Skorbut - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Penyakit skorbut ini sendiri merupakan penyakit yang cukup langka yang terjadi karena kurangnya vitamin C. Asam askorbat atau vitamin C, tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga tubuh memerlukan asupan tambahan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. 

Pentingnya vitamin C ini akan terkait dengan pembentukan kolagen dan pembentukan jaringan tubuh, kurangnya vitamin C dapat menggagu proses pembentukan jaringan, hal inilah yang menyebabkan terjadinya skorbut.

Beberapa Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Skorbut

Penyebab Penyakit Skorbut
Adapun penyebab paling utama skorbut pada seseorang ialah kurangnya asupan vitamin C kronis. Hal paling berbahaya saat seseorang kekurangan vitamin C adalah, terganggunya produksi dan regenerasi kolagen.

Jika pembentukan kolagen terganggu, maka jaringan tubuh akan mengalami kerusakan dengan perlahan. Terdapat hal-hal yang bisa menyebabkan penyakit skorbut, yaitu sebagai berikut:

  • Adanya kebiasaan minuman beralkohol
  • Mengalami ketergantungan obat
  • Mengalami gangguan mental kompleks, seperti depresi berat dan skizofrenia
  • Sedang dalam masa menyusui ataupun sedang hamil sehingga membutuhkan asupan vitamin yang lebih banyak
  • Menjalani diet yang tidak sehat atau fad diet, yang tujuannya menurunkan berat badan secara instan
  • Kebiasaan merokok
  • Mengidap penyakit yang membuat tubuh sulit menyerap nutrisi seperti penyakit Chorn dan kolitis ulseratif
  • Sedang menjalani pengobatan yang bisa menyebabkan mual dan nafsu makan akirnya berkurang. Otomatis asupan vitamin dalam tubuh juga akan berkurang. Misalnya kemoterapi.
  • Sudah berumur lansia. Hal ini berkaitan dengan kesulitan menjaga pola makan sehat dan juga seimbang sehingga akan lebih beresiko terkena skorbut.
  • Menderita penyakit anoreksia nervosa. Penyakit ini adalah bentuk kelainan mental yang menyebabkan penderitanya merasa berat badan akan naik jika makan. Jika ia makan, porsinya sedikit. Hal ini bisa mengganggu asupan gizi termasuk vitamin dalam tubuh seseorang.

Gejala Penyakit Skorbut

Bicara mengenai gejala penyakit skorbut, memang pada umumnya tidak bisa terlihat secara jelas saat awal kekurangan vitamin C. Gejala akan sering muncul saat seseorang sudah mengalami kekurangan vitamin C pada tahap kronis selama kurang lebih 3 bulan lamanya.

Adapun gejala yang bisa dirasakan penderita skorbut pada orang dewasa adalah sebagai berikut:

  • Merasa letih dan kelelahan sepanjang waktu
  • Muculnya bintik berwarna biru kemerahan pada kulit. Bintik ini biasanya muncul pada bagian kulit yang ditumbuhi rambut. Rambut yang tumbuh pada daerah bintik akan berbentuk keriting dan mudah rontok. Jika tidak ditangani segera, bintik ini bisa membesar dan menyatu.
  • Sering mengalami uring-uringan atau kondisi emosi yang naik turun
  • Mengalami nyeri pada bagian anggota gerak badan, terutama pada tungkai.
  • Mengalami sesak napas terutama setelah melakukan beragam aktivitas berat.
  • Kulit menjadi mudah lebam
  • Terjadi bekas luka yang bengkak dan memerah
  • Mengalami pembengkakan pada gusi dan muda mengalami pendarahan.

Diagnosis Penyakit Skorbut

Adapun diagnosis skorbut dilakukan dengan studi laboratorium terhadap gangguan vitamin C yang dialami. Adapun kandungan vitamin C yang bisa diperiksa, terdapat dalam leukosit dan plasma darah.

Selain dengan cara laboratorium, radiologi juga menjadi salah satu alternatif yang digunakan untuk melakukan diagnosa. Berikut penjelasan beberapa cara mendiagnosa skorbut:

  • Studi kandungan vitamin C pada leukosit, dapat memberikan hasil yang cukup akurat . Hal ini tentu dikarenakan leukosit berhubungan langsung dengan kandungan vitamin C dalam tubuh manusia. Selain itu, kandungan vitamin C di dalam leukosit tidak terpengaruh oleh ritme harian tubuh maupun perubahan asupan vitamin C yang diperoleh dari makanan.
  • Studi kandungan vitamin C pada plasma darah. Adapun cara mendiagnosa yang dilakukan adalah dengan memuaskan pasien pertama kalinya, setelah itu barulah sampel diambil dari darah pasien , kemudian barulah dianalisis kandungan vitamin C yang terdapat dalam darah pasien.
  • Studi radiologi, studi ini bisa dilakukan untuk melakukan pendiagnosaan pada anak-anak. Caranya tidak lain adalah dengan melihat kondisi tulang dan sendi anak yang bersangkutan.

Karena kondisinya yang jarang ditemukan di masyarakat, maka seringkali diagnonis skorbut terjadi terlambat. Pentingnya bagi Anda untuk memperhatiak asupa vitamin C dalam tubuh, apabila dirasa kebutuhan vitamin C Anda belum tercukupi oleh makanan, bantuan suplemen dapat menjadi alternatif lainnya. 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Goebel, L. Medscape (2017). Scurvy Workup. (https://emedicine.medscape.com/article/125350-workup)
NHS Choices UK (2017). Health A-Z. Scurvy. (https://www.nhs.uk/conditions/scurvy/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app