Semua Tentang Program Kehamilan

Dipublish tanggal: Feb 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
Semua Tentang Program Kehamilan

Ketika Anda dan pasangan telah berhasil menjawab pertanyaan “Kapan married?”, sederetan pertanyaan lainnya seperti “Kapan nih punya momongan?”, “Kalian ‘nunda’ ya?”, atau juga “Kalian berencana punya anak cewek atau cowok?” terus saja berdatangan dari keluarga dan kerabat. 

Bagi pasangan yang sudah menikah, terkadang keingininan untuk memiliki buah hati datang untuk melengkapi kebahagiaan. Tetapi, tidak semua pasangan mudah untuk mendapatkannya. 

Bagi beberapa pasangan, perjuangan dan tenaga yang dikerahkan lebih besar dibandingkan sebagian pasangan lainnya. Selain itu, konsultasi dari dokter dalam merencanakan program kehamilan juga banyak diminati. 

Apa saja program kehamilan yang Anda tahu? Simak ulasan berikut ini!

Apa itu program kehamilan?

Program kehamilan adalah program atau perencanaan yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan dokter untuk mencapai tahap mengandung si buah hati. Program kehamilan yang dibantu oleh dokter biasanya berhubungan dengan terapi kesuburan (fertility) hingga program pembuatan buatan atau Intrauterine Insemination (IUI).

Semua program kehamilan memiliki satu tujuan, yaitu mengupayakan pihak wanita untuk berhasil hamil. Walaupun pasangan pria terkadang juga melakukan pemeriksaan.

Apa saja program kehamilan?

  • Program kehamilan melalui obat-obatan
    Terapi obat-obatan untuk kehamilan adalah tahap awal yang dilakukan karena terbilang cukup aman. Pada dasarnya, obat diberikan kepada wanita untuk meningkatkan hormon dan memicu kematangan ovulasi yang diharapkan dapat melepaskan sel telur setiap bulannya.

    Terapi obat-obatan ini membantu untuk kesuburan wanita maupun pria yang biasanya termasuk dalam program IVF atau in vitro fertilization.  Beberapa obat yang biasanya digunakan:
    1. Clomiphene citrate berfungsi untuk memblok hormon esterogen dalam tubuh, sehingga hormone tersebut bisa meningkat 2 kali lipat.

    2. Metformin hydrochloride berfungsi untuk membantu tubuh lebih sensitive terhadap hormone insulin. Obat ini selain dapat membantu penderita diabetes, juga berfungsi dalam membantu kesuburan wanita yang memiliki masalah dengan polycystic ovary syndrome  (PCOS).

    3. Gonadotrophins adalah jenis obat terapi kehamilan yang digunakan jika kedua obat di atas       tidak memberikan hasil yang diharapkan. Ada dua jenis obat yang termasuk dalam Gonadotrophins yaitu Luteinising hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Keduanya berfungsi untuk menstimulasi produksi sel telur dan kematangannya.
  • Program kehamilan melalui operasi
    Operasi merupakan salah satu opsi dalam merencanakan kehamilan. Program ini biasanya dilakukan untuk wanita yang memiliki masalah seperti penyumbatan dalam saluran reproduksi, endometriosis, fibroids, atau ovarian cysts (kista). Sebelum memilih jalur ini, dokter akan mengobservasi masalah yang ada baru memutuskan jenis operasinya.
  • Program kehamilan melalui Inseminasi
    Cara ini dilakukan dengan menempatkan sperma dari pihak pria ke dalam rahim wanita. IUI dapat diibaratkan sebagai salah satu jalan pintas untuk membantu sperma mencapai sel telur.

    Program ini sangat menguntungkan bagi pasangan yang memiliki kendala berhubungan seksual secara langsung secara fisik ataupun psikologis. Selain itu, bagi pria yang menderita HIV juga dapat membersihkan virus HIV yang ada di dalam sperma sebelum dipertemukan dengan sel telur.

Sebelum memilih salah satu jenis program kehamilan di atas, pasangan yang menginginkan buah hati diharuskan berkonsultasi kepada dokter kandungan terlebih dahulu. Setiap orang memiliki situasi dan kondisi tubuh yang berbeda. Selain itu, jenis-jenis program di atas juga akan merogoh kocek yang juga bervariasi.

Lalu, bagaimana jika ingin merencanakan program kehamilan sendiri?

Jika Anda dan pasangan tidak memiliki masalah yang memerlukan bantuan medis, perencanaan program kehamilan juga bisa dilakukan sendiri. Berikut tipsnya:

  • Tidak menggunakan alat kontrasepsi
    Jika Anda memang merencanakan kehamilan, alat kontrasepsi seperti, kondom, pil hormon tidak digunakan saat berhubungan seksual.
  • Menghitung masa subur
    Masa subur wanita menentukan keberhasilan program kehamilan Anda. Jika siklus menstruasi Anda teratur, melakukan hubungan seksual di tanggal Anda sebelum dan tepat saat berovulasi dapat membantu kehamilan Anda.
  • Mengubah gaya hidup
    Terkadang kesibukan Anda di pekerjaan maupun aktifitas lainnya, membuat tubuh stress dan tidak mampu berfungsi secara optimal termasuk organ reproduksi Anda. Tidur yang cukup dan asupan nutrisi yang bergizi sangat membantu program kehamilan Anda. 
  • Mengonsumsi makanan bervitamin untuk meningkatkan kesuburan
    Beberapa makanan alami memiliki vitamin dan gizi yang dapat meningkatkan kesuburan dan membantu kehamilan. Beberapa diantaranya adalah Folat yang terdapat di sayuran-sayuran hijau, vitamin D dari produk susu atau daging, vitamin C dari buah-buahan.

Dalam perencanaan kehamilan, tetapkan komitmen dan libatkan pasangan Anda sebaik mungkin. Akan susah tercapai jika hanya Anda atau hanya pasangan yang ingin memiliki buah hati. 

Program kehamilan akan berjalan lancar jika Anda dan pasangan saling mendukung dan memberi banyak perhatian dan waktu. Selain itu kurangi stress, tetap optimis dan positif, karena suasana perasaan dan juga kondisi tubuh juga sangat menentukan keberhasilan program ini. Semoga berhasil!


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
New guidelines on antenatal care for a positive pregnancy experience. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/reproductivehealth/news/antenatal-care/en/)
Examples of Programs to Promote Safe Pregnancy and Delivery - Reproductive Health in Developing Countries. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK233292/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app