Presbiopi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pernahkah Anda memerhatikan orang tua yang sedang membaca majalah atau koran dengan merentangkan kedua tanganya agar bisa lebih focus dalam membaca? 

Atau jika Anda saat ini berusia 40 tahun ke atas dan mengalami kendala saat membaca tulisan-tulisan yang kecil dalam jarak yang dekat, maka jangan menganggap remeh masalah ini mungkin saja Anda mengalami masalah padagt;mata atau presbiopi. 

Berikut artikel ini akan membahas tentang presbiopi yang saat ini sering terjadi dan jarang dipahami oleh masyarakat banyak.

Apasih Presbiopi itu

Presbiopi atau yang biasa disebut dengan istilah mata tua adalah suatu kondisi yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan atau penurunan daya penglihatan dan biasanya terjadi pada orang yang usia lanjut (orang tua). 

Presbiopi juga merupakan kondisi dimana hilangnya kemampuan mata untuk memfokuskan pada objek dekat dan jauh sebagai akibat pada menurunnya elastisitas lensa mata.

Apa saja sih faktor-faktor menyebabkan terjadinya Presbiopi?

Seperti yang yang telah dijelaskan sebelumnya, presbiopi merupakan proses yang berkaitan dengan faktor usia. Hal ini lah yang menyebabkan presbiopi berbeda dengan gangguan mata lainnya seperti silindris, rabun jauh dan rabun dekat. 

Presbiopi umumnya disebabkan oleh lensa mata yang mengeras dan kehilangan fleksibilitasnya. Lensa yang kaku dan mengeras ini menyebabkan lensa tidak bisa fleksibel berubah bentuk untuk memfokuskan cahaya dari benda yang berjarak dekat ke retina mata, sehingga benda terlihat tidak focus. 

Seiring bertambahnya usia seseorang, terjadi juga perubahan pada serat otot yang mengelilingi lensa mata sehingga mata menjadi kurang elastis dan mengakibatkan mata membutuhkan waktu yang lebih lama untuk bisa focus pada objek dekat.        

Presbiopi merupakan masalah pada mata yang banyak terjadi pada orang yang berusia lebih dari 40 tahun, akan tetapi presbiopi juga dapat terjadi lebih awal hal ini yang disebut dengan presbiopi prematur atau presbiopi dini. Berikut beberapa hal yang dapat menyebabkan presbiopi dini:

  • Trauma pada mata
  • Penyakit diabetes
  • Anemia
  • Penyakit jantung
  • Rabun dekat
  • Gangguan neuromuscular yang mempengaruhi sarah dan otot
  • Penyakit autoimun yang mempengaruhi tulang brlakang dan otak
  • Gaya hidup yang buruk (penggunaan handphone) juga dapat meningkatkan risiko presbiopi dini
  • Jenis obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antihistamin dan diuretik 

Tanda dan gejala presbiopi yang harus anda ketahui

Terjadinya presbiopi berkembang secara bertahap, kebanyakan orang baru menjadari terjadinya presbiopi saat memasuki usia 40 tahun. Beberapa gejala umum presbiopi adalah:

  • Penglihatan kabur ketika membaca dengan jarak normal.
  • Menyipitkan mata saat melihat benda atau objek yang dekat
  • Kecenderungan untuk membaca sesuatu dengan jarak yang jauh atau menjauhkan bacaan sejauh lengan, agar bisa lebih jelas melihat saat membaca.
  • Kesulitan membaca cetakan huruf yang berukuran kecil.
  • Butuh lampu atau cahaya yang lebih terang saat membaca.
  • Sakit kepala atau mata terasa tegang setelah membaca.
  • Cepat merasa lelah saat melakukan pekerjaan yang melibatkan penglihatan jarak dekat 

Jika Anda mengalami beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, sebaiknya Anda segera mengkonsultasikan masalah Anda ke dokter mata untuk penanganan lebih lanjut.

Diagnosis Presbiopi

Untuk mendiagnosis presbiopi, dokter akan menjalankan beberapa pemeriksaan meliputi:

  • Uji mata refraksi, yang berguna untuk menentukan apakah pasien menderita presbiopi atau gangguan mata lain, seperti rabun jauh, rabun dekat.
  • Tes mata dengan meneteskan obat untuk melebarkan pupil mata dan memeriksa bagian dalam mata.

Bagaimana cara mengatasi masalah presbiopi pada mata?

Tujuan pengobatan presbiopi adalah membantu ketidakmampuan mata untuk fokus pada benda berjarak dekat. Beberapa cara pengobatan presbiopi adalah:

  • Kacamata
    Penggunaan kacamata adalah cara sederhana dan aman untuk menangani presbiopia. Jika kacamata baca biasa tidak bisa menangani, pasien mungkin akan diresepkan kacamata berlensa khusus untuk presbiopia.
  • Implan lensa
    Pada prosedur ini, lensa mata penderita akan diganti dengan lensa mata sintetis. Umumnya, pasien yang memilih prosedur ini pernah menjalani pembedahan LASIK sebelumnya.
  • Inlay kornea 
    Dokter akan memasukkan ring plastik kecil di sudut setiap kornea mata untuk mengubah lengkungannya. Risiko inlay kornea lebih kecil jika dibandingkan tindakan pembedahan mata lainnya.
  • Bedah refraktif
    Prosedur ini bertujuan untuk mengubah bentuk kornea mata untuk meningkatkan penglihatan jarak dekat. Namun, pasien tetap membutuhkan kacamata usai pembedahan untuk aktivitas yang membutuhkan penglihatan jarak dekat
  • Kontak lens
    Bagi sebagian orang yang mengalami presbiopi biasanya malas menggunakan kaca mata sebagai alat bantu baca, oleh karena itu penggunaan kontak lens dapat digunakan sebagai alternative pengganti kacamata. Akan tetapi kontak lens juga dapat menimbulkan efek samping atau infeksi pada mata jika digunakan tidak tepat

Itulah beberpa pengertian mengenai presbiopi yang perlu Anda ketahui. Jagalah kesehatan mata Anda sejak dini agar terhindar dari terjadinya presbiopi dini. Semoga bermanfat.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Giorgi, A. Healthline (2016). Presbyopia. (https://www.healthline.com/health/presbyopia)
Castro, JB. Everydayhealth (2016). What is Presbyopia? (https://link.springer.com/content/pdf/10.1007%2F978-3-030-22015-0.pdf)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Presbyopia. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/presbyopia/symptoms-causes/syc-20363328)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app