Aturan Berhubungan Intim Setelah Melahirkan

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Aturan Berhubungan Intim Setelah Melahirkan

Kapan kami bisa berhubungan intim lagi? Ini adalah pertanyaan umum pasangan yang baru saja memiliki bayi. Yang dimaksud di sini adalah, kapankah saat yang aman untuk berhubungan seks setelah istri melahirkan

Jawabannya adalah, Mama dan Papa harus menunggu setelah pendarahan pasca-melahirkan selesai atau sekitar tiga minggu setelah bersalin. Pasalnya, dalam masa tiga minggu itu, luka di rahim akibat keluarnya plasenta sedang mengalami proses penyembuhan. Jika Mama dan Papa berhubungan seks sebelum luka itu sembuh maka Mama akan berisiko terkena infeksi.

Namun, tidak semua orang langsung berhubungan tiga minggu setelah melahirkan. Ada yang menunggu sampai empat minggu hingga enam minggu, sampai pihak Mama merasa siap. Ada juga yang menunggu lebih lama, terutama jika Mama mengalami proses episiotomi saat proses persalinan. Episiotomi adalah pengguntingan kulit dan otot antara vagina dan anus untuk memperlebar jalan lahir. Tapi kebanyakan pasangan sudah aktif melakukan hubungan intim sebelum tiga bulan pasca-melahirkan.

Saat berhubungan, Mama dan Papa sebaiknya mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi. Meski Mama sedang menyusui dan periode menstruasi belum kembali normal, tapi kemungkinan untuk tetap hamil tetap ada.

Bagaimana jika Mama belum siap dan Papa sudah ingin bermesraan?
Mama harus mengomunikasikan rasa takut dan khawatir Mama kepada Papa sehingga Papa bisa memahami. Ada alternatif lain selain penetrasi yang bisa Mama dan Papa lakukan, seperti berciuman dan bersentuhan untuk saling merasa dekat satu sama lain. 

Adalah wajar jika Mama tidak ingin langsung bermesraan setelah punya bayi. Selain mungkin masih merasa sakit dan tidak siap, perubahan aktivitas harian juga kerap membuat lelah. Menjaga bayi baru lahir, yang menuntut untuk disusui setiap tiga jam dan dibersihkan serta ditimang-timang, bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh siapapun. 

Jika akhirnya hubungan seks dilakukan, pada saat sebenarnya Mama belum siap, jangan terkejut jika rasanya berbeda dengan saat ketika belum punya bayi. Ini karena mental Mama belum siap dan mungkin Mama terlalu lelah. Jika Mama menyusui, hormon prolaktin akan diproduksi dengan deras dan ini juga bisa menyebabkan turunnya hasrat seksual.

Belum lagi masalah depresi akibat melonjaknya hormon estrogen pasca melahirkan. Depresi  juga menyebabkan hasrat seks menurun drastis. 
Namun, semua itu akan berlalu sejalan waktu. Luka akibat episiotomi, rasa sakit di bekas jahitan, dan depresi akan hilang dan kadar hormon akan kembali normal. Bersabar, itulah yang harus dilakukan oleh Mama dan Papa. 

Bagaimana jika Mama melahirkan secara Caesar, apakah rasa sakitnya akan lebih lama?
Memang ada beberapa mengeluh bahwa sakit yang dirasakan saat berhubungan seks setelah melahirkan secara Caesar,  dua kali lebih sakit dan lebih lama. Artinya, Mama dan Papa perlu lebih bersabar dan lebih berhati-hati. Tunggulah sampai luka jahitan benar-benar kering.

JIka luka nampak sudah sembuh tapi masih terasa sensitif, Mama dan Papa bisa mencoba untuk menemukan posisi yang tidak memberikan tekanan pada bekas luka. Dimulai dengan pemanasan untuk  membantu  Mama rileks dan untuk mengurangi rasa takut.

Jika Mama cemas, perut Mama akan tegang di sekitar bekas luka dan inii akan meningkatkan rasa tidak nyaman. Mama bisa menempatkan bantal kecil yang lembut antara perut Mama dan Papa untuk melindungi bekas luka. Atau Mama bisa memposisikan diri di atas supaya tidak terjadi gesekan yang membuat luka bertambah nyeri.

Ada beberapa tip yang bisa Mama dan Papa lakukan saat pertama kali berhubungan seks setelah Mama melahirkan:
1. Selalu mulai dengan pemanasan dan bercanda supaya Mama dan Papa rileks dan tidak cemas.
2. Lakukan pelan-pelan. Nikmati tubuh masing-masing tanpa berharap penetrasi penuh. 

3, Pertimbangkan penggunaan minyak pelumas khusus untuk mengurangi risiko luka pada vagina Mama saat terjadi penetrasi.
4. Jika ada rasa tidak nyaman, mintalah Papa untuk berhenti sejenak dan menyentuh atau mencium Mama pelan-pelan. Jika Mama sudah mulai 'on' lagi dan siap, hubungan bisa dilanjutkan kembali.
5. Paling penting adalah komunikasi yang baik dan saling mengerti. Seks pertama pasca-melahirkan adalah sesuatu yang baru buat Mama, juga buat Papa. Saling mengerti dan mengalah akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah. Percaya, deh!


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rados SN, et al. (2014). Sexuality during pregnancy: What is important for sexual satisfaction in expectant fathers? DOI: (https://doi.org/10.1080/0092623X.2014.889054)
Mayo Clinic Staff. (2018). Sex during pregnancy: What’s OK, what’s not. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/sex-during-pregnancy/art-20045318)
Lyager A. (2013). Sex-induced air embolism in women. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24629465)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app