10 Penyebab Bercak Coklat di Gigi yang Sering Tak Disadari

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 4, 2019 Waktu baca: 4 menit
10 Penyebab Bercak Coklat di Gigi yang Sering Tak Disadari

Semua orang tentu ingin memiliki gigi putih seperti kapas. Karena itulah, Anda wajib rutin menjaga kebersihan gigi supaya gigi tetap sehat dan bersih. Sebaliknya, bila Anda malas-malasan menyikat gigi setiap hari, bukan tidak mungkin jika gigi Anda akan berubah warna menjadi kekuningan atau bahkan muncul bercak coklat di gigi.

Penyebab bercak coklat di gigi

Bercak coklat di gigi tidak selamanya meninggalkan bekas kecokelatan. Kondisi ini juga bisa berupa cokelat kekuningan atau bahkan cenderung kehitaman. Bentuknya pun berbeda-beda. Ada yang tampak seperti titik-titik noda tidak teratur, ada juga yang seperti garis-garis cokelat.

Anda tentu penasaran, sebenarnya hal-hal apa saja yang membuat gigi dipenuhi oleh bercak kecokelatan. Berikut berbagai penyebab bercak coklat di gigi, di antaranya:

1. Makanan dan minuman berwarna

Makanan atau minuman berwarna gelap, misalnya kopi, teh, atau minuman bersoda, mengandung zat kimia bernama kromogen. Sama seperti asam tanat pada anggur merah, kromogen dapat meninggalkan bercak cokelat pada gigi.

Seiring berjalannya waktu, noda tersebut bisa jadi permanen. Hal ini diperparah jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik.

2. Nikotin

Timbulnya bercak coklat di gigi paling sering dialami oleh para perokok berat. Hal ini merupakan pengaruh dari kandungan nikotin pada rokok yang dapat menempel pada lapisan email gigi. Semakin sering seseorang merokok, semakin banyak pula partikel yang menumpuk dan menodai gigi.

3. Plak dan karang gigi

Plak berasal dari sisa makanan yang menempel dan tidak dibersihkan, terutama jika Anda sering makan makanan manis. Gula merupakan makanan favorit bagi bakteri di mulut. Semakin banyak Anda mengonsumsi makanan manis, bakeri akan menghasilkan lebih banyak zat asam yang dapat merusak email gigi.

Kalau Anda tidak rajin menggosok gigi, plak tersebut lama-lama akan mengeras dan akhirnya membentuk karang gigi. Nah, karang gigi inilah yang membuat gigi berubah jadi kuning hingga kecokelatan.

Bila sudah telanjur demikian, menyikat gigi saja tidak cukup untuk menghilangkan karang gigi. Hanya dokter gigi yang bisa membantu mengatasi karang gigi dan mengembalikan warna gigi Anda seperti semula.

4. Kerusakan gigi

Timbunan plak di gigi harus segera dibersihkan. Bukan cuma mengundang perkembangbiakan bakteri, plak pada gigi lama-lama bisa membusuk. Kalau sudah parah, zat asam yang dihasilkan oleh bakteri akan meninggalkan bercak coklat dan gigi berlubang.

Baca Selengkapnya: 12 Penyebab Gigi Berlubang yang Tak Boleh Diremehkan

Sekecil apa pun celah pada gigi, celah tersebut tetap bisa menjadi pintu masuk bakteri dan membentuk lubang yang lebih besar. Anda mungkin juga akan mengalami gigi sensitif karenanya.

5. Pengaruh perawatan gigi sebelumnya

Tambal gigi, mahkota, atau kawat gigi memang dapat memperbaiki bentuk dan tampilan gigi. Namun sayangnya, perawatan gigi tersebut juga bisa menjadi penyebab bercak coklat di gigi.

Misalnya saja, tambal gigi berbahan dasar amalgam (perak) dapat membuat warna gigi di sekitarnya jadi kekuningan atau keabu-abuan.

Baca Juga: 5 Jenis Tambal Gigi Paling Umum di Dokter Gigi

6. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, lapisan enamel putih yang melindungi gigi secara perlahan akan menipis. Akibatnya, lapisan kuning di bawahnya mulai terlihat dengan jelas. Itulah alasannya mengapa orang tua memiliki warna gigi lebih kusam, yaitu warna coklat kekuningan.

7. Faktor genetik

Sebetulnya, setiap orang memiliki warna gigi alami yang berbeda-beda. Ada yang memang sejak awal mempunyai gigi putih dan bersih, tapi ada juga yang giginya cenderung kekuningan.

Warna putih atau kuning pada gigi ternyata tidak haya disebabkan oleh gaya hidup saja, tapi juga dipengaruhi genetik. Faktor keturunan alias genetik dapat memengaruhi:

  • Kuat-lemahnya enamel gigi
  • Cara enamel merespon pigmen dan zat asam di mulut
  • Seberapa cepat enamel gigi bisa terkikis
  • Pembentukan tulang dan gigi

8. Obat-obatan tertentu

Sudah rajin merawat gigi tapi tetap saja muncul bercak coklat di gigi? Bisa jadi ini ada kaitannya dengan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.

Beberapa jenis antibiotik, seperti tetracycline dan doxycycline, dapat meninggalkan bercak coklat di gigi. Anak-anak bahkan juga bisa mengalaminya sejak lahir bila ibu terlalu banyak mengonsumsi antibiotik tersebut selama hamil.

9. Hipoplasia enamel

Hipoplasia enamel adalah kondisi ketika lapisan enamel gigi menipis akibat faktor genetik atau lingkungan. Hipoplasia enamel bisa terjadi pada satu atau lebih gigi dan membuat permukaannya lebih kasar. Bahkan, warna gigi yang semula putih dapat berubah menjadi kecokelatan disertai bercak.

10. Penyakit celiac

Masalah gigi dan mulut sering kali dikaitkan dengan gejala peyakit celiac. Selain menimbulkan bercak coklat di gigi, penyakit celiac juga ditandai dengan melemahnya email gigi dan gigi berlubang.

Cara mengatasi bercak coklat di gigi

Untuk mengatasi bercak coklat di gigi, hal ini disesuaikan lagi dengan penyebabnya masing-masing. Contohnya, apabila noda pada gigi muncul akibat kebiasaan merokok, maka langkah terbaiknya adalah dengan berhenti merokok sesegera mungkin.

Secara umum, bercak coklat di gigi dapat diatasi dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Maka itu, pastikan untuk selalu menggosok gigi secara rutin minimal 2 kali, yaitu pagi dan malam sebelum tidur. Anda juga bisa menggunakan obat kumur supaya hasilnya lebih maksimal.

Baca Selengkapnya: Panduan pakai Obat Kumur yang Benar dan Efektif

Selain itu, ada beberapa obat bebas yang dapat membantu Anda mengatasi bercak coklat di gigi, di antaranya:

  • Obat kumur yang mengandung hidrogen peroksida.
  • Pasta gigi dengan kandungan natrium hipoklorit.
  • Gel pemutih gigi yang mengandung karbamid peroksida.

Hasilnya tentu tidak instan, biasanya membutuhkan waktu 1-2 minggu sampai terlihat perubahannya. Namun jika bercak coklat di gigi disebabkan oleh karang atau kerusakan gigi, maka kondisi ini hanya bisa diperbaiki oleh dokter gigi.

Dokter mungkin akan menawarkan beberapa pilihan, yakni tambal gigi berbahan komposit, memutihkan gigi dengan bleaching, atau mahkota gigi (dental crown). Walau dapat membantu memperbaiki tampilan gigi, prosedur ini sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering karena bisa menipiskan email gigi. Konsultasikan ke dokter gigi terdekat untuk mendapatkan solusi terbaik.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Whitening: 5 things to know about getting a brighter smile. (n.d.). (http://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/w/whitening)
Which groups of drugs cause tooth discoloration? An updated review. (2014). (http://oasisdiscussions.ca/2014/05/28/td-2/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app