Bahaya Mengancam Wanita Perokok Berat

Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bahaya Mengancam Wanita Perokok Berat

Sudah bukan merupakan hal yang asing lagi ketika melihat perempuan saat ini banyak yang merokok

Meskipun banyak masyarakat yang menganggap perempuan merokok itu tidak baik, tetapi, di jaman yang serba maju ini, cukup banyak perempuan yang memilih menggunakan rokok sebagai salah satu cara untuk membuat dirinya lebih rileks. 

Tidak hanya bagi laki-laki saja dampak buruk rokok dapat terjadi, kaum perempuan yang merokok juga memiliki risiko efek buruk merokok bagi kesehatan. 

Bahaya Rokok Untuk Wanita

Sudah cukup banyak slogan tentang merokok yang bisa anda lihat di berbagai iklan media sosial, bahkan di bungkus rokok pun tertera tentang bahaya merokok, salah satunya untuk perempuan yaitu dapat menyebabkan gangguan pada janin.  

Selain itu, beberapa dampak buruk dari wanita yang merokok yaitu mengurangi kepadatan tulang.  Rokok dapat menghasilkan radikal bebas dalam bentuk molekul yang dapat menyerang pertahanan alami tubuh. 

Radikal bebas yang masuk kedalam tubuh wanita ternyata dapat mengganggu keseimbangan hormone bahkan merusak hormone estrogen. Padahal, hormone ini merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan tulang.  Akan lebih baik jika dalam kondisi menopause, anda segera berhenti merokok.

Memicu Rematik (rheumatoid arthritis)

Rematik tentu membuat sendir anda merasa panas dan bengkak yang dapat menghambat aktivitas anda sehari-hari.  Dalam hal ini, anda akan merasa kaku  dan nyeri yang luar biasa pada sendi.  

Sebuah penelitian yang telah dipublikasikan pada Arthritis Research and Therapy menemukan bahwa merokok ternyata berpengaruh besar dalam meningkatkan risiko terkena rematik.  Para peneliti berpendapat bahwa merokok dapat menyebabkan fungsi imun menurun, sehingga rematik dapat muncul dan menyebabkan sakit pada persendian.

Katarak

Penyakit yang membuat penglihatan anda menjadi kabur dan rasa sakit di mata tentunya dapat menghambat produktivitas sehari-hari.  Menurut beberapa penelitian terkait katarak, ternyata merokok aktif dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit katarak, terutama bagi para wanita perokok.  

Umumnya, katarak terjadi pada orang yang memasuki usia di atas 60 tahun, namun menurut beberapa penelitian lainnya menyatakan bahwa wanita perokok memiliki risiko terkena katarak lebih cepat dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

Depresi

Memang nikotin dapat memberi efek nyaman dan menenangkan bagi perokok.  Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh British Journal of Psychiatry, mengungkapkan bahwa ketergantungan nikotin yang berlebih ternyata dapat memicu terjadinya depresi.  

Gejala depresi yang cukup sering terjadi banyak muncul di kalangan wanita perokok.  Meskipun hal ini belum terbukti dengan jelas, tetap ada kemungkinan pengaruh nikotin terhadap perubahan aktivitas sensorik otak yang nantinya menyebabkan terjadi peningkatan risiko depresi.

Dimenore

Para wanita yang merokok ternyata berisiko mengalami infertilitas, atau tidak subur.  Selain itu, dismenore juga sering terjadi pada wanita yang merokok.  Perempuan yang merokok juga berisiko tinggi mengalami menopause dini, biasanya terjadi satu hingga dua tahun lebih awal dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

Kanker Paru-Paru

Kanker paru masih menjadi penyakit yang menjadi momok mengerikan bagi para perokok, tak terkecuali perokok wanita.  Tanpa disadari, ternyata kanker paru merupakan penyebab utama kematian pada laki-laki.  

Risiko kanker paru-paru ternyata merupakan salah satu dampak buruk yang dihasilkan dari aktivitas merokok.  Kanker yang disebabkan oleh tembakau di dalam rokok akan berubah menjadi racun yang mulai menggerogoti setiap sel paru-paru, sehingga fungsi paru-paru akan semakin menurun dan berujung pada kematian.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Is Smoking Worse Than Being Obese?. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/which-is-worse-smoking-or-being-obese-2224333)
Smoking status and abdominal obesity among normal- and overweight/obese adults: Population-based FINRISK study. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4959936/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app