7 Penyakit yang Sering Jadi Penyebab Susah Hamil

Dipublish tanggal: Jun 17, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 1, 2019 Waktu baca: 4 menit
7 Penyakit yang Sering Jadi Penyebab Susah Hamil

Memiliki anak setelah menikah adalah impian bagi setiap pasangan suami istri (pasutri). Namun memang, setiap pasutri punya waktu yang berbeda-beda. Ada pasangan yang cepat dikaruniai momongan, tapi ada juga yang harus mencoba dan menunggu bertahun-tahun sampai akhirnya bisa punya anak.

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab susah hamil, baik dari sisi suami maupun istri. Tidak ada salahnya untuk segera periksakan diri Anda ke dokter kandungan. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan Anda susah hamil.

Penyebab susah hamil bisa jadi karena penyakit ini

Kehamilan bukanlah suatu hal yang bisa pasti ditentukan waktunya. Jika Anda sudah rutin berhubungan seksual tapi tak kunjung hamil, Anda dan pasangan harus segera mencari tahu apa penyebab Anda susah hamil supaya Anda berdua bisa mencari solusi yang tepat.

Ada banyak penyebab susah hamil, mulai dari faktor usia, kualitas sperma yang kurang baik, pola hidup tak sehat, hingga masalah kesehatan tertentu.

Berikut ini beberapa penyakit yang mungkin jadi penyebab Anda susah hamil, di antaranya:

1. Endometriosis

Endometriosis adalah salah satu penyebab susah hamil yang cukup banyak di masyarakat. Melansir dari National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), sekitar 25-50 persen wanita tidak subur memiliki endometriosis, sedangkan 30-40% wanita dengan endometriosis cenderung tidak subur.

Endometriosis terjadi ketika jaringan yang melapisi bagian dalam rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim, seperti perut dan saluran tuba (tuba falopii). Normalnya, jaringan endometriosis ini luruh pada saat menstruasi. Namun karena letaknya di luar rahim, darah jadi terjebak di bagian luar rahim.

Jaringan yang 'salah tempat' tadi dapat berkembang menjadi lesi dan mengganggu siklus menstruasi wanita. Tak hanya itu, endometriosis juga dapat menyebabkan peradangan, perdarahan, menstruasi terasa sangat menyakitkan, hingga infertilitas pada wanita.

Baca Selengkapnya: Mengenal Gejala Endometriosis Pada Wanita

2. Anovulasi

Anovulasi adalah kondisi ketika tidak ada sel telur yang dilepaskan dari ovarium. Sekitar 40% wanita mengalami susah hamil akibat anovulasi.

Penyebab susah hamil karena anovulasi bermacam-macam, di antaranya:

  • Sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kegagalan prematur indung telur (POI).
  • Faktor penuaan. Semakin bertambahnya usia, jumlah sel telur akan semakin berkurang.
  • Gangguan endokrin, seperti penyakit tiroid atau masalah hormon lainnya yang membuat ovarium sulit melepaskan sel telur.
  • Faktor gaya hidup dan lingkungan.

3. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS adalah gangguan hormon yang dialami oleh 1 dari 10 wanita usia subur di dunia. Wanita dengan PCOS cenderung lebih susah hamil, sehingga ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda yang ingin segera menimang momongan.

Gangguan hormon akibat PCOS mengurangi kemampuan ovarium untuk matang dan melepaskan sel telur ke tuba falopii. Jika tidak ada sel telur yang dilepaskan, maka tentu sel sperma tidak dapat membuahi sel telur hingga terjadi kehamilan.

Beberapa gejala PCOS adalah siklus haid tidak teratur, hormon seks tidak seimbang, depresi, hingga susah hamil. Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan ke dokter kandungan.

Baca Juga: Wanita PCOS Bisa Hamil Dengan Konsumsi Makanan Ini

4. Fibroid

Fibroid rahim adalah sejenis tumor jinak yang tumbuh di bagian rahim, sehingga menyebabkan nyeri haid dan menstruasi lebih lama dari biasanya. Penyebab fibroid rahim masih belum diketahui dengan pasti, namun para ahli menduga hal ini disebabkan oleh faktor hormon atau genetik.

Fibroid rahim menjadi penyebab susah hamil pada 5-10% wanita. Fibroid dapat memengaruhi kesuburan wanita jika:

  • Mengubah posisi serviks, sehingga mengurangi jumlah sperma yang masuk ke rahim.
  • Mengubah bentuk rahim, sehingga mengganggu pergerakan sperma atau implantasi.
  • Memblokir saluran tuba, akibatnya sperma tidak dapat mencapai sel telur.
  • Mengganggu aliran darah ke rahim, mengakibatkan embrio tidak dapat menempel sempurna di rahim.

Supaya Anda bisa hamil, fibroid harus diangkat dengan cara operasi supaya nantinya rahim jadi lebih sehat.

Baca Juga: 15 Ciri-Ciri dan Gejala Miom Rahim yang Mudah Dikenali

5. Kerusakan pada saluran tuba

Jika Anda tak juga hamil meski sudah berhubungan seks secara teratur, maka bisa jadi ada masalah pada saluran tuba (tuba falopii). Masalah pada tuba falopii bisa diartikan sebagai penyumbatan sebagian atau kedua saluran tuba, bisa juga karena adanya pertumbuhan jaringan parut pada tuba falopii.

Apabila saluran tuba tersumbat, sel telur tentu tidak dapat bergerak dari ovarium menuju rahim. Sperma juga tidak bisa membuahi sel telur sehingga kehamilan pun sulit terjadi.

Penyakit penyebab susah hamil ini dapat diatasi dengan operasi rekonstruksi tuba untuk memperbaiki kerusakan pada saluran tuba. Namun bila kondisi kerusakannya cukup parah, dokter mungkin akan menyarankan program bayi tabung supaya Anda bisa cepat hamil.

Baca Selengkapnya: Saluran Tuba Tersumbat, Bisakah Hamil?

6. Kegagalan prematur indung telur

Primary Ovary Insufficiency (POI) alias kegagalan prematur indung telur adalah salah satu penyakit penyebab susah hamil. Kondisi ini terjadi ketika ovarium berhenti memproduksi hormon dan sel telur pada usia produktif, alias belum waktunya.

Wanita yang mengalami kegagalan prematur indung telur biasanya tidak berovulasi secara teratur atau bahkan kadang tidak sama sekali. Tingkat hormonnya pun tidak normal karena ovariumnya bermasalah.

Tak perlu khawatir. Wanita dengan kegagalan prematur indung telur masih bisa hamil, kok! Buktinya, sekitar 5-10% wanita dengan penyakit ini bisa hamil tanpa perawatan medis.

7. Menopause dini

Menopause merupakan hal yang pasti dialami semua wanita ketika memasuki usia 40 tahun ke atas. Apabila kondisi ini dialami sebelum waktunya, dalam artian sebelum usia 40 tahun, maka bisa jadi Anda mengalami menopause dini.

Beberapa gejala menopause dini di antaranya siklus haid tidak teratur atau bahkan tidak haid sama sekali, vagina kering, hot flashes, sensitif alias mudah marah, dan gejala menopause lainnya.

Perlu dicatat bahwa wanita yang mengalami menopause dini bukan berarti sudah pasti tidak bisa hamil.  Beberapa wanita masih bisa hamil dengan sel telurnya sendiri, tapi ada juga yang memerlukan donor sel telur supaya bisa hamil dan punya anak.

Baca Selengkapnya: 6 Faktor Penyebab Menopause Dini dan Cara Mengatasinya


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Will my medicine affect my chances of conceiving? - BabyCentre UK (https://www.babycentre.co.uk/x1013973/will-my-medicine-affect-my-chances-of-conceiving)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app