Ini Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Menyetir Dalam Keadaan Mengantuk

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 2, 2019 Waktu baca: 2 menit
Ini Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Menyetir Dalam Keadaan Mengantuk

Imbauan untuk segera menepi bila mengantuk saat menyetir sudah sering kali disampaikan oleh petugas lalu lintas. Hal ini tentu bukan tanpa sebab, kondisi mengantuk dapat menurunkan tingkat konsentrasi selama menyetir dan rentan menimbulkan kecelakaan. Tak hanya itu, nyetir saat mengantuk juga tidak baik bagi kesehatan. Kenapa begitu?

Menyetir dalam keadaan ngantuk dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan

Menurut AAA Foundation for Traffic Safety, telah dilaporkan bahwa pengendara motor yang kurang tidur selama 1-2 jam saja memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi, dibanding dengan mereka yang tidur cukup selama tujuh jam. Menyetir dalam kondisi mengantuk setelah tidak beristirahat selama 3 jam bahkan meningkatkan risiko kecelakaan bermotor hingga lebih dari 4 kali lipat.

Tidak hanya itu, risiko kecelakaan akibat nyetir saat mengantuk ini dinilai setara dengan risiko yang dihadapi para pengendara yang menyetir dalam keadaan mabuk. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan data yang dimiliki oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).

Hal serupa juga dilaporkan oleh sebuah studi terbitan jurnal Archives of Internal Medicine yang meneliti faktor-faktor kecelakaan bermotor di wilayah barat daya Prancis. Para ahli menemukan bahwa tidak ada perbedaan antara nyetir saat mengantuk dengan menyetir saat di bawah pengaruh alkohol.

Kedua hal tersebut sama-sama meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas pada pengendara bermotor. Studi ini juga menemukan bahwa kelompok orang yang paling berisiko untuk nyetir saat mengantuk adalah anak-anak muda dan pria dewasa.

Apa sih yang dirasakan tubuh saat mengantuk?

Ketika waktu istirahat Anda ternyata kurang dari enam jam per harinya, kemampuan otak untuk fokus dan berkonsentrasi akan menurun secara drastis.

Dalam kondisi mengantuk, otak Anda mungkin masih mampu mengingat sesuatu, seperti untuk mengingat sejumlah nama berbeda. Akan tetapi, koordinasi mata dan tangan Anda mulai tidak sinkron atau memburuk.

Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2011 mengungkapkan bahwa begadang lebih dari 3-4 jam tak hanya membuat Anda mengantuk keesokan harinya, tapi juga kebingungan. Anda jadi sulit untuk mengambil keputusan tertentu. 

Tak hanya itu, tubuh juga akan memberikan reaksi yang lambat dan tidak sejalan dengan perintah otak. Semua risiko ini dapat membahayakan diri Anda saat sedang menyetir di jalan raya.

Baca Selengkapnya: Penyebab Sering Mengantuk dan Tips Mengatasinya

Tips aman bila harus nyetir saat mengantuk

Dalam sebuah pengamatan yang telah dilakukan oleh AAA Foundation for Traffic Safety, kebanyakan orang yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas akibat mengantuk saat menyetir ternyata tidak mengalami gejala kantuk apapun, sebelum akhirnya benar-benar tertidur pulas di belakang kemudi. 

Sebanyak 1 dari 5 kasus kecelakaan mobil yang menyebabkan kematian di Amerika Serikat terjadi karena pengemudi mengantuk atau tidak cukup tidur sebelumnya.

Untuk menghindari mengantuk saat Anda menyetir, Anda dapat melakukan 3 trik berikut ini :

  1. Pastikan untuk selalu mengemudi di saat kondisi tubuh Anda benar-benar fit
  2. Jangan minum obat-obatan yang akan membuat Anda mengantuk
  3. Jangan makan terlalu berat, nantinya dapat membuat Anda kekenyangan kemudian mengantuk
  4. Pastikan untuk bergantian mengemudi ketika Anda harus menempuh jarak yang sangat panjang

Jangan pernah memaksakan diri Anda untuk tetap nyetir saat mengantuk. Pastikan untuk selalu mendapatkan tidur yang cukup setidaknya 7 jam sebelum Anda mengemudi, apalagi untuk perjalanan jauh. Bila Anda mengantuk saat nyetir, menepilah sejenak untuk beristirahat demi keselamatan Anda.

Baca Juga: 20 Cara Agar Tidak Mengantuk (Selain Kopi dan Kafein)


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Drowsy Driving. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). (https://www.nhtsa.gov/risky-driving/drowsy-driving)
Drowsy Driving. Office of Traffic Safety. (https://www.ots.ca.gov/media-and-research/campaigns/drowsy-driving/)
Heart Rate Change While Drowsy Driving. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6393761/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app