Apakah Pemasangan IUD Aman?

Dipublish tanggal: Feb 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 15, 2019 Waktu baca: 3 menit
Apakah Pemasangan IUD Aman?

Jika Anda mendengar ada sesuatu yang akan dimasukan ke dalam tubuh Anda (apalagi ke dalam kemaluan Anda) dan meletakannya di sana selama bertahun-tahun pasti terdengar agak menakutkan bukan? 

Beberapa dekade yang lalu, versi awal dari alat kontrasepsi (IUD) menyebabkan infeksi dan masalah lainnya, dan semenjak itu, penggunaan IUD yang mana dengan memasukan suatu perangkat ke dalam rahim wanita untuk mencegah kehamilan,memiliki cerita tersendiri bagi wanita-wanita pada masa itu.

Seiring dengan berkembangnya zaman, IUD modern lebih aman, efektif dan nyaman bagi hampir semua wanita, termasuk remaja dan wanita yang belum pernah memiliki anak.

IUD (intrauterine device) adalah metode long-acting reversible contraceptive (LARC) adalah salah satu metode kontrol kelahiran yang banyak digunakan wanita. Alat ini dapat bertahan hingga 12 tahun (tergantung pada merek) dan lebih dari 99% efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Meskipun kemudahan penggunaan dan tingkat keberhasilan yang tinggi, IUD terlanjur memiliki reputasi yang buruk di negara-negara maju khususnya di Amerika karena kurangnya informasi dan pengalaman sebelumnya dari penggunaan IUD. 

Untungnya, penelitian modern dan teknologi terkini telah menyingkirkan kekhawatiran ini. Sekarang, sebagian besar wanita - termasuk remaja dan wanita yang tidak pernah memiliki anak - dapat menggunakan IUD dengan aman,nyaman dan tenang.

Apa itu IUD?

IUD adalah alat kontrol kelahiran yang digunakan dengan cara menempatkan suatu alat di dalam rahim wanita oleh dokter spesialis kandungan. Perangkat ini berbentuk seperti T dan memiliki tali yang terpasang di ujungnya untuk proses pelepasan di kemudian hari. 

Tali-tali ini menggantung di sepanjang leher rahim dan tidak terlihat saat berhubungan seks. IUD bekerja dengan 2 mekanisme, yaitu IUD berbahan dasar tembaga yang bersifat spermicide, artinya sperma akan mati jika terkena benda ini. Yang kedua, IUD melepaskan hormon progestin yang sangat efektif dalam mencegah kehamilan.

IUD : Masa depan yang menjanjikan dan masa lalu yang menyakitkan

IUD muncul pada awal 1950, dan popularitasnya meledak dengan merilis versi yang disebut Dalkon Shield pada 1970-an. Bentuk IUD ini memiliki berbagai masalah: penyisipan yang sulit, penempatan yang salah, infeksi, kehamilan dan peningkatan risiko penyakit radang panggul (PID). 

Selain itu, produsen dan dokter tidak tahu bahwa IUD perlu dilepas jika seorang wanita hamil, dan lebih dari puluhan wanita meninggal setelah keguguran dengan Dalkon Shield yang masih terpasang saat mereka hamil.

Setelah rentetan tuntutan hukum oleh Departemen Kesehatan, pemerintah menutup produsen Dalkon Shield. Majalah TIME melaporkan bahwa pada tahun 1986, karena skeptisisme konsumen dan ketakutan produsen terhadap hal ini, hampir tidak ada IUD yang tersedia di pasar AS.

Akhirnya, bentuk IUD yang lebih aman dan lebih efektif muncul di pasaran. Saat ini IUD telah menjadi salah satu metode pengendalian kelahiran yang paling lazim bagi wanita di seluruh dunia. 

Data dari Centers for Disease Control (CDC) memperkirakan bahwa lebih dari 4,4 juta wanita AS bergantung pada IUD untuk pengendalian kelahiran.

Jadi, apakah kontrol kelahiran IUD aman?

Meskipun memiliki masa lalu yang kelam, IUD modern sangat aman dan efektif. Komplikasi serius dari alat ini jarang terjadi. 

Namun jika terjadi, kemungkinan yang terjadi adalahperforasi dinding uterus, kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rahim) dan perangkat yang tertanam di dinding otot rahim. Risiko PID hanya sedikit meningkat pada 20 hari pertama insersi dan terjadi pada kurang dari 1 dari 100 wanita.

Efek samping ringan termasuk bercak, perdarahan tidak teratur atau kram, yang akan membaik setelah satu tahun pertama digunakan. Beberapa wanita mungkin memiliki efek samping yang berkaitan dengan hormon, termasuk sakit kepala, mual dan depresi

Hal ini tidak akan terjadi pada wanita yang menggunakan IUD tembaga, meskipun IUD tembaga dapat menyebabkan sedikit peningkatan perdarahan dan kram saat menstruasi.

Manfaat dari IUD seringkali lebih besar daripada efek sampingnya. Manfaat-manfaat ini termasuk:

  • Tidak repot, karena tidak perlu minum obat setiap hari
  • Efektifitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan
  • Tidak ada hormon dalam IUD tembaga (dan itu dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat)
  • Dapat digunakan setelah keguguran, aborsi atau persalinan
  • Dapat digunakan selama menyusui
  • Tidak ada gangguan dengan seks atau aktivitas lainnya
  • Proses pelepasan yang sederhana jika seorang wanita ingin hamil atau beralih ke bentuk kontrol kelahiran yang lainnya

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carusi DA, et al. Intrauterine contraceptive device: Insertion and removal. https://www.uptodate.com/contents/search.
Melmed S, et al. Hormonal contraception. In: Williams Textbook of Endocrinology. 13th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.
Lobo RA, et al. Family planning. In: Comprehensive Gynecology. 7th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2017. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app