Bagaimana Agar Tidak Stress Saat Macet

Dipublish tanggal: Jul 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Bagaimana Agar Tidak Stress Saat Macet

Kemacetan adalah sumber umum penyebab stres, marah dan gelisah; sayangnya masalah kemacetan tidak akan segera selesai dalam waktu dekat, terlebih Anda yang hidup di kota-kota besar. 

Menghabiskan berjam-jam terperangkap dalam kemacetan dapat merusak kesehatan dan kebahagian Anda. Potensi stres ditambah dengan meningkatnya ekspos diri terhadap polusi udara, itu saja sudah cukup meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan asma

Lindungi kesehatan Anda

Solusi terbaik tentu dengan menghindari kemacetan, jika memungkinkan. Namun dapat menjadi tantangan jika perjalanan Anda ke kantor atau sekolah melewati area dengan lalu lintas tinggi dan padat. 

Bukan berarti tidak mungkin diminimalkan, terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan seperti menjadwal ulang waktu perjalanan.

Misalnya, katakanlah Anda dapat menghindari lalu lintas jam-jam terburuk dengan meninggalkan rumah satu jam sebelumnya. Tetapi jam kerja Anda tidak fleksibel, mungkin Anda bisa pergi lebih awal dan menghabiskan waktu berolahraga dan mandi di gym dekat tempat kerja.

Atau katakan saja jalan bebas hambatan lebih baik? Belum tentu demikian, kebanyakan jalan bebas hambatan saat jam sibuk (jam pulang-pergi kantor) akan lebih padat daripada jalan biasa. 

Manfaatkan aplikasi yang ada di ponsel Anda untuk mengecek kondisi jalan sebelum keluar rumah. 

Kurangi stress di jalan

Setelah melakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kemacetan lalu lintas, solusi terbaik berikutnya adalah menghadapinya dengan ketenangan hati yang lebih besar. 

Anda tidak dapat mengontrol kemacetan di sekitar, tetapi Anda dapat mengelola reaksi terhadapnya. Tips berikut telah terbukti dapat membantu Anda tetap lebih tenang dan lebih terpusat di tengah kekacauan lalu lintas:

  • Tarik napas, hembuskan, ulangi. Saat Anda mulai menggenggam roda kemudi seperti seorang nahkoda, ambil napas dalam-dalam. Ini bukan hanya teknik yang terbukti untuk mendapatkan relaksasi, namun cukup sederhana untuk dilakukan di belakang kemudi.
  • Definisikan kembali situasinya. Daripada memikirkan lalu lintas yang padat sebagai penghalang untuk mencapai tempat yang Anda inginkan, katakan pada diri sendiri bahwa ini adalah waktu istirahat yang menyenangkan dari pekerjaan atau kesempatan baik untuk mendengarkan saluran radio favorit Anda.
  • Kelolah rasa marah. Jangan berharap untuk menghilangkan rasa negatif yang muncul, tentu saja! Sebagai manusia wajar jika Anda merasakan sedikit gangguan ketika pengemudi memotong jalan Anda tiba-tiba. Kuncinya adalah amati dan terima apa yang Anda rasakan di saat ini - dan kemudian beralih ke saat berikutnya. Ini membantu menghentikan rasa amarah atas perilaku pengemudi lain, sehingga sepersekian detik iritasi tidak berubah menjadi kemarahan di jalan raya.
  • Eliminasi pikiran cemas. Demikian juga, jika Anda merasa sedikit khawatir karena terlambat, dekati dengan sikap sadar yang sama. Perhatikan dan terima perasaan itu tanpa menghakimi, lalu lepaskan. Ubah kewaspadaan Anda pada apa yang terjadi di saat ini: pemandangan kendaraan yang bergerak (atau tidak) di sekitar Anda, suara sirene di kejauhan, nuansa kaki Anda di pedal.
  • Pasang wajah bahagia. Jika Anda dapat melihat humor dalam kemacetan yang berlangsung, adalah pereda stress yang baik. Namun bahkan jikapun tidak, penelitian membuktikan bahwa bahkan jika Anda berpura-pura tersenyum saja sudah dapat mengurangi intensitas respons stres tubuh Anda.

Nyalakan musik

Sebuah penelitian dari seorang profesor di universitas Liverpool John Moores di Inggris, menunjukkan bahwa musik sungguh dapat menenangkan kekacauan saat macet, “Kami menemukan orang yang terjebak dalam kemacetan mengalami peningkatan tekanan darah, terutama jika mereka mendengarkan musik keras/ agresif atau tidak mendengarkan musik sama sekali. 

Adalah hanya dengan mendengarkan musik lembut, seperti jazz atau pop lembut selama kemacetan sudah mampu mengurangi kegelisahan saat macet. 


21 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Stress effects on the body. (n.d.). (http://www.apa.org/helpcenter/stress-body.aspx)
Segerstrom SC, et al. (2012). Stress, health and illness: Four challenges for the future. DOI: (https://doi.org/10.1080/08870446.2012.659516)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app