Alchlor: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 17, 2019 Waktu baca: 2 menit

Ini adalah review terhadap obat dengan merk Alchlor. Di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan Alchlor.

Mengenai Alchlor

Golongan           

obat keras

Kemasan            

dos 240 kapsul; 60 ml syrup

Kandungan       

Kloramfenikol 250 mg/kapsul; 125 mg/5 ml syrup

Manfaat alchlor     

Alchlor (chloramphenicol) digunakan untuk demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain,  tidak untuk hepatobilier dan gonorrhoea. Digunakan juga sebagai terapi kolera dengan merusak vibrio (kuman penyebab kolera) dan mengurangi diare.

Efek Samping alchlor 

Efek samping yang paling serius dari alchlor (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. Alchlor (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. Pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur. Efek lain alchlor (kloramfenikol) adalah hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala dan super infeksi.

Dosis alchlor 

Alchlor (kloramfenikol) diberikan dengan dosis : dewasa, anak dan bayi> 2 minggu : 50 mg/kg BB/hari dalam 3-4 dosis; bayi dibawah 2 minggu : 25 mg/kg BB/hari dalam 4-6 dosis; bayi prematur: 25 mg/kg BB/hari dalam2 dosis

Interaksi obat

Alchlor (kloramfenikol) berinteraksi dengan obat-obat seperti : dikumarol, fenitoin,tolbutamid,fenobarbital, warfarin, obat golongan benzodiazepine, zidovudine.

Kontraindikasi

Alchlor (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap alchlor (chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. Jangan menggunakan alchlor (chloramphenicol) untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis.

Perhatian

Alchlor (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian alchlor (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan alchlor (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.

Toleransi terhadap kehamilan

Studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko



3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Chloramphenicol Injection. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a608008.html)
Chloramphenicol: Indications, Side Effects, Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/cdi/chloramphenicol.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app