HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Kalsium, Lindungi Tulang, Jantung dan Lingkar Pinggang Anda

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Kalsium, Lindungi Tulang, Jantung dan Lingkar Pinggang Anda

Mengonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup setiap hari sudah seharusnya ada dalam daftar teratas hal-hal yang harus Anda lakukan segera. Pasalnya, di luar manfaatnya untuk memperkuat tulang, kalsium juga mampu melindungi kesehatan jantung dan mengecilkan ukuran pinggang. Pastikan Anda mendapat semua manfaat itu dengan cara yang asyik. Tetapi sebelumnya, yuk cari tahu dulu manfaat kalsium dan seluk beluk lainnya.

Apa manfaat kalsium?

Kalsium adalah mineral yang paling banyak diperlukan oleh tubuh. Sekitar 99% kalsium di dalam tubuh ada pada tulang dan gigi. Sisanya ada di sel-sel tubuh, jaringan lunak, otot dan darah. Di alam, kalsium banyak terdapat di substansi berkapur seperti batu marmer.

Peran kalsium yang paling terkenal adalah sebagai pembangun tulang, membantu mencegah osteoporosis, penyakit merapuhnya tulang dan banyak diidap wanita menopause dan osteopenia, gangguan tulang yang mendului osteoporosis. 

Sebenarnya ada lagi  manfaatnya yang juga sama penting. "Kalsium digunakan oleh setiap sel dan jaringan dalam tubuh," kata Robert Heaney, MD, seorang profesor kedokteran di Creighton University, Omaha. Kalsium membantu otot berkontrasi, termasuk yang Anda gunakan secara sadar (seperti bisep Anda) dan tidak sadar (seperti jantung). 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kalsium juga mampu membantu jantung dan lingkar pinggang. Sebuah studi tahun 2008 di Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa cukup kalsium dapat dikaitkan dengan rendahnya risiko hipertensi pada wanita dewasa.

Peneliti di University of Tennessee, di Knoxville, menemukan bahwa orang yang mengonsumsi kalsium melalui produk susu dapat membakar lemak lebih cepat daripada  yang tidak. Terlebih lagi, sebuah studi baru dari National Institutes of Health menunjukkan bahwa orang dewasa dengan asupan kalsium yang cukup memiliki risiko lebih rendah terkena kanker usus besar.

Berapa banyak kebutuhan kalsium harian?

Kebutuhan harian kalsium adalah 800 mg untuk dewasa di atas 25 tahun dan 1.000 mg setelah usia 50 tahun. Ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi 1.200 mg kalsium per hari.

Kebutuhan kalsium anak-anak dan remaja meningkat sesuai usia:

  • Bayi < 6 bulan: 400 mg
  • Bayi 6 bulan sampai 1 tahun: 600 mg
  • Anak usia 1-10 tahun: 800 mg
  • Remaja usia 11-24 tahun: 1.200 mg

Berapa kalsium yang Anda dapat? 

Mungkin saja kurang. Apalagi dengan gaya hidup masa kini yang dikelilingi camilan sarat sodium. Menurut Connie Weaver, Ph.D., profesor ilmu makanan dan nutrisi Purdue University,  West Lafayette, Indiana mengatakan asupan natrium dapat mengurangi kadar kalsium dalam tubuh. Saat natirum melewati tubuh, ia membawa kalsium keluar bersamanya. 

Beberapa makanan seperti ubi jalar dan kacang juga mengandung sejenis asam yang dapat mengurangi kemampuan tubuh menyerap kalsium. Kalsium sendiri bersifat menghambat penyerapan zat besi maka jangan mengonsumsi dua mineral ini bersamaan. 

Perlu diingat, kalsium hanya dapat diserap tubuh jika ada vitamin D. Maka, Anda juga harus memastikan kecukupan vitamin ini. Kelebihan kalsium dapat sebabkan penyakit ginjal.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Calcium: Health benefits, foods, and deficiency. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/248958.php)
Calcium: 8 Fast Facts You Should Know. Healthline. (https://www.healthline.com/health/8-fast-facts-about-calcium)
Calcium Supplements Tips and Answers. WebMD. (https://www.webmd.com/osteoporosis/calcium-supplements-tips)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app