Akankah Tanaman Lidah Mertua Mampu Mengurangi Polusi Udara di Jakarta?

Dipublish tanggal: Jul 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Akankah Tanaman Lidah Mertua Mampu Mengurangi Polusi Udara di Jakarta?

Baru-baru ini tanaman lidah mertua sedang naik pamor berkat gagasan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang sedang mengupayakan proyek penyediaan tanaman lidah mertua di seluruh wilayah DKI Jakarta. Hal ini menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dapat mengurangi polusi udara di Ibukota. Tapi apakah benar tanaman lidah mertua dapat membantu mengatasi permasalahan tersebut?

Polusi udara di DKI Jakarta memang semakin memprihatinkan. Coba tengok sebentar ke luar jendela, apakah langit di sekitarmu berwarna biru cerah atau tampak samar? Jika samar, itu berarti pencemaran udara berada di level yang kurang baik apalagi untuk kesehatan. Baca juga: Risiko Polusi Udara Bagi Kesehatan

Karena hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta berinisiatif untuk menempatkan tanaman lidah mertua di banyak gedung perkantoran. Diawali dari instansi dan kantor pemerintahan, lalu diterapkan secara bertahap pada gedung perkantoran milik swasta di seluruh wilayah DKI Jakarta. Tidak hanya itu, masyarakat juga diajak untuk meletakkan lidah mertua di rumah masing-masing yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang memiliki KTP DKI Jakarta.

Bagaimana tanggapan pakar lingkungan hidup mengenai proyek lidah mertua?

Menurut perwakilan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dirinya mengapresiasi langkah yang diambil Pemprov DKI dalam upaya mengurangi pencemaran udara di Ibukota, tetapi langkah tersebut dinilai belum cukup. Ajakan untuk menanam tanaman yang dapat menyerap polusi udara memang baik dilakukan, tetapi yang harus diperhatikan adalah bagaimana mengatasi sumber utama polusi itu sendiri.

Pencemaran udara di Jakarta kemungkinan besar diakibatkan oleh asap kendaraan bermotor dan industri, ditambah pula dengan musim kemarau panjang yang sedang terjadi dan upaya mengurangi polusi udara melalui penanaman lidah mertua di berbagai tempat hanya bersifat sementara.

Hal senada pun disampaikan oleh perwakilan Greenpeace Indonesia, di mana penggunaan tanaman lidah mertua dinilai hanya berguna untuk melindungi kualitas udara Jakarta untuk sementara waktu dan seharusnya Pemerintah DKI Jakarta berfokus pada sumber pencemaran udara. Karena sebanyak apapun tanaman lidah mertua ditanam, jika sumber polusi udara tidak dikendalikan, maka polutan tidak akan berkurang.

Apakah tanaman lidah mertua dapat mengurangi polusi udara?

Tanaman hias satu ini umumnya ditemukan di dalam ruangan, fungsinya untuk mengurangi polusi udara dan menjadi pembersih udara alami terbaik. Berdasarkan sebuah hasil penelitian dari Harvard University Extension, tanaman lidah mertua dapat menghasilkan banyak oksigen dan menyerap karbon dioksida (CO2) di malam hari.

Tanaman lidah mertua atau snake plant memang dianggap memiliki kandungan anti polutan yang dapat membantu mengatasi polusi udara karena dapat menyerap berbagai jenis udara berbahaya, seperti benzena, formaldehyde, xylene, dan toluene, yang dapat menjadi penyebab kanker.

Selain tanaman lidah mertua, beberapa tanaman hias lain juga dipercaya dapat mengatasi polusi udara di dalam ruangan, di antaranya bunga anggrek, lidah buaya, peace lily, palem bambu atau areca palm, aglaonema, rubber plant, dan english ivy.

Manfaat tanaman lidah mertua bagi kesehatan

Sansevieria yang merupakan nama latin lidah mertua memiliki bentuk menyerupai lidah yang panjang dengan tepian daun berwarna kuning terang. Tanaman lidah mertua akan tumbuh subur pada cahaya terang, tetapi tetap dapat tumbuh pada ruangan yang kurang cahaya dan kurang air sekalipun.

Selain membantu mengatasi polusi udara, tanaman lidah mertua memiliki banyak manfaat kesehatan yang mengacu seputar kondisi udara, di mana tanaman lidah mertua dapat meningkatkan kualitas udara yang baik bagi pernapasan karena mengandung banyak oksigen dan menyerap karbon dioksida. Pengaruh kualitas udara yang baik itu penting bagi tubuh karena dapat berdampak ke banyak hal, seperti:

  • Meningkatkan produktivitas
  • Mengurangi stres
  • Meningkatkan kualitas tidur
  • Membantu melawan alergi
  • Menyaring udara ruangan yang kotor
  • Menimbulkan perasaan relaks
  • Mengurangi iritasi pada hidung dan mata

Secara umum tanaman lidah mertua diletakkan di dalam ruangan, tetapi kali ini Pemprov DKI Jakarta berencana meletakkan lidah mertua di atap gedung perkantoran. Akankah tanaman lidah mertua mampu mengurangi polusi udara di Jakarta dan membuat kualitas udara menjadi lebih baik di Ibukota?


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Orwell, Ralph & Wood, Ronald & Tarran, Jane & Torpy, Fraser & Burchett, Margaret. (2004). Removal of Benzene by the Indoor Plant/Substrate Microcosm and Implications for Air Quality. Water Air and Soil Pollution. 157. 193-207. 10.1023/B:WATE.0000038896.55713.5b.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/227234176_Removal_of_Benzene_by_the_Indoor_PlantSubstrate_Microcosm_and_Implications_for_Air_Quality)
Claudio, Luz. (2011). Planting Healthier Indoor Air. Environmental health perspectives. 119. A426-7. 10.1289/ehp.119-a426.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/51785556_Planting_Healthier_Indoor_Air)
Llewellyn, D. & Dixon, Mike. (2011). Can Plants Really Improve Indoor Air Quality?. Comprehensive Biotechnology. 4. 331-338. 10.1016/B978-0-08-088504-9.00325-1.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/281164480_Can_Plants_Really_Improve_Indoor_Air_Quality)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app