Astaxanthin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 5, 2019 Waktu baca: 4 menit

Penggunaan Astaxanthin dan Efek Sampingnya

Anda mungkin pernah mendengar tentang beta-karoten, lycopene, zeaxanthin dan lutein, tetapi pernahkah Anda mendengar tentang astaxanthin?Astaxanthin adalah salah satu karotenoid dan antioksidan paling kuat yang dapat ditemukan di alam, astaxanthin bermanfaat bagi banyak aspek kesehatan, mulai dari mengurangi kerutan hingga meningkatkan performa rutinitas harian Anda.

Astaxanthin telah terbukti baik untuk kesehatan mata, meningkatkan kesehatan otak dan jantung, dan bahkan meningkatkan kesuburan pria. Yang terbaik dari semuanya, Astaxanthin dapat dengan mudah ditemukan di berbagai sumber makanan bergizi. Jadi, mari kita pelajari lebih lanjut tentang astaxanthin.

Mengenai Astaxanthin

Golongan:

Obat bebas

Kemasan:

Oral (kapsul) dan topikal (krim, gel, losion)

Kandungan:

Suplemen dan terapi penunjang

Manfaat Astaxanthin

Astaxanthin secara alami terdapat pada organisme tertentu yang berwarna merah seperti ganggang merah, dan warna merah pada salmon, lobster, udang, dan makanan laut lainnya. Berikut adalah beberapa penyakit yang dipercaya dapat dibantu penyembuhannya dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung Astaxanthin.

  • Masalah mata seperti degenerasi makula terkait usia (AMD). Penelitian awal menunjukkan bahwa kombinasi astaxanthin, lutein, zeaxanthin, vitamin E, vitamin C, seng, dan tembaga yang diminum setiap hari selama 12 bulan meningkatkan beberapa masalah di pusat mata, tetapi tidak memperbaiki masalah di area luar mata pada orang dengan degenerasi makula terkait usia.
  • Sindrom terowongan karpal. Penelitian awal menunjukkan bahwa produk kombinasi (BioAstin) yang mengandung astaxanthin, lutein, beta-karoten, dan vitamin E yang diminum 3 kali sehari selama 8 minggu tidak mengurangi rasa sakit pada orang dengan sindrom terowongan karpal.
  • Gangguan pencernaan (dyspepsia). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengkonsumsi astaxanthin setiap hari selama 4 minggu tidak mengurangi sakit perut, gangguan pencernaan atau jumlah bakteri (H. pylori) di perut yang dapat menyebabkan sakit perut. Namun, mengkonsumsi astaxanthin setiap hari tampaknya mengurangi gejala refluks.
  • Nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga. Bukti awal menunjukkan bahwa mengkonsumsi produk kombinasi (BioAstin) yang mengandung astaxanthin, lutein dan minyak safflower setiap hari selama 3 minggu tidak mengurangi nyeri otot atau meningkatkan kinerja otot 4 hari setelah latihan.
  • Kolesterol Tinggi. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengkonsumsi astaxanthin (AstaREAL Astaxanthin) setiap hari selama 12 minggu mengurangi kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL atau "kolesterol baik") pada orang dengan kolesterol tinggi. Penelitian lain menunjukkan bahwa mengkonsumsi kombinasi astaxanthin, berberin, policosanol, beras ragi merah, dan asam folat selama 4 minggu menurunkan kolesterol total, kolesterol low-density lipoprotein (LDL atau "kolesterol buruk"), dan kadar trigliserida sebesar 20% hingga 26%. dan meningkatkan kolesterol HDL sekitar 5%.
  • Infertilitas pria. Penelitian awal menunjukkan bahwa pria yang mengkonsumsi astaxanthin (AstaCorex, AstaREAL AB) setiap hari selama 3 bulan telah meningkatkan kesuburan.
  • Gejala menopause. Penelitian awal menunjukkan bahwa mengkonsumsi produk yang mengandung astaxanthin, vitamin D3, lycopene, dan citrus bioflavonoid (MF Afragil) setiap hari selama 8 minggu mengurangi gejala menopause termasuk nyeri sendi,mood yang berubah-ubah dan kontrol kandung kemih.
  • Rheumatoid arthritis (RA). Penelitian awal menunjukkan bahwa mengkonsumsi produk kombinasi (BioAstin) yang mengandung astaxanthin, leutein, vitamin A, vitamin E, ekstrak Haematococcus, dan minyak safflower 3 kali sehari selama 8 minggu mengurangi rasa sakit pada orang dengan rheumatoid arthritis (rematik).
  • Kulit keriput. Bukti awal menunjukkan bahwa mengkonsumsi astaxanthin (Astavita AstaREAL) dua kali sehari selama 6 minggu meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi garis-garis halus dan kerutan pada wanita paruh baya.
  • Penyakit Alzheimer.
  • Penyakit Parkinson.
  • Meningkatkan pemulihan setelah stroke.
  • Melindungi dari kanker.

Selain diminum, penggunaan Astaxanthin bisa diterapkan langsung ke kulit untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari, untuk mengurangi keriput, dan untuk manfaat kosmetik lainnya.

Astaxanthin adalah antioksidan yang berfungsi untuk melindungi sel dari kerusakan. Astaxanthin mungkin juga memperbaiki cara kerja sistem kekebalan tubuh.

Dosis Astaxanthin

Dosis umum yang direkomendasikan adalah antara 4-12 mg per hari. Untuk astaxanthin dalam bentuk topikal, ikuti informasi dalam kemasan atau ikuti anjuran dokter.

Pastikan untuk membaca informasi dan aturan pemakaian yang tertera pada kemasan, sebelum mengonsumsi suplemen atau obat ini.

Apakah mengkonsumsi Astaxanthin memiliki efek samping tertentu?

Mengkonsumsi Astaxanthin relatif aman ketika dikonsumsi dalam jumlah yang ditemukan dalam makanan. Astaxanthin juga relatif aman ketika diminum sebagai suplemen. Astaxanthin telah teruji secara klinis dan terbukti aman jika dikonsumsi dengan dosis 4 hingga 40 mg setiap hari selama 12 minggu. Astaxanthin terbukti aman jika dikonsumsi dengan kombinasi karotenoid, vitamin dan mineral lainnya jika diminum 4 mg setiap hari hingga 12 bulan. 

Namun, jika astaxanthin digunakan hingga dosis 48 mg per hari, dapat  menyebabkan warna feses berubah kemerahan.

Belum diketahui apakah penggunaan Astaxanthin pada wanita hamil, menimbulkan efek samping tertentu atau tidak. Untuk lebih amannya jika Anda sedang hamil, hindari segala zat yang belum diketahui dampaknya pada kandungan Anda.

Interaksi Obat Astaxanthin

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • Menghambat kerja obat 5-alpha-reductase inhibitor.
  • Menyebabkan hipotensi. Oleh arena itu,berhati-hati mengkombinasikan obat ini dengan obat lain atau suplemen yang dapat menurunkan tekanan darah.

Peringatan

  • Hindari mengkonsumsi astaxanthin bila memiliki alergi terhadap obat ini. 
  • Hindari mengkonsumsi astaxanthin jika sensitif terhadap jenis karotenoid lain yang serupa, seperti canthaxanthin, atau produk daging dan sayuran yang mengandung astaxanthin.
  • Hindari mengonsumsi astaxanthin bila memiliki alergi terhadap obat jenis 5-alpha-reductase inhibitor, seperti dutasteride.
  • Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat osteoporosis, hipokalsemia, penyakit autoimun, gangguan kelenjar paratiroid, gangguan keseimbangan hormon, dan tekanan darah renade. 
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app