Mengonsumsi Alkohol? Patuhi Beberapa Aturan Berikut

Dipublish tanggal: Jul 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 10, 2019 Waktu baca: 2 menit
Mengonsumsi Alkohol? Patuhi Beberapa Aturan Berikut

Untuk Anda yang sering mengonsumsi minuman beralkohol seperti wine, beer, dan vodka, ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan tersebut karena efek buruk yang mungkin dapat timbul di kemudian hari. Akan tetapi bagi Anda yang belum bisa berhenti dari kebiasaan tersebut sebaiknya untuk mengontrol diri agar tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Baca juga: Alkohol dan Pengaruhnya untuk Kesehatan

Minum minuman beralkohol sangat dilarang dan tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan pasangan suami-istri yang sedang berusaha memiliki momongan. Selain itu, alkohol juga tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh anak berusia kurang dari 21 tahun atau mereka yang memiliki penyakit khusus.

Berikut 5 aturan dalam mengonsumsi alkohol

1. Minum secukupnya

Berdasarkan beberapa penelitian dari badan kesehatan dunia, takaran aman untuk pria dan wanita dewasa yang mengonsumsi alkohol sebaiknya tidak lebih dari empat belas gelas dalam seminggu. Berikan jeda untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali selama 1-3 hari.

Satu unit alkohol memiliki takaran sebagai berikut:

  • 240-280 ml (satu gelas belimbing atau setengah gelas ukuran besar) bir dengan kandungan alkohol 3-4 persen
  • 50 ml wine atau sake dengan kandungan alkohol 12-20 persen
  • 25 ml whiskey, tequila, scotch, gin atau vodka dengan kandungan alkohol 40 persen

Karena pada dasarnya kadar alkohol dalam setiap produk berbeda, ada baiknya untuk memperhatikan jumlah alkohol yang Anda konsumsi. Sebagai contoh, 2 gelas bir akan setara dengan 4 unit alkohol sehingga Anda disarankan untuk tidak menambah jumlah konsumsi alkohol.

2. Makan terlebih dahulu

Sebelum minum alkohol, ada baiknya untuk mengisi perut terlebih dahulu dengan makanan karena akan mengurangi efek mabuk yang Anda rasakan ketika mengonsumsi alkohol. Pasalnya jika Anda mengonsumsi alkohol dalam kondisi perut kosong, organ hati akan memproses alkohol dalam tubuh secara lebih ekstra. 

Tetapi dengan adanya makanan yang masuk ke tubuh terlebih dahulu, maka proses penyerapan alkohol dalam tubuh akan berjalan lebih lambat jika dibandingkan dengan kondisi perut yang belum terisi makanan.

3. Minum secara perlahan

Sebaiknya ketika minum alkohol, lakukan secara perlahan karena jika Anda meminumnya secara cepat dan tergesa-gesa akan memberikan efek pada fungsi kerja organ hati di mana hati akan menjadi lebih sulit dalam proses pembersihan alkohol dalam tubuh.

Selain itu, dengan meminum alkohol secara cepat dapat menyebabkan kadar alkohol yang masuk ke dalam aliran darah lebih banyak dibandingkan dengan meminumnya secara perlahan-lahan meskipun takaran alkohol yang diminum dalam jumlah yang sama.

4. Hindari mengoperasikan mesin atau menyetir

Salah satu efek dari mengonsumsi alkohol adalah membuat reaksi dan reflek Anda semakin melambat. Efek lain yang dapat terjadi akibat konsumsi alkohol adalah menurunnya konsentrasi dan koordinasi tubuh. Oleh karena itu, Anda tidak diperbolehkan untuk menyetir mobil, motor, ataupun kendaraan lain, termasuk mengoperasikan mesin setelah Anda mengonsumsi alkohol.

5. Jangan menerima minuman yang ditawarkan orang lain

Jangan menerima tawaran minuman dari orang lain terutama yang belum Anda kenal ketika sedang minum di tempat umum seperti bar karena kita tidak mengetahui kandungan dan kadar alkohol dari minuman tersebut. Sehingga, ada baiknya untuk mengonsumsi alkohol dengan kadar yang sudah Anda ketahui untuk memperkirakan kemampuan diri dalam mengatasi rasa mabuk yang mungkin timbul.

Meskipun beberapa tips di atas dapat membantu membatasi jumlah konsumsi harian alkohol Anda tetap aman, tetapi akan jauh lebih baik untuk menghindari konsumsi alkohol karena meskipun jumlah takaran yang Anda konsumsi hanya sedikit, hal tersebut tetap akan memberikan efek buruk pada tubuh Anda. Menjaga pola hidup yang sehat dengan menghindari alkohol, makan teratur dan bergizi, serta berolahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik Anda.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app