GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Teprenone: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Dipublish tanggal: Nov 27, 2020 Update terakhir: Des 8, 2020 Waktu baca: 2 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Teprenone adalah obat golongan antasida yang biasanya digunakan untuk mengobati gastritis dan tukak lambung
  • Obat Teprenone tersedia dalam kemasan kapsul 50 mg dan bisa dibeli dengan menggunakan resep dokter
  • Obat Teprenone boleh dikonsumsi oleh orang dewasa dengan dosis 1 kapsul @ 50 mg yang dikonsumsi 3 kali sehari
  • Efek samping penggunaan obat Teprenone, di antaranya peningkatan LFT dan kadar kolesterol serum total
  • Salah satu merk obat yang mengandung Teprenone dan tersedia di pasaran adalah Purubex dan Selbex
  • Klik untuk mendapatkan obat Teprenone merk Purubex atau obat lambung & pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Teprenone adalah obat golongan antasida yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan pada perut, khususnya gastritis dan tukak lambung. Obat Teprenone dijual dalam bentuk kapsul berwarna putih hijau. Salah satu merk obat yang mengandung Teprenone dan tersedia di pasaran adalah Purubex dan Selbex. 

Mengenai Teprenone

Golongan

Obat resep

Kemasan

Kapsul 50 mg

Kandungan

Teprenone

Manfaat Teprenone

Manfaat Teprenone adalah untuk mengatasi masalah pada perut, terutama untuk meredakan gejala gastritis dan tukak lambung yang disebabkan oleh adanya peradangan atau luka pada dinding lambung. Obat Teprenone sendiri juga memiliki sifat antasida (penetral asam lambung), antireflux dan antiflatulent (anti-kembung) yang bekerja untuk mengurangi gas berlebih di perut.

Dosis Teprenone

Obat Teprenone untuk mengatasi gastritis dan tukak lambung bisa diberikan dengan dosis umum sebagai berikut:

  • Orang dewasa: 1 kapsul @ 50 mg, dikonsumsi 3 kali sehari
  • Harus dikonsumsi bersama dengan makanan

Dosis penggunaan obat Teprenone bisa berbeda antar pengguna dan tentu akan disesuaikan dengan indikasi penggunaan, usia, berat badan, kondisi kesehatan, dan tingkat keparahan penyakit. Maka konsumsilah obat sesuai resep dokter dan hindari penggunaan dalam jumlah banyak atau lebih lama dari yang direkomendasikan.

Efek samping Teprenone

Secara umum, obat Teprenone juga dapat menimbulkan beberapa tanda efek samping jika digunakan secara berlebihan. Berikut ini beberapa efek samping ringan dari pemakaian obat Teprenone yang mungkin saja terjadi, di antaranya:

  • Mual
  • Mulut kering
  • Anoreksia
  • Diare atau konstipasi
  • Sakit kepala
  • Peningkatan LFT (SGOT dan SGPT)
  • Peningkatan kadar kolesterol serum total

Tetapi jika Anda merasakan efek samping seperti perubahan warna kulit dan kehilangan nafsu makan, segera hentikan penggunaan obat Teprenone dan periksakan diri ke dokter. Selain efek samping di atas, mungkin masih ada tanda-tanda efek samping lainnya yang bisa terjadi. Oleh karena itu, ikuti petunjuk dokter dan konsumsi obat sesuai aturan pakai. 

Interaksi obat

Hingga saat ini, obat Teprenone tergolong cukup aman digunakan dan tidak memiliki daftar interaksi obat dengan obat-obatan lain asal dikonsumsi dengan dosis yang tepat. Risiko terjadinya interaksi obat sendiri mungkin bisa timbul ketika digunakan bersamaan dengan obat lain karena akan mempengaruhi cara kerja obat dan menyebabkan obat tidak dapat bekerja secara maksimal. 

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui kandungan obat dan mengikuti petunjuk dokter atas dosis obat yang dikonsumsi untuk membantu menghindari risiko efek samping dan interaksi obat yang mungkin terjadi.

Perhatian

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan obat Teprenone:

  • Hindari penggunaan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat Teprenone 
  • Hentikan penggunaan obat Teprenone jika mengalami sakit perut parah, gatal, atau reaksi alergi yang parah
  • Ibu hamil dan ibu menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan Teprenone 

Artikel terkait:


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app