akan mengalami kondisi yang kering bahkan lebih kering dari biasanya. Namun anda tidak perlu khawatir, sebab hal itu merupakan keadaan yang normal bagi setiap wanita. Salah satunya diakibatkan oleh perubahan hormon yang terjadi pasca melahirkan.

Memang benar jika keadaan tersebut tidak memberikan rasa nyaman, terlebih jika anda hendak melakukan hubungan seksual bersama pasangan. Mungkin saja akan menimbulkan rasa sakit saat penetrasi berlangsung. 

Anda bisa mengatasi kondisi kering pada vagina meskipun sebenarnya setiap wanita pasca melahirkan tidak dapat menghindari keadaan tersebut. Simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab miss v kering setelah melahirkan

Penurunan hormon secara drastis di dalam tubuh menjadi salah satu penyebab vagina menjadi kering. Apalagi jika anda melanjutkan dengan proses pemberian ASI eksklusif, dimana keadaan tersebut turut mengurangi kadar hormon di dalam area vagina.

Hormon progesteron dan estrogen menjadi hormon yang menurun kadarnya di dalam vagina. Sehingga anda akan mengalami kekurangan cairan pelumas yang ada di sekitar dinding vagina. 

Dimana cairan ini berguna untuk mempermudah anda ketika berhubungan seksual kemudian mudah mencapai penetrasi dan tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga anda tidak perlu memerlukan bantuan pelumas vagina.

Vagina yang mengalami kekeringan akan membuat jaringan di dalamnya lebih rentan, seperti lebih tipis dan menjadi kurang elastis. Sehingga anda akan rentan mengalami peradangan, rasa gatal dan bahkan mengalami luka.

Dengan demikian anda harus memperhatikan kondisi vagina dengan seksama pasca melahirkan. Supaya anda dapat menghindari luka dan rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual. Sehingga dikhawatirkan anda akan mengalami pendarahan yang berasal dari dalam vagina.

Lalu bagaimana cara terbaik untuk mengatasi vagina kering pasca melahirkan? Simak penjelasannya berikut ini:

1. Pakai pelumas vagina yang baik untuk anda dan pasangan

Ketika anda mengetahui jika kondisi vagina anda sedang mengalami kekeringan pasca melahirkan sehingga tidak dapat memproduksi pelumas atau cairan secara alami. Dengan demikian anda memerlukan bantuan cairan pelumas vagina yang bisa anda peroleh di toko obat dan apotek terdekat.

Hal tersebut perlu dilakukan supaya anda bersama pasangan tetap mencapai penetrasi dengan lebih aman, sehingga terhindar dari rasa sakit selama melakukan hubungan seksual. Pelumas yang memiliki kandungan bahan dari air sangat baik dan lebih aman bagi tubuh anda sendiri. 

Sehingga masih aman digunakan meskipun pasangan anda menggunakan kondom sekalipun. Kemudian hindari juga penggunaan pelumas yang mengandung pewangi dan bahan kimia lainnya, hal itu patut diwaspadai supaya anda terhindar dari iritasi dan infeksi.

2. Pakai krim estrogen vagina

Krim estrogen terkonjugasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi vagina yang kering. Akan tetapi pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terhadap penggunaan dan efek samping yang bisa anda alami.

3. Lakukan foreplay dengan waktu lebih lama

Anda mungkin tidak perlu menggunakan krim atau pelumas vagina. Salah satu caranya adalah dengan melakukan foreplay lebih lama supaya cairan alami muncul dengan sendirinya.

4. Pastikan Asupan Nutrisi Anda

Ketika anda hendak berusaha mengembalikan hormon di dalam tubuh, pastikan anda mengkonsumsi air lebih banyak untuk menghindari dehidrasi. Selain itu anda harus mengkonsumsi makanan sehat dan tidak lupa vitamin yang bisa meningkatkan kesehatan anda pasca melahirkan.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Postpartum thyroiditis. (2012). (http://www.thyroid.org/postpartum-thyroiditis/)
Barrett G, et al. (2000). Women's sexual health after childbirth [Abstract]. (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10688502)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app