ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Asam Borat: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Nov 27, 2020 Update terakhir: Nov 27, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Asam borat adalah senyawa yang umum digunakan sebagai zat aditif pada produk farmasi, kosmetik, sabun, pasta gigi, hingga pencuci mata;
  • Manfaat asam borat juga dapat digunakan untuk mengatasi vaginosis bakterialis, kandidiasis, infeksi mata, dan otitis eksterna;
  • Dosis asam borat untuk mengatasi infeksi vagina adalah 1 x sehari 1 suppositoria, sedangkan untuk otitis eksterna adalah 3-8 tetes pada setiap telinga;
  • Efek samping asam borat meliputi keputihan berair dan kemerahan pada vagina (supositoria), nyeri atau panas di telinga (obat tetes telinga), dan mata perih atau panas (obat tetes mata);
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam borat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Klik untuk mendapatkan asam borat atau obat antijamur lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Boric acid atau asam borat adalah senyawa yang biasanya digunakan dalam proses industri dan manufaktur, tetapi juga kerap dimanfaatkan sebagai zat aditif dalam berbagai macam produk. Mulai dari produk farmasi, kosmetik, losion, sabun, obat kumur, pasta gigi, astringent, dan pencuci mata.

Asam borat dikenal juga dengan nama hidrogen borat. Selain sebagai zat aditif, senyawa ini juga memiliki sifat antibakteri yang efektif melawan beragam infeksi, seperti vaginosis bakterialis dan kandidiasis.

Mengenai Asam Borat

Golongan

Dengan atau tanpa resep dokter

Kemasan

  • Obat tetes mata
  • Obat tetes telinga
  • Suppositoria vagina

Kandungan

Asam borat

Manfaat Asam Borat

Manfaat asam borat dapat digunakan untuk:

  • Zat aditif dalam berbagai macam produk, seperti produk farmasi, produk perawatan diri, hingga pencuci mata;
  • Menangani infeksi vaginosis bakterialis dan kandidiasis;
  • Menangani penyakit otitis eksterna;
  • Mengatasi infeksi mata.

Asam borat memiliki sifat antiseptik dan antijamur, juga mengandung probiotik yang baik untuk tubuh. Kandungan asam borat pada produk perawatan vagina mampu mengembalikan tingkat keasaman normal vagina sekaligus menyeimbangkan flora vagina. Hal ini berdampak pada turunnya risiko infeksi jamur vagina dan gejala-gejala yang ditimbulkan, seperti sensasi panas atau terbakar, gatal, dan bau tak sedap pada vagina.

Kontaindikasi

Asam borat sediaan suppositoria tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Nyeri pada panggul atau perut bagian bawah;
  • Deamm, menggigil, dan mual;
  • Perdarahan vagina;
  • Penyakit radang panggul;
  • Penyakit menular seksual;
  • Hipertensi;
  • Penyakit jantung;
  • Sistem imun melemah, baik karena penyakit atau konsumsi obat-obatan tertentu;
  • Gangguan pembuluh darah.

Efek samping Asam Borat

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan asam borat dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping asam borat yang mungkin terjadi antara lain:

  • Suppositoria: keputihan berair, sensasi panas saat memasukkan suppositoria, dan kemerahan di vagina;
  • Obat tetes telinga: nyeri atau rasa terbakar pada telinga;
  • Obat tetes mata: mata perih atau panas.

Jika efek samping berlanjut atau kian memburuk, hentikan penggunaan obat dan segera konsultasikan ke dokter. 

Dosis Asam Borat

Dosis asam borat bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis asam borat disesuaikan dengan tujuan dan sediaan obat yang digunakan, antara lain:

  • Suppositoria untuk mengatasi infeksi vagina: 1 x sehari 1 suppositoria selama 3-6 hari berturut-turut;
  • Obat tetes telinga untuk mengobati otitis eksterna: 3-8 tetes pada tiap telinga;
  • Obat tetes mata untuk mengatasi iritasi mata: 3-4 x sehari 1-2 tetes pada masing-masing mata, atau sesuai anjuran dokter.

Interaksi Asam Borat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh. 

Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan asam borat suppositoria adalah:

  • Pil KB atau terapi pengganti hormon yang mengandung estrogen;
  • Suplemen magnesium.

Kemungkinan ada obat lain yang juga dapat bereaksi dengan asam borat, tapi belum dicantumkan dalam daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan asam borat adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan asam borat saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Hindari berhubungan seksual selama Anda menggunakan asam borat untuk mengatasi infeksi vagina. Obat ini tidak mampu mencegah penularan infeksi pada pasangan Anda.

Artikel terkait:


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Healthline. Can You Use Boric Acid for a Yeast Infection? (https://www.healthline.com/health/womens-health/boric-acid-for-yeast-infection). 17 Oktober 2019.
Everyday Health. Boric Acid (Hylafem). (https://www.everydayhealth.com/drugs/boric-acid-vaginal). 23 Juni 2020.
Drugbank. Boric acid. (https://go.drugbank.com/drugs/DB11326). 12 Juni 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app