7 Penyebab Telat Datang Bulan Hasil Tespek Negatif

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
7 Penyebab Telat Datang Bulan Hasil Tespek Negatif
Bagi wanita yang sedang teramat sangat mengharapkan kehadiran buah hati, pastilah akan terbesit sedikit suka cita ketika mendadak mengalami telat datang bulan selepas berhubungan intim. Terlebih, bila telatnya telah di atas seminggu. Namun seketika semuanya menjadi tanda tanya besar, saat uji tespek yang dilakukan menyatakan hasil negatif. Lantas, apa hal yang melatarbelakanginya? Berikut sejumlah kemungkinan penyebab telat datang bulan namun hasil tespek negatif.

Penyebab telat datang bulan hasil tespek negatif yang mungkin dialami

1. Kadar Hormon Masih Rendah

Beberapa wanita mungkin melakukan uji tespek yang terlalu cepat, di saat kadar hormon b-hCG dalam urin belum mencukupi. Bila kondisi ini yang terjadi, maka kemungkinan hamil masih terbuka lebar. Untuk memastikannya, lakukan pemeriksaan tespek ulang 1-2 minggu kemudian dengan teknik pemeriksaan yang benar tentunya. Namun bila menginginkan hasil yang lebih cepat dan akurat, maka sebaiknya lakukan tes darah hCG di laboratorium.

2. Kadar Prolaktin Terlalu Tinggi

Prolaktin merupakan jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior yang terletak di otak dan berperan penting dalam perkembangan payudara selama kehamilan dan menyusui. Normalnya, kadar hormon prolaktin di dalam tubuh berkisar antara 1,39 hingga 24,20 ng/ml. Dikatakan tinggi atau hiperprolaktinemia, bila berada di atas 25 ng/ml. Kadar hormon prolaktin yang terlampau tinggi ini dapat menekan produksi hormon GnRH dan FSH serta beberapa hormon reproduksi lainnya yang berperan dalam ovulasi. Akibatnya, akan terjadi gangguan proses menstruasi hingga memengaruhi kesuburan. Penderitanya pun mengalami telat haid dan hasil tespek negatif.

3. Masalah Tiroid

Terlambat datang bulan atau berhentinya menstruasi dapat pula ditenggarai oleh karena adanya masalah tiroid di dalam tubuh, baik itu kekurangan (hipotiroidisme) atau justru berlebihan (hipertiroidisme). Selain gangguan siklus haid, tanda-tanda masalah tiroid lainnya yang harus diwaspadai antara lain seperti kelelahan kronis, rambut rontok, kenaikan atau penurunan berat badan tanpa alasan jelas dan selalu merasa kedinginan sepanjang hari.

4. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik (polycystic ovary syndrome, PCOS) adalah gangguan hormonal yang menyerang wanita di usia subur dan kerap tidak disadari. Gejala khasnya berupa siklus haid yang tidak menentu-misalnya 3-5 bulan sekali, terdapat peningkatan kadar hormon pria (androgen) dan munculnya banyak kantung berisi cairan atau kista di ovarium.

5. Penyakit Trofoblastik Gestasional 

Penyakit trofoblastik gestasional (gestational trophoblastic disease, GTD) merupakan suatu jenis tumor yang terbentuk dan menginvasi lapisan sel-sel trofoblas yang membentuk lapisan luar blastosis. Bentuk paling umum dan jinak dari penyakit ini dikenal dengan nama mola hydatidosa atau masyarakat kita kerap menyebutnya dengan istilah hamil anggur. Sementara bentuk ganasnya disebut dengan koriokarsinoma. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yakni melalui prosedur kuret atau pengangkatan rahim (histerektomi).

6. Faktor Gaya Hidup

Faktor gaya hidup memegang peranan penting terhadap kesuburan dan peluang seorang wanita untuk hamil. Beberapa diantaranya yang dapat berimbas buruk dan harus segera ditinggalkan, yakni terlalu banyak makan hingga menyebabkan obesitas atau justru melakukan diet teramat ketat hingga terlalu kurus, olahraga berlebih, merokok, konsumsi minuman beralkohol, stres berkepanjangan dan lain sebagainya.

7. Obat-Obatan

Penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat tekanan darah tinggi, obat alergi, antidepresan, antipsikotik, obat kemoterapi dan kortikosteroid oral dapat menyebabkan penyimpangan dalam siklus haid pada beberapa wanita. Berdasarkan beberapa hal di atas, maka dapat disimpulkan beberapa kemungkinan dari kerancuan yang timbul akibat telat datang bulan disertai dengan hasil tespek negatif, yakni sebagai berikut:
  • Benar-benar hamil, namun hasil tespek negatif terjadi akibat uji tespek yang terlalu cepat, kesalahan teknik pemeriksaan atau terlalu lama mencelupkan strip.
  • Benar-benar hamil, namun mengalami kelainan seperti kehamilan ektopik.
  • Tidak hamil, dimana keterlambatan datangnya siklus haid dan beberapa gejala lainnya merupakan pertanda dari kondisi medis yang mendasari, gaya hidup yang buruk atau efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi.
Maka untuk memastikannya, segera periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Jalani pula pemeriksaan penunjang yang mungkin dibutuhkan. Semakin cepat ditemukan penyebab yang mendasarinya, maka penanganan yang dilakukan akan semakin optimal.
14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app