Bintik Hitam pada Penglihatan

Dipublish tanggal: Mar 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 5, 2019 Waktu baca: 3 menit
Bintik Hitam pada Penglihatan

Apakah kamu pernah mengalami gangguan pengelihatan seperti munculnya bintik hitam pada lapang pandang? Banyak orang melihat bintik-bintik hitam dalam penglihatan mereka. 

Dalam istilah medis, hal ini disebut dengan floaters Jika Anda pernah memiliki floaters yang hanya berlangsung sementara, Anda tidak perlu khawatir. 

Tetapi jika Anda mengalami floaters yang bertambah seiring berjalannya waktu, disertai dengan mulai melihat kilatan pada penglihatan Anda, Anda harus segera menemui spesialis mata.

Apa itu Floaters?

Floaters bukalah suatu penyakit namun penanda adanya masalah di mata. Umumnya penderita tidak merasakan sakit mata, namun muncul bintik-bintik hitam atau abu-abu pada lapang pandang, sehingga dapat mengganggu penglihatan.

Floaters terjadi karena adanya gumpalan kecil atau serbuk seluler dalam vitreous yang mengisi rongga mata. Walaupun floaters tampak seperti berada di depan mata, gumpalan atau serbuk ini sebenarnya mengapung di dalam cairan vitreous di dalam mata dan menyebabkan jatuhnya bayangan pada retina sehingga tampak bayangan hitam pada lapang pandang mata.

Dengan menggerakkan mata ke atas dan kebawah, floaters dalam vitreous akan bergerak menjauhi garis pandang lurus Anda. Floaters terlihat lebih jelas ketika anda berada di luar saat matahari cerah atau melihat pada latar belakang putih.

Floaters merupakan akibat dari proses penuaan normal ketika cairan vitreous mengalami degenerasi. Namun bisa pula terjadi karena banyak faktor lain, seperti kecelakaan yang melukai mata, rabun dekat, peradangan mata, infeksi, komplikasi diabetes, tumor dan lainnya.

Faktor apa saja yang mempengaruhi Floater?

Usia

Pada umumnya, floaters terjadi pada usia lanjut. Saat mata masih normal, cahaya masuk melewati lensa dan kornea, kemudian dilanjutkan ke retina yang terletak di bagian belakang mata. 

Di antara bagian depan dan belakang mata terdapat cairan lendir kenyal yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk bola mata yang disebut vitreus. 

Seiring bertambahnya usia, kekentalan vitreus berkurang dan akan muncul sisa kotoran yang menggenang di dalamnya. Sisa kotoran itulah yang tampak sebagai floaters.

Peradangan pada mata bagian belakang

Kondisi ini disebut uveitis posterior. Uveitis posterior merupakan inflamasi pada lapisan mata bagian belakang (uvea) yang bisa disebabkan oleh infeksi atau autoimun.

Pendarahan pada mata

Pendarahan pada mata disini terjadi pada bagian vitreous. Terjadinya pendarahan pada vitreous dikarenakan seperti trauma langsung pada mata atau kerusakan pada pembuluh darah di dalam mata.

Robekan Retina

Sobekan pada retina bisa terjadi saat vitreous mengerut dan mampu menarik lapisan retina. Jika tidak segera diobati, robekan tersebut dapat menyebabkan lepasnya retina dari belakang mata. Hal ini dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Operasi Mata dan Obat-obatan Mata

Bberapa pengobatan yang disuntikkan pada bola mata akan menyebabkan floaters. Silikon pada post operasi mata juga bisa menjadi penyebab floaters. 


Bagaimana penanganan Floaters

Kebanyakan floaters tidak berbahaya, dan tidak memerlukan perawatan apa pun. 

Namun, jika Anda menderita floaters yang secara serius mempengaruhi penglihatan Anda, maka floaters dapat ditangani dengan vitrektomi - operasi untuk menyedot gel atau cairan yang mengisi mata atau yang disebut dengan vitreous humor dari mata. 

Pelepasan retina di sisi lain, adalah suatu kondisi yang serius, dan jika ini terjadi, maka harus dilakukan operasi untuk mengembalikan penglihatan normal.

Kapan Anda harus ke dokter untuk mendapatkan perawatan?

  • Jumlah floaters meningkat secara tiba-tiba
  • Terbentuknya floaters setelah operasi mata atau cedera mata
  • Mata terasa nyeri
  • Perubahan yang terjadi dalam waktu singkat dan semakin memburuk
  • Melihat adanya kilatan cahaya , yang merupakan tanda lepas atau robeknya retina
  • Hilangnya penglihatan

Jika Anda melihat adanya kilatan cahaya pada mata Anda, maka bisa jadi itu adalah suatu pertanda akan terjadinya kehilangan penglihatan, oleh karena itu, perlu sesegera mungkin Anda pergi ke dokter spesialis mata.

Kejadian ini dinamakan FOTOPSIA yang mana merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh munculnya bintik hitam. Mekanisme yang disepakati para ahli sebagai asal muasal kejadian ini, adalah karena adanya tarikan pada saraf mata anda ( retina). 

Aktivitas yang banyak menggunakan mata, atau kurangnya waktu tidur bisa menyebabkan hal tersebut. Biasanya fotopsia terjadi pada penderita rabun jauh ( mata minus ) yang cukup berat. 

Hal ini disebabkan diameter bola mata yang berukuran lebih panjang pada penderita rabun jauh sehingga menyebabkan retina seolah teregang berlebihan mencoba kompensasi bertambahnya diameter bola mata.

Jika proses peregangan ini terus terjadi, maka lama kelamaan, retina pada bola mata Anda akan terlepas, sehingga kemungkinan Anda akan kehilangan penglihatan Anda. 

Jika keadaan ini berlanjut, konsultasikan dengan dokter mata anda agar segera dilakukan pemeriksaan. Sebagai penanganan pertama, ada baiknya anda istirahatkan mata anda 30 menit -1 jam.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tintinalli JE, et al. Eye emergencies. In: Tintinalli's Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide. 8th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2016. http://accessmedicine.mhmedical.com.
Longo DL, et al., eds. Disorders of the eye. In: Harrison's Principles of Internal Medicine. 19th ed. New York, N.Y.: McGraw-Hill Education; 2015. http://accessmedicine.mhmedical.com.
Charles S. Vitreous. In: Vaughan & Asbury's General Ophthalmology. 19th ed. New York, N.Y.: The McGraw-Hill Companies; 2018. http://accessmedicine.mhmedical.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app