ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Sorbitol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Okt 23, 2020 Update terakhir: Okt 23, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Sorbitol adalah sejenis karbohidrat yang termasuk pemanis golongan gula alkohol. Jumlah kalorinya lebih rendah daripada gula pasir;
  • Manfaat sorbitol juga dapat digunakan sebagai pencahar (laksatif) untuk mengatasi sembelit. Bisa digunakan secara oral maupun rektal;
  • Dosis sorbitol untuk dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas adalah 1 x sehari 30-150 ml (larutan 70%) secara oral. Dalam bentuk rektal edema, dosisnya 1 x sehari 120 ml (larutan 25-30%);
  • Efek samping sorbitol meliputi mual muntah, perut kembung, diare, kram perut, iritasi anus, mulut kering, retensi air (edema), hingga dehidrasi;
  • Tidak untuk orang yang mengalami anuria, sakit perut akut, mual muntah, memiliki gejala usus buntu atau sakit perut yang tidak terdiagnosis;
  • Klik untuk mendapatkan sorbitol atau obat lambung & saluran pencernaan lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD

Sorbitol adalah sejenis karbohidrat yang termasuk pemanis golongan gula alkohol. Zat ini sering digunakan ke dalam makanan seperti es krim, permen, obat batuk, hingga permen karet. Gula yang juga disebut dengan glucitol ini dimetabolisme oleh tubuh manusia secara lambat. Kalorinya pun lebih rendah daripada gula pasir, sehingga dinilai lebih sehat.

Dalam dunia medis, sorbitol digunakan sebagai pencahar (laksatif) untuk mengatasi sembelit (konstipasi). Obat ini memiliki efek hiperosmotik yang mampu menarik air ke dalam usus besar, sehingga kemudian mendorong pergerakan usus. Dengan begitu, feses jadi lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan lewat anus.

Tergantung dari mereknya, produk mengandung sorbitol dapat diminum atau dimasukkan lewat rektal (anus). Pastikan untuk selalu membaca aturan penggunaan yang tertera pada label kemasan sebelum menggunakan produk jenis apa pun.

Mengenai Sorbitol

Golongan

-

Kemasan

  • Tablet
  • Rektal edema

Kandungan

Sorbitol

Manfaat Sorbitol

Sorbitol adalah gula alkohol yang banyak digunakan karena beberapa alasan. Pertama, gula alkohol sering digunakan sebagai pengganti gula pada makanan dan minuman untuk mengurangi kandungan kalorinya. Sorbitol mengandung sekitar 2/3 kalori gula meja dan memberikan 60% rasa manis sebanyak.

Sedangkan dalam dunia medis, sorbitol dapat digunakan sebagai obat pencahar (laksatif) untuk mengatasi sembelit. Efek kebelet buang air besar biasanya mulai terasa 25 menit sampai 1 jam setelah penggunaan obat secara rektal.

Akan tetapi, obat mengandung sorbitol hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, setidaknya sampai kebiasaan buang air besar Anda kembali normal. Hindari menggunakan sorbitol bersamaan dengan orang lain, terutama yang memiliki riwayat gangguan makan. 

Kontraindikasi

Sorbitol tidak diperuntukkan bagi orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Anuria;
  • Sakit perut akut;
  • Mual muntah;
  • Memiliki gejala usus buntu atau sakit perut yang tidak terdiagnosis.

Efek samping Sorbitol

Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan sorbitol dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.

Sejumlah efek samping sorbitol yang mungkin terjadi antara lain:

  • Mual muntah;
  • Perut kembung (bergas);
  • Diare;
  • Kram perut;
  • Iritasi anus;
  • Mulut kering;
  • Retensi air (edema);
  • Dehidrasi;
  • Kehilangan elektrolit;
  • Gula darah meningkat.

Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:

  • Ruam;
  • Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
  • Pusing parah;
  • Kesulitan bernapas.

Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Sorbitol

Dosis sorbitol bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.

Dosis sorbitol yang umum digunakan adalah sebagai berikut:

Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas

  • Oral: 1 x sehari 30-150 ml (larutan 70%);
  • Rektal: 1 x sehari 120 ml (larutan 25-30%) dalam bentuk rektal enema.

Anak-anak usia 2-11 tahun

  • Oral: 1 x sehari 2 ml/kg berat badan (larutan 70%);
  • Rektal: 1 x sehari 30-60 ml (larutan 25-30%) dalam bentuk rektal enema.

Sorbitol sebagai obat pencahar hanya boleh digunakan sementara, maksimal 1 minggu, sampai kebiasaan buang air besar kembali normal. Hindari penggunaan jangka panjang karena bisa memicu ketergantungan obat. Ingat, jangan minum obat pencahar tambahan lainnya tanpa anjuran dokter. 

Interaksi Sorbitol

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan sorbitol adalah sebagai berikut:

  • Lamivudine;
  • Obat pencahar lainnya;
  • Sodium polystyrene sulfonate;
  • Pelunak feses.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan sorbitol adalah sebagai berikut:

  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama sakit perut yang belum diketahui penyebabnya, mual, muntah, perdarahan anus, dan perubahan kebiasaan buang air besar selama 2 minggu;
  • Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
  • Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan sorbitol saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
  • Anak-anak dan lansia lebih rentan mengalami efek samping obat. Segera konsultasikan ke dokter bila efek samping berlanjut atau memburuk.

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Drugs.com. Sorbitol. (https://www.drugs.com/mtm/sorbitol.html). 25 November 2019.
Healthline. What Is Sorbitol? Benefits, Uses, Side Effects, and More. (https://www.healthline.com/nutrition/what-is-sorbitol). 25 September 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app