ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Anastrozole: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Agu 27, 2020 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Anastrozole adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati kanker payudara pada wanita yang sudah menopause.
  • Dosis Anastrozole untuk mengobati kanker payudara adalah 1 x sehari 1 tablet (1 mg). Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Tidak efektif untuk wanita dengan kanker payudara reseptor estrogen negatif maupun yang tubuhnya tidak merespon tamoxifen.
  • Tidak untuk wanita yang belum menopause, ibu hamil dan menyusui, anak usia < 18 tahun, dan pasien gagal ginjal berat atau hipersensitif.
  • Hindari mengemudi atau menjalankan mesin berat setelah minum Anastrozole karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Klik untuk mendapatkan Anastrozole atau alat kontrasepsi & hormon lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Anastrozole adalah obat yang termasuk ke dalam golongan penghambat (inhibitor) enzim. Obat yang memiliki kandungan ini sering kali digunakan sebagai obat terapi endokrin atau hormonal.

Anastrozole bekerja dengan cara menghambat produksi estrogen, yakni hormon utama yang memicu kanker payudara. Berkat hal tersebut, pertumbuhan kanker dalam tubuh bisa dihambat dengan baik, salah satunya kanker payudara pada wanita pasca menopause.

Mengenai Anastrozole

Golongan

Resep dokter

Kemasan

Tablet

Kandungan

Anastrozole

Manfaat Anastrozole

Karena digunakan sebagai terapi hormonal, Anastrozole dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan masalah hormon dalam tubuh. Secara khusus, utamanya hal ini berhubungan dengan kanker payudara.

Berbagai manfaat Anastrozole adalah sebagai berikut:

  • Mengobati kanker payudara stadium awal pada wanita yang sudah menopause dengan reseptor hormon positif
  • Pengobatan lini pertama untuk kanker payudara yang sudah menyebar, bisa untuk wanita dengan reseptor hormon positif atau reseptor hormonnya tidak diketahui
  • Pengobatan kanker payudara stadium lanjut, termasuk setelah respon awal dengan obat kanker tamoxifen

Anastrozole tidak dapat bekerja efektif pada wanita dengan kanker payudara reseptor estrogen negatif. Obat ini juga tidak cocok untuk wanita yang tubuhnya tidak merespon pengobatan kanker dengan tamoxifen.

Kontraindikasi

  • Wanita yang belum menopause
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Anak usia < 18 tahun
  • Pasien gagal ginjal berat, penyakit hati sedang atau berat, intoleransi galaktosa, atau hipersensitif terhadap kandungan obat

Efek samping Anastrozole

Beberapa efek samping Anastrozole yang dapat terjadi antara lain:

  • Sensasi kepanasan (hot flashes)
  • Sakit kepala
  • Susah tidur
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Mual muntah
  • Sembelit
  • Diare
  • Nafsu makan berkurang
  • Berat badan naik
  • Kelelahan
  • Sering batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Penurunan kepadatan tulang, terutama pada tulang belakang bagian bawah dan panggul
  • Penurunan aliran darah menuju jantung
  • Kolesterol meningkat

Jika efek sampingnya terus bermunculan dan memburuk, segera konsultasikan ke dokter. Waspadalah jika muncul gejala efek samping yang serius seperti:

  • Nyeri tulang
  • Nyeri terasa kaku atau nyeri
  • Perubahan mood secara drastis (misalnya depresi)
  • Kulit kebas
  • Bengkak di kaki, tangan, atau pergelangan kaki maupun tangan
  • Napas ngos-ngosan
  • Keluar cairan abnormal vagina, perdarahan, atau bau tak sedap pada vagina
  • Pandangan kabur
  • Reaksi alergi seperti ruam, gatal, atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan)

Bila itu terjadi, jangan tunda lagi untuk periksa ke dokter.

Dosis Anastrozole

Dosis Anastrozole berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan pasien. Berikut dosis Anastrozole untuk mengobati kanker payudara:

  • Dewasa dan anak usia > 18 tahun: 1 x sehari 1 tablet (1 mg)

Anastrozole dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Obat ditelan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.

Interaksi Anastrozole

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Anastrozole adalah:

  • Obat kanker payudara, seperti tamoxifen: menurunkan efektifitas Anastrozole dalam tubuh.
  • Produk yang mengandung estrogen, seperti pil KB: menurunkan efektifitas Anastrozole dalam tubuh.
  • Alkohol: memperparah efek pusing setelah minum obat.
  • Tibolone, contohnya Nolvadex atau Soltamox.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Anastrozole adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung (serangan jantung), osteoporosis, penyakit liver, hipertensi, atau pembekuan darah. Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Anastrozole.
  • Hindari mengemudi atau menjalankan mesin berat setelah minum Anastrozole karena obat ini dapat menyebabkan pusing.
  • Hindari menambahkan, mengurangi, atau menghentikan konsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal tersebut malah bisa meningkatkan risiko efek samping serius dalam tubuh.
  • Hindari penggunaan untuk anak usia < 18 tahun karena efektivitasnya belum diketahui.
  • Tidak untuk bayi yang belum lahir, ibu hamil, maupun wanita yang sedang merencanakan kehamilan. Hal ini karena serbuk Anastrozole dapat diserap melalui kulit dan paru-paru.
  • Belum diketahui apakah Anastrozole ikut keluar bersama air susu ibu (ASI). Jika Anda mengonsumsi Anastrozole, sebaiknya beri jeda sekitar 2 minggu untuk bisa kembali menyusui bayi Anda. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app