Bolehkah Melakukan Hubungan Seksual saat Menstruasi?

Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bolehkah Melakukan Hubungan Seksual saat Menstruasi?

Melakukan hubungan seksual diperlukan untuk menjaga keharmonisan Anda dan pasangan. Namun, jika Anda sedang menstruasi, apakah bisa melakukan hubungan seksual? 

Banyak pasangan yang tidak melakukan hubungan seksual saat menstruasi, karena merasa jijik dan tidak nyaman saat berhubungan. Namun, ada juga pasangan yang tetap melakukan hubungan seksual meski menstruasi.

Manfaat melakukan hubungan seksual saat menstruasi

Melakukan hubungan seksual saat menstruasi ternyata memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah membantu meredakan kram dan perubahan mood saat menstruasi. Biasanya wanita merasakan kram perut saat menstruasi, akibatnya suasana hati pun akan cepat berubah. 

 Melakukan hubungan seksual dapat membantu tubuh menghasilkan hormon endorfin. Hormon ini akan membuat Anda lebih rileks dan merasa senang, sehingga rasa sakit akibat menstruasi juga akan berkurang.

Saat menstruasi Anda tidak perlu membutuhkan pelumas lagi. Darah menstruasi dapat digunakan sebagai pelumas alami. Selain itu, gairah seksual wanita juga akan meningkat saat menstruasi. Perubahan hormon saat menstruasi dapat meningkatkan libido Anda.

Selain itu, melakukan hubungan seksual dapat meningkatkan kontraksi otot, sehingga mendorong uterus mengeluarkan isinya. Hal ini akan mengakibatkan siklus menstruasi Anda menjadi lebih pendek.

Bahaya berhubungan seksual saat menstruasi

Melakukan hubungan seksual saat menstruasi juga memiliki dampak yang berbahaya, diantaranya adalah memberikan risiko terkena endometriosis. Saat melakukan hubungan seksual darah kotor yang seharusnya ke luar dapat terdorong masuk kembali, bahkan dapat masuk ke organ-organ lain. 

Darah kotor inilah yang memicu perkembangan jaringan baru yang menyebabkan endometriosis. Endometriosis menyebabkan Anda merasakan rasa sakit berat saat menstruasi ataupun saat melakukan hubungan seksual. Selain itu, endometriosis dapat menyebabkan munculnya kista, sehingga Anda sulit memiliki keturunan.

Melakukan hubungan seksual saat menstruasi juga berisiko terkena infeksi, termasuk terkena penyakit menular seksual. Saat menstruasi tubuh akan kekurangan hormon estrogen, sehingga produksi cairan lubrikasi akan sedikit. 

Ini akan mengakibatkan virus dan bakteri mudah masuk. Selain itu, pada saat menstruasi leher rahim akan terbuka, sehingga virus dan bakteri dapat masuk dengan mudah ke organ reproduksi Anda. Melakukan hubungan seksual saat menstruasi juga berisiko tinggi terkena penyakit hepatitis dan HIV/AIDS.

Risiko hamil juga dapat terjadi walaupun Anda melakukan hubungan seksual saat menstruasi. Hal ini dikarenakan sperma dapat bertahan selama 6-7 hari di dalam tubuh, sehingga masih ada kemungkinan terjadinya pembuahan di rahim. Anda harus berhati-hati, jika ingin menunda kehamilan, Anda dapat menggunakan kondom.

Tips melakukan hubungan seksual saat menstruasi

Ketika melakukan hubungan seksual saat menstruasi, pastikan pasangan Anda tidak merasa jijik dengan darah yang keluar, supaya Anda dan pasangan bisa nyaman saat bercinta. Usahakan jangan melakukan hubungan seksual saat hari pertama dan kedua, karena darah yang keluar masih banyak, sehingga akan mengganggu saat melakukan hubungan seksual.

Pastikan Anda menyediakan handuk atau tisu basah, untuk mengelap ceceran darah yang keluar. Jika Anda menggunakan pembalut, pastikan untuk melepasnya terlebih dahulu. Untuk menghindari ceceran darah dimana-mana, Anda dapat melakukan hubungan seksual di kamar mandi.

Untuk menjaga supaya tidak terjadi kehamilan, Anda bisa meminta pasangan Anda menggunakan kondom lateks. Selain itu Anda dapat melakukan variasi posisi jika merasa tidak nyaman, Anda bisa menggunakan posisi misionaris, sehingga dapat membatasi jumlah darah yang keluar.

Melakukan hubungan seksual memang memiliki manfaat, tetapi juga dapat meningkatkan risiko tertular penyakit seksual. Ada baiknya Anda menghindari melakukan hubungan seksual saat menstruasi. Anda juga dapat berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan saran.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Witteveen H. (2017). Treatment of menstrual migraine; multidisciplinary or mono-disciplinary approach. DOI: (https://doi.org/10.1186/s10194-017-0752-z)
Mayo Clinic Staff. (2016). Menstrual cycle: What’s normal, what’s not. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/womens-health/in-depth/menstrual-cycle/art-20047186)
Herbenick D. (n.d.). Q A: Can having sex help to alleviate menstrual cramps? (https://kinseyconfidential.org/sex-alleviate-menstrual-cramps/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app