Sakit Ulu Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
Sakit Ulu Hati: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan

Sakit ulu hati merupakan gejala sakit perut yang sering dikeluhkan oleh kebanyakan orang, kebanyakan dari mereka menduga nyeri ulu hati ini disebabkan oleh sakit maag. Memang, ini merupakan penyebab tersering, tapi tahukah Anda ternyata tidak hanya maag saja yang menjadi penyebabnya.

Apa Itu Ulu Hati?

Dalam dunia kedokteran ulu hati disebut epigatrium (epigastric region) yaitu terletak pada perut atas bagian tengah, kurang lebih seperti segitiga dengan tulang rusuk sebagai atap segitiganya. Pada area ulu hati ini terdapat organ-organ dalam bagian besar lambung, pankreas, usus 12 jari (duodenum), bagian atas ujung hati, otot, peritoneum, dan fascia (jaringan ikat).

Gejala dan Penyebab Sakit Ulu Hati

Ada banyak penyebab sakit ulu hati umumnya berkaitan dengan organ yang terletak padanya. Penyebab tersering adalah masalah lambung atau organ pencernaan lain bahasa kerennya dispepsia. Namun ingat, ini bukanlah satu-satunya penyebab.

Penyakit GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah suatu kondisi di mana seseorang merasa sensasi terbakar di belakang tulang dada (heartburn). Sensasi ini juga dapat dirasakan di daerah ulu hati. Hal ini timbul akibat makanan dan asam lambung dari lambung kembali ke kerongkongan atau disebut dengan istilah regurgitasi. Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan baca: Panyakit GERD

Gastritis (Radang lambung)

Merupakan peradangan lapisan lambung. Terjadi akibat asam lambung yang tinggi sehingga menyebabkan ulu hati sakit, mual, kembung dan penurunan berat badan. Selain hal tersebut gastritis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.

Ulkus Peptikum dan duodenum (Tukak lambung)

Merupakan penyebab tersering nyeri ulu hati. Adanya luka pada lambung ini selain menyebabkan sakit, juga menimbulkan mual dan jika berat penderita dapat mengalami muntah darah dan BAB berwarna hitam. Pada Ulkus duodenum rasa sakit ulu hati akan lebih buruk setelah makan, yakni 2-3 jam setelah makan.

Kanker Lambung

Keganasan pada lambung juga menyebablan sakit di ulu hati. Hal ini ditandai dengan tidak hanya rasa sakit tetapi juga penurunan berat badan, sakit perut dan manifestasi lain yang berbeda.

Gastroenteritis

Merupakan penyakit peradangan pada lambung dan sekaligus usus. Gejala utama adalah nyeri perut, demam, mual dan diare.

Radang Pankreas (Pankreatitis)

Radang pankreas ini dapat akut atau kronis. Pankreatitis akut menimbulkan sakit ulu hati yang parah yang menjalar ke arah belakang. Pankreatitis kronis ditandai dengan nyeri ringan pada area ulu hati atau epigastrium.

Kanker Pankreas

Ini adalah salah satu penyebab dari sakit parah di daerah epigastrium.

Penyakit Kandung empedu

Batu kandung empedu ataupun peradangan pada kandung empedu biasanya menghasilkan nyeri di daerah perut kanan yang juga menjalar ke daerah ulu hati.

Penyakit Liver (Hati)

Hepatitis atau peradangan hati sering menyebabkan ulu hati sakit. Peradangan hati ini paling sering akibat dari infeksi oleh virus. Hepatitis ditandai dengan perubahan kulit dan sclera mata menjadi warna kuning, tidak nafsu makan, lemes, mual, muntah dan demam.

Selain masalah pada organ-organ di atas ulu hati sakit juga dapat disebabkan oleh:

  • Batuk lama (kronis)
  • Hiatal hernia (usus yang menonjol ke rongga dada)
  • Ketegangan otot perut
  • Aneurisma aorta 
  • Esofagitis (radang pada kerongkongan)
  • Penyakit jantung (Angina)
  • Pneumothorax
  • Cedera tulang
  • Kondisi psikologis
  • Dan sebagainya

Dalam beberapa kasus, gejala sakit di ulu hati bisa menjadi tanda serangan jantung atau kondisi yang serius. Oleh karena iti Carilah perawatan medis Darurat (UGD) jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada, sesak dada, dada seperti tekanan, debar-debar (palpitasi) tidak membaik dengan istirahat
  • Sakit yang menjalar ke bahu dan lengan
  • Gangguan Pernapasan seperti sesak napas, kesulitan bernapas, atau tersedak
  • Muntah darah atau muntah berwarna hitam seperti kopi.
  • Nyeri dada mendadak yang mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Demam tinggi lebih dari 40,5 C

Diagnosis Sakit Ulu Hati

Untuk menentukan masalah apa yang sebenarnya menyebabkan nyeri pada ulu hati, dokter akan melalukan wawancara (anamnesis) dan pemeriksaan fisik, jika masih belum yakin maka diperlukan pemeriksaan penunjang yang tentunya sesuai indikasi, seperti:

  • Hitung Darah Lengkap
  • Tes Darah Enzim hati dan pankreas
  • Sinar X atau rontgen
  • Endoskopi
  • USG abdomen
  • CT-scan

Pengobatan Sakit Ulu Hati

Pengobatan yang diberikan akan tergantung pada diagnosis. Berikut ini adalah obat sakit ulu hati yang biasanya diresepkan untuk mengatasi atau meringankan gejala:

H2 Reseptor Blockers

Obat maag ini biasanya diresepkan untuk mengobati tukak lambung dan heartburn. Berfungsi mencegah pengeluaran asam lambung yang berlebihan.

Antasida

Obat maag yang cukup terkenal ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Garam-garam yang mengandung aluminium dan magnesium dalam antasida ini biasanya diberikan untuk mengobati ulkus peptikum.

Obat anti-inflamasi Non steroid (NSAID)

Obat ini cukup membantu mengurangi rasa sakit, peradangan dan demam. Contohnya Ibuprofen. Namun obat ini tidak dianjurkan untuk gangguan lambung karena akan memperberat penyakit.

Biasanya sakit ulu hati yang ringan tidak mengancam nyawa dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika sakit ulu hati dirasa sangat berat atau parah dengan gejala-gejala penyerta lainnya maka memerlukan intervensi medis segera. Cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter ketika Anda mengalami hal ini.

 


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Winter HS. Management of gastroesophageal reflux disease in children and adolescents. https://www.uptodate.com/contents/search.
Kahrilas PJ. Pathophysiology of reflux esophagitis. https://www.uptodate.com/contents/search.
Goldman L, et al., eds. Gastrointestinal endoscopy. In: Goldman-Cecil Medicine. 25th ed. Philadelphia, Pa.: Saunders Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app