Belekan, Mengapa dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Jun 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Belekan, Mengapa dan Cara Mengatasinya

Belek mata atau dalam istilah medis disebut dengan rheum yaitu campuran dari lendir, minyak, sel-sel kulit mati, air mata, serta debu yang terakumulasi di sudut mata pada saat Anda tidur. Saat Anda melakukan aktivitas sehari-hari, maka Anda pasti berkedip.

Kedipan tersebut berfungsi untuk menyapu segala kotoran, misalnya debu supaya tidak masuk ke mata dengan adanya bantuan air mata.

 Air mata terdiri dari campuran air serta lendir yang diproduksi oleh konjungtiva (mucin) dan meibum, merupakan zat yang berminyak dihasilkan oleh kelenjar meibom untuk membantu dalam menjaga mata supaya tetap terlumasi saat Anda berkedip.

Mata belekan ketika bangun tIdur?

Nah, apabila Anda tidur, maka Anda tidak berkedip. Hal tersebut menyebabkan proses pembersihan mata menjadi tidak berjalan. Selain itu, produksi dari air mata pun berkurang sehingga akan menyebabkan cairan mata mengalami sedikit pengeringan. 

Hal ini yang membuat sisa kotoran tidak terbuang, hingga akhirnya menumpuk di area sudut mata.

Tekstur belek tersebut tergantung dari kondisi mata, semakin kering pada permukaan mata Anda maka belek yang dihasilkan akan semakin bertekstur kering, maupun berpasir. Namun, apabila mata Anda sedikit lembab, maka belek yang dihasilkan pun akan sedikit lengket maupun berlendir. 

Oleh karena itu, belek mata kadang dapat berupa basah, lengket, kering, maupun berkerak tergantung seberapa banyak cairan yang ada pada belek yang menguap.

Penyebab terjadinya belekan

Berikut beberapa penyebab terjadinya mata belekan sesuai gejalanya:

Belek berwarna abu atau hijau yang kental

Kondisi tersebut biasa disebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada lapisan konjungtiva mata. Gejala utamanya yaitu kesulitan membuka mata pada pagi hari dikarenakan adanya belek yang kental tadi. Gejala juga diikuti dengan perasaan gatal serta mata merah.

Belek yang kecil dan kering

Gejala belek tersebut biasanya disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada mata. Alergi biasa disebabkan oleh adanya allergen atau zat yang dapat menimbulkan alergi. Selain belek, gejala utama dari alergi biasanya yaitu mata terasa sangat gatal.

Belek yang kering dan tebal

Belek ini dikarenakan oleh adanya infeksi virus pada konjungtiva. Infeksi virus tersebut biasanya tidak membutuhkan antibiotik serta Anda dapat mengatasi gejala ini dengan obat sakit mata belekan.

Belek yang berwarna kuning dan adanya bengkak pada kelopak

Umumnya kondisi tersebut disebabkan oleh adanya infeksi bakteri yang terjadi pada kelopak mata. Kunci mengatasi belekan ini yaitu dengan menjaga kebersihan.

Cara mengatasi Belekan

Beberapa cara mengatasi belekan, di antaranya yaitu:

Kompres mata

Kompres mata yaitu obat sakit mata belekan paling mudah yang dapat dilakukan. Saat Anda melakukan kompres pada mata, maka pakailah air hangat yang bersih serta kain yang bersih pula. Letakkan kain basah hangat yang sudah diperas di mata yang belekan.

Hindari hal yang menimbulkan reaksi alergi pada mata

Salah satu penyebab mata belekan yaitu adanya reaksi alergi pada mata Anda. Obat sakit mata belekan akibat alergi yang paling baik yaitu dengan menghindari zat maupun hal yang membuat mata Anda mengalami alergi, misalnya debu, alat atau zat dari make up, sabun, bedak, dan lainnya.

Jangan menggaruk mata

Penyebab mata belekan yaitu adanya infeksi pada mata Anda. Jika Anda menyentuh mata Anda, maka sangatlah mungkin kuman dari satu mata akan berpindah ke mata yang lain. Menyentuh serta menggosok mata yang sedang belekan pun akan memperparah proses infeksi pada mata yang sedang meradang tersebut.

Berobat ke dokter

Anda pun perlu memeriksakan diri Anda ke dokter supaya dokter dapat mendiagnosis masalah pada mata Anda, apakah masalah pada mata Anda benar disebabkan oleh infeksi maupun bukan. Jangan mencoba membeli obat belekan yang mengandung antibiotik sendiri.

Itulah penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi belekan sehingga kita bisa segera mencari penanganan yang tepat agar kondisi tidak makin parah.


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mannis MJ, et al. Dry eye. In: Cornea. 4th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2017. https://www.clinicalkey.com.
Osada H, et al. Neuroprotective effect of bilberry extract in a murine model of photo-stressed retina. PLOS One. 2017;12:1.
Sheppard AL, et al. Digital eye strain: Prevalence, measurement and amelioration. BMJ Open Ophthalmology. 2018;3:1.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app