Spondylolisthesis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Spondylolisthesis itu?

Spondylolisthesis merupakan kondisi kelainan tulang di mana terjadi pergeseran pada salah satu tulang belakang (spinal bones) dari posisi normal. Spondylolisthesis paling banyak terjadi pada tulang belakang sisi punggung bawah. Kondisi ini memiliki risiko besar akibat trauma saat beraktivitas dan berolahraga. Terjadinya Spondylolisthesis dapat menimbulkan risiko penekanan saraf di sekitar tulang belakang.

Tulang belakang merupakan kumpulan tulang yang berkumpul dan memanjang mulai dari leher hingga bokong. Tulang belakang dewasa terdiri dari 7 tulang servikal, 12 tulang torakal, 5 tulang lumbar, dan 1 tulang ekor. Tulang belakang berfungsi sebagai penopang tubuh beserta organ penting dan sebagai pelindung sumsum tulang belakang yang menjalar dari sistem saraf pusat di otak.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Mengenai Spondylolisthesis

Penyebab Spondylolisthesis

Penyakit Spondylolisthesis banyak terjadi pada anak-anak akibat cacat lahir, kerentanan tulang terhadap cedera, serta ketidakhati-hatian dalam melakukan aktivitas. Tetapi kontraksi yang terlalu tinggi juga dapat menimbulkan Spondylolisthesis terjadi pada orang dewasa. 

Pada Spondylolisthesis, tulang belakang khususnya daerah punggung bawah (lumbar-sakrum) terjadi pergeseran sehingga salah satu bagian dari tulang belakang berada di sisi depan dan berdekatan dengan tulang belakang di sisi atas. 

Spondylolisthesis diawali dengan spondilolisis yang terjadi ketika tulang belakang patah, tetapi belum terjadi hingga ke tulang yang lebih rendah di bagian tulang belakang Anda.

Berikut ini beberapa faktor risiko terjadinya Spondylolisthesis, antara lain:

  • Aktivitas berat seperti mengangkat beban, memikul barang di pundak, menarik sesuatu yang berat
  • Beberapa olahraga yang berisiko tinggi, seperti sepakbola, rugby, senam, gulat, dan angkat berat
  • Kelainan yang sudah ada sejak lahir (kongenital)
  • Akibat penuaan
  • Cedera berulang pada tulang belakang
  • Pernah mengalami kecelakaan lalu lintas yang merusak tulang belakang
  • Retaknya tulang belakang hingga tulang bergeser ke depan

Gejala Spondylolisthesis

Gejala Spondylolisthesis mulai timbul saat terjadi pergeseran yang menekan saraf sekitar tulang belakang. Gejala utama Spondylolisthesi yang dirasakan adalah nyeri di punggung belakang. Nyeri juga dapat disertai keluhan lainnya berupa:

  • Nyeri punggung bawah yang menjalar hingga ke bagian bokong
  • Nyeri terasa semakin sakit ketika beraktivitas
  • Terdapat penonjolan tulang punggung ke arah depan
  • Tulang punggung melengkung
  • Punggung bawah terasa kaku hingga otot sekitar paha
  • Menegangnya otot-otot paha belakang
  • Kesulitan berjalan

Diagnosis Spondylolisthesis

Dokter melakukan pemeriksaan awal berupa berbagai pertanyaan terkait gejala yang dirasakan, sudah berapa lama keluhan dirasakan, dan apakah ada riwayat yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan. Dokter juga melakukan pemeriksaan refleks gerak mulai dari tulang belakang hingga ekstrimitas untuk melihat adanya rasa nyeri dan kontraksi atau tegang otot.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Pasca Stroke 5 Kali Visit di NK Health

Untuk Pemulihan Pasien, pasca pemulihan dari rawat inap stroke. Latihan termasuk Anamnesa dan Tes Khusus, dengan terapi Bobath Method, Breathing Exercise, PNF (Procioceptive Neuromuscular Stabilization), Modality dan Exercise Therapy. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Pemeriksaan fisik adalah langkah lanjutan dalam mendiagnosis kondisi spondylolisthesis. Jika Anda memiliki spondylolisthesis, Anda mungkin mengalami kesulitan mengangkat kaki lurus ke luar.

Selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang lain juga diperlukan untuk menentukan adanya pergeseran tulang belakang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Rontgen

Rontgen tulang belakang dengan metode X-ray merupakan pencitraan sederhana yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis Spondylolisthesis. Pemeriksaan X-ray dilakukan dengan menggunakan gelombang sinar X yang dapat menunjukkan gambaran kelainan organ tulang belakang. Rontgen juga dapat menunjukkan apakah ada keretakan pada bagian tulang belakang akibat pergeseran.  Dokter mungkin juga mencari kemungkinan fraktur tulang pada gambar X-ray.

  • Ct-Scan

Pemeriksaan CT-scan (Computed Tomography) beripa potongan gambar dapat menunjukkan adanya pergeseran tulang belakang, keretakan, hingga menunjukkan adanya penekanan pada saraf di sekitar tulang belakang yang menimbulkan gangguan saraf.

Pengobatan Spondylolisthesis

Terapi utama pada penderita Spondylolisthesis bertujuan untuk menghilangkan gejala, mengembalikan struktur tulang, serta mengembalikan aktivitas penderita ke kondisi semula. Terapi yang bersifat non medis dan tindakan pembedahan mungkin saja dilakukan, tergantung tingkat keparahan gejala.

Pada kasus Spondylolisthesis ringan, pemberian terapi fisik atau fisioterapi dapat membantu mengatasi nyeri dan ketegangan otot-otot di sekitar punggung bawah dan tulang paha sekaligus mencegah perburukan gejala.

Iklan dari HonestDocs
Fisioterapi Sakit Pinggang 5 Kali Visit Di NK Health

Dengan fisioterapis dapat membantu mengurangi kekakuan otot sekitar pinggang dan menambah kekuatan otot core muscle dengan core strengthening exercise, stretching dan exercise lainnya. Paket in untuk single visit (5x) dan tidak termasuk konsultasi dokter & Pemeriksaan Penunjang ( Rontgen, MRI, CT-Scan).

Mengurangi aktivitas berat, memberikan istirahat atau jeda sejenak bagi tubuh, serta pemberian obat anti nyeri dan obat antiinflamasi (seperti ibuprofen) juga dapat membantu mengatasi dan mempercepat penyembuhan kondisi. Begitupun dengan injeksi kortikosteroid yang dapat mengurangi rasa nyeri dan kesemutan pada kaki.

Pemberian brace oleh dokter spesialis tulang dapat membantu mereposisi tulang belakang. Brace dipakai selama beberapa waktu dan perlu dilakukan pemeriksaan berkala untuk melihat perbaikan tulang. Kombinasi dengan fisioterapi juga dapat mempercepat penyembuhan.

Apabila gejala Spondylolisthesis berat terjadi, tindakan operasi dibutuhkan dengan mengangkat bagian tulang belakang dan mereposisikannya kembali sehingga mengurangi penekanan saraf di sekitar tulang belakang sekaligus mengembalikan tulang belakang ke posisi semula.

Selain itu, pembedahan juga dapat menstabikan tulang belakang dengan melakukan cangkok tulang dan batang logam, serta memasukkan penjepit internal untuk membantu mendukung kondisi vertebra sementara untuk pulih kembali. Setelah beberapa waktu, tulang akan berbentuk kembali sepenuhnya.

Jika terjadi kerusakan saraf di sekitar tulang belakang, maka perlu perawatan saraf oleh dokter spesialis bedah saraf untuk mencegah gangguan saraf serta kelumpuhan.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Pain Management: Spondylolisthesis. (https://www.webmd.com/back-pain/guide/pain-management-spondylolisthesis)
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Spondylolisthesis. (https://www.nhs.uk/conditions/spondylolisthesis/)
OrthoInfo (2018). Spondylolysis and Spondylolisthesis. (https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/spondylolysis-and-spondylolisthesis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app