5 Cara Mengatasi Kepala Peyang Pada Bayi Dengan Aman

Dipublish tanggal: Mar 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 1, 2019 Waktu baca: 4 menit
5 Cara Mengatasi Kepala Peyang Pada Bayi Dengan Aman

Setiap bayi lahir dengan bentuk kepala yang berbeda-beda. Kepala bayi yang normal biasanya berbentuk bulat. Namun, ada juga bayi yang lahir dengan kepala peyang atau tidak rata. Lantas, apa penyebab kepala bayi peyang dan bagaimana cara mengatasinya? Jangan panik dulu. Baca terus ulasan berikut ini.

Jenis kepala peyang pada bayi

Setiap ibu tentu menginginkan bayinya lahir dengan sehat dan sempurna, tanpa kekurangan sedikitpun. Jadi, wajar saja jika ibu merasa khawatir dan cemas setelah mengetahui kepala bayi peyang.

Kepala bayi peyang cukup umum di masyarakat, sekitar 1 dari 5 bayi mengalami hal ini. Kepala bayi peyang atau tidak rata dapat menyebabkan bentuk wajah dan kepala bayi menjadi tidak simetris nantinya. Namun Anda tak perlu khawatir sebab bentuk kepala bayi akan membaik seiring berjalannya waktu.

Secara umum, kepala bayi peyang dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Plagiocephaly

Plagiocephaly adalah kondisi ketika salah satu sisi kepala bayi datar sehingga terlihat asimetris. Posisi telinga terlihat tidak selaras dan kepala tampak tidak rata bila dilihat dari atas.

Terkadang juga, dahi dan wajah tampak sedikit menonjol pada sisi kepala yang rata.

2. Brachycephaly

Kepala bayi peyang brachycephaly adalah kondisi saat bagian belakang kepala bayi menjadi rata dan menyebabkan kepala terkesan melebar, hingga terkadang dahi menonjol ke depan.

Apa penyebab kepala bayi peyang?

Kepala peyang pada bayi yang baru lahir memang sering terjadi, karena bayi terlahir dengan tulang tengkorak yang masih lunak. Sambungan antar tulang tengkorak yang masih fleksibel memberi ruang bagi pertumbuhan otak bayi yang terjadi pada tahun pertama kehidupannya. 

Hal itulah yang membuat kepala bayi dapat berubah bentuk. Beberapa hal lain yang bisa menyebabkan kepala bayi peyang antara lain:

1. Craniosynostosis

Craniosynostosis adalah gangguan bentuk kepala bayi yang disebabkan karena pembentukan dan penyatuan yang terlalu dini pada sejumlah tulang di kepala bayi. Apabila tulang-tulang pada kepala bayi menutup terlalu dini, maka ini tidak hanya akan memengaruhi bentuk kepala bayi, tapi juga akan menghambat pertumbuhan otak bayi.

2. Penekanan pada kepala bayi saat proses persalinan

Selain dari faktor bayi, kepala bayi peyang juga dapat terjadi akibat pengaruh proses persalinan

Adanya tekanan saat proses persalinan dapat menyebabkan tulang tengkorak bayi, yang saat itu masih lunak ketika melewati terowongan sempit pada tulang panggul, menjadi berubah bentuk.

3. Tekanan pada satu sisi kepala bayi secara terus-menerus

Kepala bayi peyang dapat disebabkan oleh posisi tidur bayi yang telentang terus-menerus. Akibatnya, bagian kepala belakang bayi mendapatkan tekanan yang membuat area tersebut menjadi rata atau peyang.

Anda tidak perlu khawatir yang berlebihan jika bayi Anda mengalami kepala peyang. Kondisi ini tidak akan mempengaruhi perkembangan otak bayi, hanya saja akan mengganggu bentuk wajah si kecil. 

Baca Juga: Apa Bahaya Kepala Peyang Pada Bayi?

Cara mengatasi kepala peyang pada bayi

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kepala peyang pada bayi, diantaranya:

1. Gunakan bantal khusus

Salah satu penyebab kepala peyang bisa disebabkan karena posisi tidur bayi yang terlentang terus-menerus. Nah, Anda bisa memperkecil kemungkinan ini dengan memberikan bantal khusus.

Sekarang ini banyak toko fisik maupun online yang menjual bantal khusus untuk mencegah kepala peyang pada bayi. Dengan menggunakan bantal ini, bayi tetap bisa tidur nyaman dengan posisi terlentang tanpa takut kepalanya akan peyang.

2. Ubah posisi tidur bayi

Bayi masih belum bisa mengubah posisi tidurnya sendiri. Dengan terbatasnya kemampuan motorik bayi, mengharuskan Anda untuk membantu mengubah posisi bayi agar tidak telentang secara terus-menerus tapi berganti-gantian.

Contohnya, bantu bayi tidur dengan posisi miring sesekali. Namun ingat, tetap awasi si kecil saat tidur supaya tetap aman. Berganti-ganti posisi tidur dapat mengurangi risiko kepala peyang.

3. Ubah cara menggendong

Menggendong bayi dengan posisi yang sama terus-menerus bisa memperparah kondisi kepala bayi peyang. Jadi, ada baiknya jika Anda mengubah posisi menggendong. Misalnya menggendong dengan posisi bayi tegak sehingga dapat mengurangi penekanan di bagian belakang kepalanya.

4. Lakukan tummy time

Hal lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kepala bayi peyang adalah dengan melakukan tummy time atau tengkurap. Tidak hanya untuk mencegah kepala peyang, tummy time adalah waktu yang tepat bagi Anda untuk bermain dan berinteraksi dengan si kecil.

Caranya mudah, tengkurapkan bayi di dada atau paha Anda dan ajak ia bermain untuk melatih keterampilan motoriknya. Cara ini dapat membantu melatih kekuatan otot leher, sehingga bayi Anda bisa menggerakkan lehernya saat tidur dan mencegah terjadinya kepala peyang.

Baca Selengkapnya: Pentingkah Bayi Tidur Tengkurap?

5. Gunakan helm dan ikat kepala khusus bayi

Anda bisa juga menggunakan helm khusus untuk mengembalikan bentuk kepala bayi peyang. Helm khusus tersebut akan memberikan tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan pada sisi yang lain.

Hal ini memungkinkan pertumbuhan yang merata di seluruh bagian tulang tengkorak. Ini juga dapat membantu memperbaiki bentuk tulang tengkorak bayi seiring pertumbuhannya.

Ikat kepala khusus juga bisa digunakan untuk mengembalikan bentuk kepala bayi. Alat ini akan memberi tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi kepala yang lain, sehingga nantinya dapat mengatasi kepala peyang pada bayi.

Baca Juga: Shaken Baby Syndrome, Bahaya Mengayunkan Bayi Kuat-Kuat


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What is plagiocephaly? (n.d.). (http://plagiobaby.org/what-is-plagiocephaly)
Ways to reduce the risk of SIDS and other sleep-related causes of infant death. (n.d.). (https://www1.nichd.nih.gov/sts/about/risk/Pages/reduce.aspx)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app