Brugada Syndrome - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 8, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Apa itu Sindrom Brugada ?

Sindrom Brugada adalah penyakit genetik yang berpotensi mengancam nyawa. Sindrom Brugada merupakan penyakit gangguan irama jantung yang diturunkan berdasarkan genetika. Pada umunya, kelainan yang dialami penderita adalah gangguan irama jantung pada ventrikular sehingga disebut aritmia ventrikular.

Banyak penderita Sindrom Brugada tidak memiliki keluhan atau gejala tertentu sehingga tidak terdeteksi dengan cepat. Saat ini, Sindrom Brugada sudah bisa ditangani dengan cara pencegahan seperti obat obatan, dan menanam alat ICD (implantable cardioverter-defibrillator).

Penyebab dari Sindroma Brugada

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa gangguan yang dialami pada penderita Sindrom Brugada adalah gangguan irama jantung yang menyebabkan jantung kita tidak dapat memompa darah secara efektif, hal ini menyebabkan aliran darah tidak merata ke seluruh tubuh sehingga dapat membahayakan nyawa.

Sindrom Brugada disebabkan oleh genetika, ataupun karena kelainan anatomi yang sulit untuk di deteksi pada jantung, gangguan pada zat kimia yang menghantarkan impuls listrik pada tubuh, ataupun karena obat obatan terlarang.

Tanda dan gejala Sindroma Brugada

Pada awalnya, penderita Sindroma Brugada tidak memiliki keluhan atau gejala yang dikeluhkan. Sindrom Brugada sendiri ditemukan pada umumnya secara tidak sengaja pada pemeriksaan EKG (rekam jantung), dimana terdapat pola yang dinamakan pola EKG brugada tipe 1. Sedangkan, tanda dan gejala Sindrom Brugada bisa dilihat, antara lain:

Terdapat beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan Sindrom Brugada, antara lain seperti riwayat keluarga penderita Sindrom Brugada, pria, ras dan terjadinya demam

Pemeriksaan penyakit Sindroma Brugada

Sindrom Brugada sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan apa penyebabnya. Adapun beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seorang dokter bila Anda terkena Sindrom Brugada ini adalah

  • Pemeriksaan fisik
    Pemeriksaan fisik keadaan jantung seperti bunyi jantung, irama jantung dan pemeriksaan fisik jantung lainnya bisa dilakukan.
  • EKG dengan medikasi
    EKG atau elektrokardiografi adalah alat untuk merekam aktifitas jantung yang sering dipakai didunia kedokteran. Pada kasus dengan Sindrom Brugada, EKG bisa saja tidak menunjukkan apapun (normal), sehingga pada umumnya, Sindrom Brugada akan diberikan obat obatan seperti obat anti-angina, antidepresan, antipsikosis, atau antihistamin yang dapat memunculkan pola EKG brugada tipe 1 ini sehingga Sindrom Brugada dapat didiagnosa. Pengobatan akan dilakukan dengan cara intravena.
  • Electropysiology test
    Jika pada pemeriksaan EKG menunjukkan anda memiliki Sindrom Brugada, maka akan dilakukan EP test untuk melihat seberapa sering atau seberapa parah jantung akan mengalami kelainan irama ini.
  • Tes genetik
    Walaupun sampai saat ini, Sindrom Brugada tidak terlalu memerlukan tes genetika, namun dokter Anda bisa saja merekomendasikan pemeriksaan genetika jika dirasakan perlu. 

Pencegahan terhadap Sindroma Brugada

Sampai saat ini, pencegahan spesifik terhadap Sindrom Brugada masih belum diketahui dikarenakan hanya faktor keturunan atau faktor kelainan anatomi jantung yang mempengaruhi terjadinya sindroma ini.

Pengobatan untuk Sindroma Brugada

Pengobatan Sindrom Brugada berfokus untuk mengurangi keluhan dan gejala yang dialami serta menghindari terjadinya komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi seperti pingsan ataupun terjadi serangan jantung yang dapat mengancam nyawa. Beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk membantu para penderita Sindrom Brugada adalah antara lain:

  • ICD
    Pemasangan alat Implantable cardioverter-defibrillator merupakan terapi utama pada penderita Sindrom Brugada. Alat kecil yang akan terus memonitor irama jantung anda dan akan memberikan impuls elektrik jika terjadi gangguan ataupun kelainan irama jantung yang akan menyebabkan irama kembali seperti semula ini akan dipasang pada penderita dengan resiko tinggi. Pemasangan alat ICD ini akan dilakukan oleh seorang dokter bedah atau jantung ahli melalui tahap pembedahan. Walaupun pemasangan ICD merupakan terapi utama pada Sindrom Brugada, namun perlu diketahui juga bahwa pemasangan ICD ini juga memiliki komplikasi yang kadang mengancam nyawa, sehingga diperlukan konsultasi dan pertimbangan pertimbangan khusus antara dokter, keluarga penderita dan penderita itu sendiri sebelum memutuskan untuk memasang ICD ini.
  • Obat-obatan
    Terapi obat pada umumnya tidak diberikan dikarenakan gangguan yang dialami merupakan gangguan irama jantung. Namun pada beberapa kasus, pengobatan dengan obat quinidine akan diberikan untuk mencegah jantung memasuki kondisi irama abnormal yang mengancam nyawa, ataupun untuk suplemen setelah pemasangan ICD. Walaupun begitu, terapi yang disarankan untuk Sindrom Brugada ini tetaplah pemasangan ICD.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2016). What is Brugada Syndrome? (https://ghr.nlm.nih.gov/condition/brugada-syndrome)
Mayo Clinic (2018). Disseases and Conditions. Brugada Syndrome. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/brugada-syndrome/symptoms-causes/syc-20370489)
National Institute of Health (2019). Genetics Home Reference. Brugada Syndrome. (https://ghr.nlm.nih.gov/condition/brugada-syndrome)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app